Share

105. Pertanyaan

“Mbak Nisa ...”

Meski setengah berbisik, panggilan dari seberang meja membuat Annisa mengangkat wajah dari layar komputer.

Di depannya Hana sudah memandang dengan wajah penuh tanya. “Dia kenapa, sih?” tanya wanita itu.

Pandangan Annisa beralih ke arah pintu. Dia menghela napas jengah lalu menggeleng di antara senyuman, isyarat dia tak punya wewenang untuk menceritakan apa pun masalah sang bos kepada orang lain, walau sangat ingin.

Hana bangkit setelah sebuah helaan napas pasrah. Dia lupa, bertanya pada Annisa tak akan membuatnya mendapat jawaban. Gadis itu terlalu baik untuk bisa menggunjing orang lain. Namun, dia mulai mencurigai sesuatu, dan akan mencari tahunya sendiri setelah ini.

Wanita itu hampir melangkah sebelum kembali menoleh pada direktur barunya. “Oya, siapa nama istri Pak Pram?”

Dahi Annisa berkerut. Dia memandang Hana dengan tatapan ragu sebelum menunduk memandangi kedua tangannya yang saling menggenggam di meja.

Nadya. Dia perempuan cantik yang beruntung memiliki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status