Share

31. Penyekapan

"Elu gak akan bisa bertemu dengan bos tampan itu, Ran," cibir Didan meremehkan.

"Maksud kamu apa?" cecarku menahan emosi.

"Elu, mau kita bawa nemuin Bos Tama," jawab Didan dengan senyum dingin.

Aku ternganga mendengarnya. Kepala ini menggeleng lemah saking syoknya. "Didan, kamu ...."

"Ya, gue orangnya." Didan menatapku tajam, "gue orang yang udah naruh extacy di kamar elu," terang Didan dingin.

Aku membeku. Sementara Didan kembali menyeringai lebar Sedangkan teman-temannya tergelak puas.

"PLAK!"

Muntab membuat aku menampar pipi kanan Didan. Pemuda itu terkejut.

"Dasar pengkhianat!" Aku mengecam sambil  memukul-mukul dada Didan. "Bang Rain dan Iqbal udah baik sama kamu. Mungut kamu dari jalanan, tapi malah khianat, kenapa hah?!" gertakku sembari terus menyerang pemuda kurus itu.

"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status