“Untuk itu, disini aku ingin izin untuk Meminang Bora jika kau memberikan Restu.” ujar Aarav, Josep terdiam saat Aarav dengan lantang meminta restu Josep untuk meminang Bora. Saat itu Josep hanya diam sambil memandangi Aarav yang berada dihadapannya.“Kau Ingin Meminang anak ku.” ujar Josep“Benar, Saya tahu hubungan kita berdua kurang baik, namun saya hanya ingin membuat Bora bahagia.” ujar Aarav“Selama ini, Aku melihat Bora tidak bahagia dimana dia selalu menjadi Prisai untuk keluarganya, dan kau juga mungkin menyadari hal tersebut.” ujar Aarav, Josep terdiam saat Aarav mengatakan hal tersebut“Maka dari itu, saya ingin.” ujar Aarav“Akan aku pertimbangkan.” ujar Josep, Aarav terdiam saat Josep mengatakan akan mempertimbangkan apa yang Aarav inginkan. Flashback berakhir dimana Aarav dan Bora sudah tiba di depan kediaman Josep. Dimana Bora sedikit gugup untuk menemui Ayahnya sendiri, melihat hal itu Aarav langsung meraih tangan Bora dan mengenggamnya.“Kita akan menghadapinya dengan
Setelah Perjuangan Aarav mengembalikan Nama baiknya berjalan dengan lancar berkat Bantuan Bora dan Elard ternyata badai Utama langsung menghadang Aarav kembali dimana saat memperingati Hari jadi yang ke 1 tahun mereka“Maukah kau menikah denganku?” Tanya Aarav yang menyodorkan Cincin dan ia melamar Bora, Bora hanya terdiam dan ia mengingat perjanjian yang dibuat oleh Bora dan Josep‘Sepertinya perjanjian tersebut harus di percepat, dimana aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini ke tahap yang serius.’ Ujar Bora dalam hati. Aarav tersenyum kearahnya namun“Aku tidak mau menikah denganmu.” Ujar Bora, Senyuman Aarav seketika sirna karena penolakan Bora“Ayo, Kita putus.” Ujar Bora, lalu Bora meninggalkan Aarav sendiri di Ruang Auditorium yang Aarav siapkan untuk dirinya. Setelah Mereka Putus, Aarav hendak menanyakan sebab dan akibat Kenapa Bora memutuskan dirinya, “Maaf Tuan Bu Bora tidak ada di ruangan.&r
Sebuah Mobil terus mengklakson klakson supaya Aarav menghindar dan Saat itu Aarav berhenti ditengah jalan sambil memandangi mobil yang melaju kencang kearahnya.‘Apa aku masih berdiri di posisi semula saat aku di Khianati Glesa dulu.’ Ujar Aarav dalam hati yang memejamkan matanya. Namun seorang wanita langsung menarik Tangan Aarav dan Aarav langsung menyingkir dan Ia langsung menatap kearah wanita yang menarik salah satu tangannya . Ternyata Wanita itu adalah Chika, “Kau?” Tanya Chika“Sedang apa kau ditengah jalan, jika aku tidak melihatmu maka kau sudah tertabrak tadi.” Ujarnya“Untuk apa aku hidup jika aku jatuh kelubang yang sama untuk kedua kalinya.” Ujar Aarav sambil menghempaskan tangannya dari Tangan Chika“aku tidak tahu bagaimana masa lalumu, namun kau berpikir dengan logis. Gunakan Otakmu.” Ujar Chika,Aarav memandanginya, “Ada yang aneh dengan pernikahan Elard dan B
Diruang Operasi, Bora sedang di tangani oleh Team Medis yang sangat berpengalaman, Di alam bawah sadar Bora hanya berdiri di kegelapan dimana Ia memakai Baju Putih dengan rambut terurai, ‘Apa semua tindakanku benar, apa tindakanku untuk membantu Aarav secara diam diam adalah keputusan yang benar.’ Ujar Bora dalam hati“Apa aku sudah Pergi, Apa ini akhir dari hidupku.” Ujar Bora sambil melihat kedua tangannya. Waktu berjalan mundur dimana kembali ke 2 tahun yang lalu saat setelah Kompetisi selesai, Aarav terus mendapatkan tawaran Wawancara dan ia sekarang sudah bergabung dengan Galery E Malik Art Studio menjadi pelukis Utama di Galery tersebut. Hari pertama Aarav menjadi pelukis di Galery tersebut di sambut hangat oleh para Staf yang ada disana. “Selamat Datang Pelukis Aarav.” Ujar Para Staf yang menyambut Aarav di pintu depan Galery. Aarav tersenyum dan ia menatap kearah Bora yang berada di hadapannya. Bora berjalan kearah Aarav dan mengulu
Diruang Operasi, Bora sedang di tangani oleh Team Medis yang sangat berpengalaman, Di alam bawah sadar Bora hanya berdiri di kegelapan dimana Ia memakai Baju Putih dengan rambut terurai, ‘Apa semua tindakanku benar, apa tindakanku untuk membantu Aarav secara diam diam adalah keputusan yang benar.’ Ujar Bora dalam hati“Apa aku sudah Pergi, Apa ini akhir dari hidupku.” Ujar Bora sambil melihat kedua tangannya. Waktu berjalan mundur dimana kembali ke 2 tahun yang lalu saat setelah Kompetisi selesai, Aarav terus mendapatkan tawaran Wawancara dan ia sekarang sudah bergabung dengan Galery E Malik Art Studio menjadi pelukis Utama di Galery tersebut. Hari pertama Aarav menjadi pelukis di Galery tersebut di sambut hangat oleh para Staf yang ada disana. “Selamat Datang Pelukis Aarav.” Ujar Para Staf yang menyambut Aarav di pintu depan Galery. Aarav tersenyum dan ia menatap kearah Bora yang berada di hadapannya. Bora berjalan kearah Aarav dan mengulu
“Aku Ingin bertanya kepadamu, apa kau memiliki Hubungan dengan Tuan Aarav?” Tanya WikaBora terkejut mendengar pertanyaan yang di layangkan Wika kepadanya.“Kenapa Kau bertanya mengenai hal tersebut?” Ujar Bora“Ahhh tidak hanya saja saat anda menyambut Tuan Aarav pertama kali ke Galery ini, sepertinya aura kalian sangat berbeda.” Ujar Wika“Aura?” tanya Bora“Hmm Aura seperti seorang Teman atau lebih.” Ujar WikaBora langsung tertawa mendengar perkataan Wika, Wika hanya terdiam saat Bora tertawa mendengar perkataannya. “Kau tahu bahwa aku dan Aarav sangat dekat, bukankah aku ke bandung untuk meyakinkannya berbuah hasil dimana aku dan Aarav menjadi semakin lebih dekat.” Ujar BoraWika terdiam dan ingat bahwa Bora tinggal di Bandung Hampir 2 bulan, “Ahhh iya aku melupakan hal tersebut.” Ujar Wika“Aku dan Tuan Aarav memang memiliki hu
Bora dan Aarav bertemu, dimana mereka makan bersama di salah satu Kedai di pinggir jalan, “Apa tidak masalah kita makan disini.” Ujar Aarav “Tentu saja tidak masalah, lagian aku suka kita makan disini.” Ujar Bora, Aarav tersenyum mendengar apa yang Bora katakan. Tak lama kemudian Makanan yang mereka pesan tiba dan Bora begitu gembira melihat Kepiting Saus Padang sudah terhidang di hadapannya. “Nampaknya kau sudah mulai lapar.” Ujar Aarav “Tentu saja, aku sangat suka makan.” Ujar Bora “Akhir Akhir ini kau suka sekali makan, apa jangan jangan.” Ujar Aarav Bora terdiam dan menatap kearah Aarav, “Jangan Jangan apa.” Ujar Bora “Ahhh tidak bukan apa apa, sekarang ayo kita makan.” Ujar Aarav, lalu Aarav mengambilkan Penjepit untuk membuka Cangkak Kepiting dan Perkataan Aarav tadi membuat Bora terdiam dan tidak bisa berkata kata. Setelah mereka selesai makan Bora langsung terkapar dimana ia tidak bisa melanjutkan ronde kedua dimana Aarav sudah memesan
Bora sudah tiba di Depan Sebuah Apotik yang tak jauh dari Kediamannya, Bora terus terdiam di tempatnya seakan ia ragu untuk masuk kedalam. ‘Sejujurnya Aku takut untuk masuk kedalam sana, Namun.’ Ujar Bora dalam hati, lalu Bora mengingat saat Aarav mengatakan bahwa Ia akhir akhir ini sering makan. ‘Akhir Akhir ini aku juga merasa nafsu makanku sangat berlebih ditambah.’ Ujar Bora dalam hati, lalu Bora mengingat Terakhir kali Hubungan Dengan Aarav ia tidak memakai alat pengaman. Bora langsung masuk kedalam dan ia ingin membeli Sebuah Tes Kehamilan. Setelah ia membeli Tes Kehamilan, ia langsung balik ke mobil dan setelah ia didapam ia melihat kearah Testpack ada di tangannya, ‘Semua akan ketahuan saat aku sudah mengetahui semuanya.’ Ujar Bora dalam hati. Setelah ia sampai dirumah, Bora bergegas langsung ke Kamar mandi dan mengetes apakah dia hamil atau tidak. Perlahan lahan Bora membuka Salah satu tangannya yang menutupi Testpack dan Ia hanya terdiam saat