Share

Bab 88

Setelah mengirim pesan pada Mas Kinos, aku membaca status-status di aplikasi chat itu. Banyak pelanggan kue yang memposting acara bahagia dan juga ada beberapa yang mungkin sedang patah hatinya. Sama denganku.

Entah kenapa, akalku berpikir untuk berpisah, namun hatiku merasakan sakitnya. Apakah karena aku masih cinta? Sementara otakku berpikir untuk mengakhiri penderitaan?

[Makan bertiga bersama kesayangan. Tahun depan mungkin sudah berempat. Nggak sabar. Semoga kita selamanya bersama.]

Aku membaca status Ayu yang menampilkan foto Mas Kinos, Kak Karina, dan juga Ayu. Mereka tampak tersenyum bahagia. Saking bahagianya, aku sampai tak melihat raut penyesalan yang ditampakkan oleh Mas Kinos sekarang.

"Bu, Mbok mau ke warung dulu, ya, beli sabun."

"Oh, iya, Mbok. Ini uangnya." Kuambil uang dari dalam saku dan menyodorkannya pada Mbok Minah. Tapi perempuan paruh baya itu menolaknya.

"Mbok masih ada. Tadi pagi dikasih sama Ibu pas belanja. Sama Ibu juga ngasih gaji Mbok, Bu."

Aku sedi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Fitriyani Puji
udah ngak usah mikir ayu mungkin dia simpanan pk hengki karna hamil trus nubruk kinos deh ah mlh bikin crita sendiri
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status