Share

104. Nadya?

“Kenapa malah melamun?”

Pertanyaan Edwin seketika menarik kembali kesadaran wanita yang tercenung di depannya. Dia menoleh pada laki-laki itu. Hanya sekejap, karena setelahnya dia kembali memandang ke arah jalan.

“Hanya memikirkan sesuatu,” jawab Nadya.

“Seseorang yang kau bilang di rumah?”

Nadya kembali menoleh dan memindai lelaki yang juga tengah memandangnya lekat. Edwin yang semula berdiri dengan kedua tangan bertumpu di meja, lalu menarik kursi di dekatnya dan duduk.

Tak ada jawaban. Nadya memilih mengabaikannya. Hal paling menakutkan bagi wanita manja sepertinya adalah tergoda untuk menerima kebaikan. Dan, ayolah siapa yang tak akan tertarik pada laki-laki seperti dia, jika terus-terusan diperhatikan begitu?

“Benar rupanya.” Edwin menebak yakin.

Nadya menarik napas dalam. “Kau bilang bukan pengangguran, kenapa di sini?” tanyanya mengalihkan pembicaraan. Tangannya mengaduk isi gelas di depannya. Lalu kembali mengangkat wajah saat terdengar langkah kaki mendekat dengan beber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status