Share

Bab 45. Ijin Untuk Mencarinya

"Nisa! Nisa ...!" Dia memanggilku.

"Mas Ridwan," sahutku dengan lemas. Aku seperti tidak mempunyai tenaga. Perjuangan mendapatkannya membuatku lelah dan beruntung aku bisa meraihnya. Tangannya tidak akan aku lepaskan. Dia menepuk pipiku dengan lembut

"Nisa! Bangun! Nisa!"

'Bangun?! Kenapa aku harus bangun!' Tepukan di pipiku samakin keras. Panggilan itu semakin keras dan sinar masuk menusuk mataku ini. Semakin terang. Aku mengerjapkan mata, mencoba memastikan apa yang ada di depanku.

"Mas Bowo?!" teriakku kaget.

"Nisa. Kamu dari tadi teriak-teriak. Kamu bermimpi?"

Dia duduk di dekatku, memandang dengan tatapan cemas. Aku tersentak! Bukan tangan Mas Ridwan yang ada di genggamanku tetapi tangan Mas Bowo. Ternyata aku hanya bermimpi di siang hari.

"Ma-maaf," ucapku lirih seraya melepas genggamanku. "Saya ketiduran. Mas Bowo sudah bangun? Makanan sudah saya siapkan di bawah."

Dia tidak menjawab, hanya tatapan matanya seperti mengulitiku. Menembus mencari apa yang ada di pikiran ini. Se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status