Share

Bab 135. Hari Itu, Akhirnya ...

Adisti menegakkan punggungnya, menunggu putri kecilnya bicara.

"Ibu ... aku ga apa-apa. Baru bangun tidur." Suara Felicia masih serak.

"Ahh, syukurlah. Ibu khawatir saja, kalau kamu kenapa-napa." Adisti merasa lega dia salah mengira.

Vernon dan Adistya pun ikut lega mendengar kalimat lanjutan Adisti.

"Baru ditinggal belum sehari, udah kalang kabut. Yakin, mau ditinggal lama bocah cantik kesayangan ini?" Suara Ernita terdengar. Seperti biasa, ceria, sedikit tajam, tapi penuh ketulusan.

"Iya, ga pernah pergi jauh dan lama. Kepikiranlah, Er." Adisti merajuk.

"Udah, aman di sini. Bentar lagi mau aku ajak jalan. Ya, kan, Cia? Kita ke mana?" Ernita bicara pada Felicia.

"Alun-alun! Mau belik es krim dan main di playground! Asyik!!" Suara Felicia kembali ceria.

"Baiklah, selamat bersenang-senang. Jangan lupa ajak Kak Hanny, biar ga kayak monitor kumputer itu mukanya." Adisti bergurau.

"Hee ... hee ... pasti. Dia akan jemput. Oke, kami siap-siap, ya? Bye, Ibu!" Ernita menutup panggilan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status