Share

47. Secercah Sinar

Kania bingung dengan apa yang terjadi. Ia terjatuh ke tanah bersama Aldebaran, sementara di atasnya terlihat banyak sekali pergerakan yang ia tak tahu apa itu. Akan tetapi, apa pun itu selama Aldebaran masih memeluknya, ia tak akan mempermasalahkan itu. Karena Alde pasti akan selalu menjaganya.

Kania tersenyum sambil memejamkan mata, lalu merapatkan kepalanya ke dalam dada Alde yang masih memeluknya dengan erat. Namun, ada yang berbeda. Lelaki menyebalkan itu tidak bergerak sama sekali. Dan ia merasakan dada tempatnya bersandar pun menjadi basah. Apakah hujan?

Kania membuka matanya sedikit. Dahinya mengerut melihat noda gelap pada baju Aldebaran yang berwarna biru gelap. Ia menamatkan penglihatannya dan seketika terkejut ketika menyadari bahwa basah itu adalah darah.

"Kak Al." Kania memanggil, tapi tidak ada jawaban. Ia pun memanggil lagi. Kali ini sambil mengguncang pelan tubuh Aldebaran. Akan tetapi, sosok yang selalu membuatnya kesal itu tetap tidak bergerak atau menjawab panggil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status