Share

Chapter 17

Vani terlihat sangat gembira mendapatkan teman baru yang selama ini ia inginkan.

Dengan antusiasnya gadis kecil itu memainkan boneka-boneka yang sudah rusak parah bersama dengan Laura.

Meski tanpa bicara apa pun, Laura dapat melihat kegembiraan luar biasa di mata bulatnya Vani.

BRAKK!!

Tiba-tiba Alice datang mendobrak pintu, membuat Laura dan Vani terkejut. Tak ada angin tak ada hujan, Alice terus tertawa terbahak-bahak. Seolah-olah sedang ada lelucon yang berhasil mengocok perutnya.

"Hei, Laura!" teriak Alice memanggil nama wanita yang tengah duduk di karpet berbulu.

Laura melirik dengan sinis, tak mau menyahut.

"Aku punya kabar gembira untukmu," seru Alice mendekat ke arah Laura.

Laura pun dibuat keheranan, kabar apa yang Alice maksud.

"Si Nenek tua itu akhirnya mati. Woah, keren banget gak tuh?" ujar Alice masih dengan tawanya.

Seketika Laura membuka mulut dengan spontan, dan matanya juga terbuka lebar. Ia masih mencoba berpikir positif dan berharap bukanlah Nek Risa yang Alice ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status