Belum di ketahui apa penyebab keributan antara Raga dan pacarnya, Charlotte. Kiano mencoba menengahinya, dengan membawa Raga dan Charlotte ke ruangan Cassie. Tentu saja membuat Cassie kaget, karena dia tidak tahu kalau ada keributan diluar, yang bikin Cassie lebih kaget, Kiano ternyata belum jadi balik ke kantor.
Charlotte tidak ingin masuk ke ruangan Cassie, begitu lihat Cassie ada di dalam. Kiano minta Cassie agar mau mengalah untuk keluar. Begitu Cassie keluar, Kiano interogasi Raga,"Ada apa ini Raga? Kok tiba-tiba kalian ribut di lokasi?" Tanya Kiano dengan tenang"Saya minta maaf sudah mengganggu kenyamanan di lokasi pak, ini hanya kesalahfahaman aja." Terang Raga, Charlotte yang ada disamping Raga hanya bisa menundukkan wajahnya"Jadi ini hanya masalah privasi kalian berdua ya? Pesan saya, selesaikan di luar lokasi shooting, kalau shooting sampai terganggu, itu artinya kalian berusan dengan saya." Tegas KianoRaga menganggap Charlotte terlalu 'childisKiano baru saja sampai di kantornya, saat sekuriti kantornya kasih tahu kalau ada tamu yang sudah menunggu di ruang kerjanya."Barusan ada tamu yang ingin ketemu bapak." Ujar sekuriti"Laki atau perempun? Ada dimana tamunya?" Tanya Kiano"Perempuan pak, tamunya ada di ruangan bapak.""Ok.. terima kasih ya pak."Kiano segera menuju ke ruangannya di lantai dua. Saat Kiano masuk perempuan itu sedang berdiri di dekat jendela, memandang kearah luar. Kiano tertegun sejenak sebelum dia menyapa tamunya."Selamat siang.." sapa KianoPerempuan itu membalikkan badannya ke arah Kiano,"Hai Kiano.." Perempuan itu menghampiri Kiano. Kiano surprise begitu siapa perempuan yang ada dihadapannya, "Wah surprise banget, udah lama kita gak ketemu ya Regina" ujar Kiano dengan senangRegina memeluk Kiano dengan hangat, setelah cipika-cipiki dia melepaskan pelukannya"Gimana kabar kamu? Tambah keren aja nih boss muda." Ujar Regina"Du
Keesokan harinya, sebelum ajak Regina ke lokasi shooting, Kiano kasih tahu Cassie kalau dia mau kenalkan sepupunya dari Amerika pada Cassie. Tujuan Kiano semata untuk memperlihatkan pada Regina seperti apa Cassie yang dia ceritakan.Kiano juga cerita pada Regina, salah satu aktornya lulusan sekolah akting di Amerika. Regina tambah semangat mendengar cerita Kiano,"Gila!! lulusan sekolah akting Amerika mau jadi aktor di Indoseia? Pasti luar biasa ya aktingnya.""Ya kamu lihat aja sendiri nanti, seperti apa akting dia.""Jauh ya lokasi shootingnya?" Tanya Regina"Yah lumayanlah, kurang lebih satu jam perjalanan." Jawab KianoKiano cerita pada Regina, kalau dia selama kurang lebih empat tahun sudah banyak mengorbitkan artis baru. Regina sangat memuji kemampuan Kiano dalam membangun usahanya. Dia tidak menyangka kalau Kiano jauh berubah di bandingkan saat mereka masih pacaran.Di dalam perjalanan ke lokasi, Regina bertanya banyak hal pada Kiano, bahkan
Regina membalas tatapan Raga dan menyalami Raga sambil menyebut namanya, "Regina.."Kiano menyela di antara Raga dan Regina, "Gina.. ini aktor lulusan Amerika yang aku bilang sama kamu." Ucap KianoRegina merespon ucapan Kiano dengan biasa saja, sebaliknya Raga malah merasa tersanjung dengan pujian Kiano,"Wah pak Kiano, ternyata sudah menyanjung saya dengan luar biasa, terima kasih pak.""Saya bilang sama Regina, bahwa salah satu aktor saya lulusan Amerika, nah kamu harus buktikan itu Raga.""Siap pak, saya akan berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik pak."Cassie menyaksikan semua itu, dan melihat Raga begitu sumringah kenalan dengan Regina. Maklum saja, posisi Raga sekarang sedang jomblo dan Regina dianggapnya hadir diwaktu yang tepat.Kiano terus memotivasi Regina agar mau meramaikan produksinya, Regina sendiri mulai terbuka pikirannya. Tadinya tidak ingin sama sekali terjun ke dunia entertainment, sekarang minatnya mulai berubah.
Sebelum Kiano pamit dari lokasi shooting ada kecemasan di hati Cassie, meskipun Regina adalah sepupu Kiano, ada terbersit dalam pikirannya kalau sesuatu bisa saja terjadi. Cassie ingatkan Kiano agar hati-hati, karena tatapan mata dan pandangan culas Regina selalu mengganggu pikirannya.Kiano menekankan pada Regina, agar dia fokus pada sosok Audri. Dengan entengnya Regina menjawab,"Sosok Audri itu sudah ada dalam diri aku Kiano, jadi tidak terlalu sulit untuk memerankannya." Ujar Regina sambil melirik Kiano dengan pandangan yang remeh."Gak usah terlalu yakin juga Gina, berakting itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.""Gak sih, aku cuma merasa kalau aku cuma akan memerankan diri aku sendiri, jadi Aku cukup menjadi diri aku sendiri, natural kan?"Regina menceritakan kondisi psikologisnya selama kuliah dia Amerika, bahwa dia berubah menjadi orang suka sinis terhadap kesuksesan orang lain. Bahkan dia cerita kalau tidak terlalu bergaul dilingkungan kampu
Regina diam-diam menjadi musuh dalam selimut bagi Cassie, dan duri dalam daging bagi Kiano. Selalu memanfaatkan kesempatan untuk mencuri perhatian Kiano, dia sama sekali tidak mengetahui kalau sekarang Kiano sudah jauh berubah dibandingkan di masa lalu.Regina merapatkan duduknya ke Kiano, Kiano bergeming mengacuhkannya. Regina semakin agresif memancing hasrat Kiano, namun sedikit pun Kiano tidak tergoda. Regina memeluk Kiano, dan Kiano menggeser duduknya, menjauh dari Regina."Kamu kenapa sih? Kayak orang udah gak punya gairah sama sekali?" Tanya Regina"Sudah sejak lima tahun yang lalu aku kehilangan libido Gina, jadi percuma kamu goda aku." Jawab Kiano dengan dingin"What!!? Yang benar kamu? Apa yang terjadi pada diri kamu?"Kiano ceritakan pada Regina, bahwa sejak kepergiannya ke Amerika, dirinya lebih banyak menghabiskan waktu di club, hidupnya setiap hari hanya poya-poya. Bukan cuma itu saja, Kiano juga katakan bahwa hidupnya bergelimang wanita.Sa
Kelebihan Cassie dia sangat natural dalam segala hal. Kelebihan lainnya, dia apa adanya, tidak ada yang di buat-buat dari sikap dan perbuatannya. Cassie memiliki 'inner beauty' yang luar biasa, sehingga itu menjadi daya tariknya. Kehadiran Regina tidak mempengaruhi sikapnya pada Kiano, karena dia sangat mengenal karakter Kiano. Itulah yang membuat Kiano melabuhkan cintanya pada Cassie, yang mantan penjual kue keliling, dan merupakan perempuan biasa. Setelah menjadi idola penonton, sikap Cassie pun tidak berubah, dia sadar betul kalau populeritas itu tidak akan bertahan lama. Di lokasi shooting akting Cassie dan Raga selalu mendapat pujian. Dalam sebuah scene, di mana Cassie dan Raga berakting sangat touching, adengannya pun sangat sedih dan romantis, sehingga selesai pengambilan adegan, semua orang yang menyaksikan adegan tersebut tepuk tangan. "Mantap!! Luar biasa!!" Ujar sutradara, begitu adegan itu selesaiSemua yang ada di lokasi tepuk tangan, termas
Setelah membaca semua scene yang akan di perankan Regina, insting Cassie mengatakan kalau antara dia dan Regina, kemungkinan besar akan bersinggungan. Peran Regina di skenario itu menurut Cassie sangat kuat, dan dia harus mengantisipasinya.Robby tannya Cassie tentang peran Regina,"Udah baca semua Cassie? Gimana menurut kamu?" Tanya Robby"Kuat sekali ya mas perannya, dan karakternya pas banget sama Regina." Jawab Cassie"Kok kamu punya pikiran gitu? Emang kamu sudah kenal karakternya Regina?""Feeling aku aja sih mas, sejak kenal dan ketemu Regina, kesan aku karakternya persis seperti Audri."Robby memberikan masukan pada Cassie untuk mengantisipasi, agar gak berbenturan dengan Regina. Robby menyarankan agar menjaga jarak dengan Regina, atau malah sebaliknya berlaku akrab dengannya.Cassie kasih alasan kalau dia punya cara sendiri untuk menghadapi orang seperti Regina."Tenang aja mas, In Sha Allah aku bisa atasi soal
Shooting hari pertama, Regina di tempatkan satu ruangan dengan Cassie. Kehadiran Regina di ruangan Cassie di terima dengan baik oleh Cassie. Dia tidak komplin pada Kiano, bahkan Cassie berusaha untuk menghargai Regina sebagai sepupu Kiano."Kamu gak keberatan kan aku ada di ruangan ini?" Tanya ReginaDengan sikap yang ramah, Cassie menjawab pertanyaan Regina, "sama sekali enggak mbak, saya malah senang ada teman ngobrol.""Asal kamu tahu aja ini bukan kemaun aku, karena aku sudah minta ruangan khusus sama Kiano, tapi dia minta aku disini aja.""Ya gak apa-apa mbak, kita sama-sama aja, di sini kita bisa reading nantinya."Cassie kembali menyibukkan diri dengan membaca skenario, sementara Regina keluar ruangan, dia mencari keberadaan Raga. Di sebuah koridor di lokasi shooting, dia melihat keberadaan Raga.Regina menyapa Raga dan menghampirinya,"Kirain kamu belum datang Ga? Lagi ngapain disini?" Tanya Regina"Aku baru aja nyampe Gina, bias