Share

Bab 5. Bukan Siapa-siapa

Buukk

Sebuah tendangan telak mengenai rahang Alvaro. Lelaki itu mendengus. Antara gengsi dan kekaguman menguar di dirinya karena tendangan bertubi itu datang dari seorang gadis. Davira Friska Gauri, gadis itu memperkenalkan diri sebelum sparring dimulai. Ia menjadi lawan yang tangguh. 

Buukk

Kali ini tulang keringnya yang menjadi sasaran empuk pukulan gadis itu. Sialan. Makinya dalam hati. Alvaro mulai kesal. Ia benci terlihat lemah apalagi di hadapan seorang perempuan. Davira sangat gesit dan saat bergerak kaki indahnya seolah tak menapak lantai. Alvaro semakin geram mengingat betapa cantiknya lawan sparring-nya ini. Gadis itu tersenyum miring. Ia seperti sengaja mempermainkan Alvaro. Meminta lelaki itu menyerang tapi tiba-tiba berkelit dengan mudah. 

Sreeett.

Pukulan Davira hampir saja mengenai kepala Alvaro andai lelaki itu tidak sigap menutupi kepalanya dengan tangan.

“Perhatikan kakimu, perhatikan sikumu!” teriak Haldis pada Alvaro berkali-kali. Pria itu adalah pelatih mereka di kelas bela diri. Meski demikian, wajah Haldis lebih menyerupai psikopat dari pada seolah pelatih. 

Alvaro menatap leher Davira yang terbuka dan mengarahkan tinjunya secepat kilat. Tak disangka tiba-tiba Davira berkelit, berputar 360 derajat, setengah melompat gadis itu memberi tendangan yang menakjubkan. Sedetik kemudian tubuh Alvaro melayang dan berdebam di lantai beralas matras. Lelaki itu meringis, sementara peluh menetes di dahinya. 

Davira tersenyum simpul lalu membungkuk ke arahnya, menawarkan satu tangannya untuk menarik tubuh lelaki itu. Alvaro mendengus tapi mau tidak mau menyambut tangan ramping itu dan berusaha bangkit. Setelah berhasil berdiri, Alvaro membuang muka. Ia malas menatap gadis di hadapannya. 

 Gadis itu mendekatkan bibirnya pada telinga Alvaro.

“Besok temui aku di Lembah Ceruk Batu,” bisik gadis itu hampir tak terdengar.

“Eh, hah?” Alvaro menoleh namun gadis itu sudah berbalik pergi. Alvaro tercenung, lalu ia teringat sesuatu. Iris Alvaro mencari seseorang dan benar saja, Haldis sedang menatapnya tajam. Sepertinya Davira juga mengkhawatirkan tatapan Haldis.

Alvaro ingin berbalik pergi tapi tiba-tiba Haldis berjalan ke arahnya dan berdiri menghadang. Pria itu menatap liar tubuh Alvaro dari rambut hingga ujung kaki lalu menelan ludah. Alvaro bergidik, jijik. “Waktumu tiga bulan lagi. Jika prestasimu di sini terus menurun, maka nasibmu tamat dan aku akan bersenang-senang,” seringai Haldis. 

Alvaro mengepalkan tangan hingga buku jarinya memutih demi menahan gejolak perasaannya. Tapi ia mundur perlahan dan menghindar dari Haldis. Lelaki itu adalah salah satu Ordo yang gila. Ia sudah mendapat banyak peringatan dan tak ingin meladeni pria ini. Karena siapa pun yang salah, Genus tak akan menang. Ia hanyalah remah dalam organisasi ini. Mereka bisa mendapatkan puluhan bahkan ratusan Alvaro yang lebih baik darinya.

Pemuda itu tiba di kamarnya dan meninju dinding dengan keras. Gio, teman sekamarnya memicingkan mata.  

“Hai, bro, kau kenapa?” tanya Gio heran. Ia sudah berganti pakaian.

“Gio, apa kau tahu setelah usia kita 19 tahun, kita akan kemana? Maksudku, kalau kita dianggap tidak berprestasi, apa yang akan terjadi dengan kita?” Alvaro justru balik bertanya. 

Gio mengangkat bahu, “Entahlah, aku hanya yakin kalau aku akan menjadi Familia. Kalau tidak, toh aku akan dideportasi ke tempat lain. Bukankah begitu informasi dari Metira Jovanka?”

“Memang ada berapa divisi organisasi ini? Selain kita yang berada di Panti Asuhan RB ini, di mana Genus yang lain?”

“Hai, Bro, kita ini organisasi tertutup. Sindikat penculikan anak. Informasi apa yang kau harapkan dari semua ini? Bahkan setingkat Ordo pun, aku ragu mereka punya informasi lengkap tentang organisasi ini,” jelas Gio tak peduli.

Alvaro menggeletukkan giginya. Ia tak suka mendengar kebenaran ini.

“Lagi pula, ingat, Bro, kita bu-kan siapa-siapa,” tegas Gio. Lalu lelaki itu pergi meninggalkannya untuk ke kamar mandi. 

Alvaro menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Menghembuskan napas dengan kasar. Entah kenapa ia sangat membenci frasa itu.

Kita bu-kan siapa-siapa.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status