Share

40. Doraemon

Kania memalingkan wajah, menatap ke luar jendela ketika Aldebaran masih sibuk dengan serpihan cangkang kerangnya. Hatinya yang remuk makin remuk akan pengabaian itu.

Sekujur tubuhnya terasa kebas, termasuk hatinya. Itu karena ada terlalu banyak emosi yang berkecamuk dalam dadanya, membuatnya bingung. Pikirannya mencoba mencerna semua yang terjadi atau apa yang membuatnya merasa begitu bingung, tetapi yang terjadi justru angin topan seolah menyerang otaknya.

Dalam kepalanya ada banyak sekali pasir pantai yang berwarna putih yang berputar membentuk pusaran karena topan itu. Mereka berputar dan terus berputar, membuat kepalanya sakit. Matanya pun tak bisa terus terbuka akibat rasa sakit yang menyerang kepalanya.

Kania memejamkan matanya dengan erat sambil memegang kedua sisi kepalanya. Pusing yang menyerang terasa makin menjadi-jadi hingga ia tak kuat lagi menahannya. Ia pun berteriak, menjerit sambil menjambak rambutnya sendiri, berharap itu bisa mengusir angin topan yang terus berpu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status