Share

BAB 17 | Harapan Ibu Raihan

“‘Sampai kapan’ Terkadang Airin melontarkan kalimat itu, bukan lagi pertanyaan, tapi sudah berupa sebuah pernyataan, karena sepertinya itu adalah kalimat berita, bukan lagi suatu hal yang perlu dijawab.”

Benar saja, di pagi hari, kejadian tidak terencana datang menghampiri hidup pasutri dadakan yang –berusaha– damai. Ibu Raihan, satu-satunya orang yang punya akses melewati satpam rumah Raihan dan Airin selain diri mereka sendiri, datang berkunjung di pagi hari.

Lebih tepatnya, posisinya saat ini adalah mengomel di depan pintu masuk utama, karena tuan rumah tidak kunjung membukakan pintu untuk dia. Padahal teriakan mereka sudah disaut dari tadi.

Bagaimana membukakan pintu, saat tahu sang ibu berada tepat di pintu depan rumahnya, Raihan dan Airin y

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status