Share

Bab 85

Tak kuhiraukan dering panggilan darinya. Namun, entah di panggilan yang ke berapa kali, kuputuskan untuk mematikan ponsel, karena takut supir taksi online merasa terganggu.

Setelah tiga puluh menit, akhirnya kami sampai di rumah Ibu. Aku sempat tertegun sebentar, memantapkan hati untuk masuk ke dalam rumah. Masih pantas kah aku ke sini? Betulkah jalanku ini? Setelah banyak hal jahat yang kulakukan, pantaskah aku menerima kasih sayang keluarga ini lagi?

"Ayo, Bu," ajak Mbok Minah.

"Apa kita cari kontrakan aja, Mbok? Kayaknya, Rumi nggak pede mau masuk."

"Yakin, Bu? Mau cari ke mana? Ibu memang tinggal di sini dulu, tapi apa paham daerah sini?"

Benar. Karena keterbatasanku, aku jadi tak pernah berkeliling jauh. Hal ini menyebabkanku teringat pada Mas Kinos. Dasar lelaki tak tahu diri. Sudah dapat wanita sempurna, ia buang aku seenak hatinya.

"Kita coba cari dulu, Mbok."

Mbok Minah pun mengangguk dan mengajakku pergi.

"Rumi!"

Dorongan kursi rodaku terhenti, saat terdengar suara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Susiani Zalogo
thor..nma panggilan nya diganti donk salah satu..jgn 22 nya arumi..bingung thor
goodnovel comment avatar
Fitriyani Puji
sudah jangan luluh dengan nya lagi sendiri lebih baik dari pada sakit
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status