Share

Bab 46

"Ish...."

Tiba-tiba papa mertua berdiri dengan wajah yang muram dengan tangan mengepal, menahan amarah. Kemudian beliau langsung berbalik arah keluar dari ruang tamu, sepertinya hendak pulang.

"Pak Norman! Tunggu, Pak! Bapak mau kemana kita belum selesai berbicara," cegah ayah.

Namun, papa mertua tetap saja melangkahkan kakinya dan tak menghiraukan.

"Pak Norman, duduk dulu sebentar," kata ayah lagi.

"Pak Rudi, sudahlah saya itu sudah muak sekali. Bapak ini terlalu bertele-tele buang waktu saya saja. Intinya kerja sama kita batal. Semua karena putri Bapak ini. Dia sudah bikin saya kecewa," jawab kata mertuaku.

"Kenapa dengan Sari? Ini urusan bisnis kita Pak, tidak hubungannya dengan dia? Dia kan tidak tahu menahu mengenai bisnis kita."

"Ini, anak Bapak. Sudah membuat malu keluarga saya. Ternyata menantu yang aku bangga-banggakan telah menipu kelurga saya. Dia sudah bermain serong dengan laki-laki lain. Tanya sendiri saja dengan putri bapak."

"Sebentar, Pak. Ini kan masalah keluarga jan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status