Share

Bab 134. Keputusan Tak Terpikirkan

Adisti seketika merasa ada titik terang hadir di depan mata. Dia berlari kecil ke arah ruang tamu.

"Sayang! Kok diam?" Vernon terdengar bicara lagi.

"Mas, ada tamu. Aku temui dulu. Nanti aku telpon Mas Vey." Adisti menutup telpon. Dia simpan ponsel di saku celananya.

Di depannya tepat berdiri dua makhluk paling bisa dia andalkan selama ini. Hanny dan Ernita.

"Kalian memang pahlawan hidupku." Adisti memandang keduanya dengan senyum lebar.

"Hah?" Ernita mengangkat kedua alisnya.

"Kamu sehat?" Hanny mengerutkan keningnya.

"Kak Hanny ... yang makin cakep dan macho ... Ernita, sahabatku ... yang paling baik dan murah hati ..." Adisti melebarkan kedua tangan seolah ingin merangkul dua sejoli itu dengan sekali raup.

"Kamu kenapa, sih? Bikin bingung tahu!" Ernita maju dua langkah dan mencermati wajah Adisti.

"Aku akan jelakan. Tapi ..." Adisti memutar badan, mengambil tempat duduk di kursi yang paling dekat dengannya.

Ernita ikut duduk, di samping Adisti. Hanny maju tiga langkah, bel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status