Share

Bab 43. Aku Telah Menyakitinya

Emak dan Mas Bowo kompak menata perabotan di atas. Bahkan terdengar mereka berbincang dan sesekali terdengar tawa. Karena kesal aku memilih menyibukkan diri di bawah, dan tindakanku ini sama sekali tidak dihiraukan oleh mereka. Semakin kesal rasanya.

"Bu, pesanan Bapak sudah semua dikirim. Ini surat tanda terimanya. Tolong ditandatangani," pinta pengantar barang tadi.

"Dengan Bapak yang di atas saja, Mas!"

"Dengan ibu saja, saya buru-buru. Tadi suratnya ketinggalan di mobil."

Terpaksa aku menandatangai surat yang dia sodorkan.

"Bapak kelihatan sayang keluarga ya, Bu. Beruntung, Ibu memiliki suami seperti Bapak. Jadi kangen dengan anak istri di kampung. Terima kasih, kami pamit," ucapnya kemudian berlari tanpa memberi kesempatan kepadaku untuk memberikan sanggahan tentang status Mas Bowo. Apalagi, suara klakson pak sopir yang sudah memanggilnya.

Sering seperti ini, perhatian dan tindakan dia yang terlalu seperti ini selalu membuat orang lain salah paham. Ingin aku jelaskan, namun mer
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status