Apa Contoh Puisi Dengan Rima Abab Yang Populer?

2025-12-11 19:06:12 149

1 Answers

Grayson
Grayson
2025-12-14 22:57:53
Puisi dengan rima abab memang punya daya tarik sendiri karena alur bunyinya yang seperti irama musik. Salah satu contoh populer yang sering dikutip adalah 'Aku' karya Chairil Anwar, meski secara teknis lebih sering menggunakan pola bebas. Tapi kalau mau contoh klasik yang benar-benar memenuhi skema abab, bisa lihat puisi 'Senja di Pelabuhan Kecil' karya same author. Dua bait pertamanya kira-kira begini: 'Ini kali tidak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada cerita / Tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut / Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut / Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang / Menyinggung muram, desir hari lari berenang'.

Puisi lain yang sering jadi rujukan adalah karya Sapardi Djoko Damono dengan 'Hujan Bulan Juni'. Pola rimanya lebih variatif tapi beberapa baitnya memakai abab. Misalnya: 'tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni / Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu / Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni / Dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu'. Kalau mau yang lebih kontemporer, puisi-puisi joko pinurbo sering bermain-main dengan rima kreatif sambil tetap mempertahankan struktur.

Di dunia sastra Inggris, soneta Shakespeare tentu jadi acuan utama. Soneta 18 yang diawali 'Shall I compare thee to a summer's day?' menggunakan skema abab cdcd efef gg. Bait pertamanya: 'Shall I compare thee to a summer's day? / Thou art more lovely and more temperate / Rough winds do shake the darling buds of May / And summer's lease hath all too short a date'. Pola ini memengaruhi banyak penyair modern.

Kalau mau eksplorasi lebih luas, puisi tradisional Jepang seperti tanka juga punya pola 5-7-5-7-7 yang bisa diadaptasi ke rima abab. Atau pantun Melayu yang sebenarnya merupakan bentuk puisi abab klasik—'Pisang emas dibawa belayar / Masak sebiji di atas peti / Hutang emas boleh dibayar / Hutang budi dibawa mati'. Keindahan pola ini memang timeless, dari generasi ke generasi.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

Ada Apa dengan Bia?
Ada Apa dengan Bia?
Sauqi dan Bia adalah sepasang sahabat yang sudah bersama sejak mereka masih berada di bangku kanak-kanak. Namun, setelah remaja, tiba-tiba Bia berubah secara mendadak, mulai dari penampilan, perilaku, dan sifatnya. Bia yang semula adalah gadis yang tomboi dan senang berkelahi, tiba-tiba menjadi seorang muslimah yang menutup diri. Bahkan, tiba-tiba Bia juga mulai menjauhi Sauqi. Sauqi dibuat bingung dengan perubahan yang terjadi pada sahabatnya itu. Apa yang sebenarnya terjadi pada Bia?
10
23 Chapters
Ada apa dengan tunanganku?
Ada apa dengan tunanganku?
Rania Keysha Wardhani, seorang dosen filsafat yang dibuat bingung oleh sikap tunangannya. Pria itu terlalu sulit untuk dikenal, meski mereka sudah bersama sejak di bangku sekolah dasar. Ada saja hal yang membuat dirinya bertambah ragu dengan keputusan mereka yang akan segera menikah. Selalu ada cara yang dilakukan pria itu untuk menahannya pergi meski rasa lelah seringkali muncul di hatinya. Ini seperti dia yang berjuang sendirian, dan si pria hanya diam memperhatikan. Padahal kenyataannya, tidak ada yang perlu diperjuangkan dalam hubungan mereka. *** "Kamu hanya perlu diam, duduk, dan menunggu." Laki-laki itu memberi perintah. Rania terdiam. Menunggu katanya? Berapa waktu lagi yang harus dia habiskan untuk menunggu? Apa belasan tahun itu belum cukup bagi laki-laki ini? Dan apa yang harus dia tunggu lagi kali ini? Rasanya, semua sia-sia.
10
52 Chapters
Ada Apa Dengan Istriku?
Ada Apa Dengan Istriku?
Nayla memiliki seorang suami bernama Rendy, namun pernikahan yang dia impikan selama ini berakhir seperti neraka baginya. Dia mendapati kakaknya berselingkuh dengan suaminya. Setiap hari, Rendy memperlakukan dirinya seperti babu dan bahkan lebih memilih selingkuhannya di banding dia. Hingga pada akhirnya, saat kakaknya membutuhkan donor ginjal, Rendy memohon padanya untuk mendonorkan ginjalnya untuk selingkuhannya itu. Awalnya Nayla menuruti permintaan suaminya, hingga saat di alam bawah sadar, dia di perlihatkan semua kelakuan suami dan selingkuhannya itu dan bahkan kelakuan suaminya saat menyakiti fisiknya. Bahkan, suaminya memaksanya untuk menandatangani surat cerai. Akankah Nayla sadar dan memilih memberontak? Ataukah dia tetap memilih sang suami? Saksikan kisahnya di novel ini.
Not enough ratings
13 Chapters
Cinta Yang Diduakan Dengan Teman
Cinta Yang Diduakan Dengan Teman
Pertemanan yang sudah mereka jalin semenjak mereka masih remaja, namun itu semua kandas karena mereka telah mencintai wanita yang sama.
10
15 Chapters
Mengejar Cinta Sang Dosen Populer
Mengejar Cinta Sang Dosen Populer
"Dia siapa, Ma?" Entah kenapa aku gugup sendiri saat tanya itu mencuat. Aku belum berani melihat jelas wajahnya. Sampai Bu Tya memperkenalkanku padanya. "Ning, kenalkan ini anak sulung saya, Zen Maulana. Zen, ini Ning yang mau bantu mama bersih-bersih rumah. Dia juga mau kerja di kantin kampus." Aku yang baru saja menginjakkan kaki di anak tangga terakhir terlonjak kaget. Nama itu, tidak asing bagiku. Apa hanya sebuah kebetulan nama lengkapnya sama. Aku memberanikan diri melihat wajah anak sulung Bu Tya. Seketika kotak yang kupegang jatuh membuat isinya berhamburan. Rasa-rasanya kepalaku bagai dihantam palu. Aku tidak menyangka akan bertemu laki-laki masa lalu di rumah besar ini. Nasib yang menurutku baik bertemu Bu Tya ternyata disertai kejutan besar bertemu orang yang membuatku tidak tenang di tiga tahun terakhir hidupku. "Zen? Dia benar-benar Zen yang sama, Zen Maulana." Tanganku mendadak tremor. Bulir keringat sebesar biji jagung bermunculan. Bahkan tenggorokan terasa tercekat. Aku dilanda ketakutan seperti seorang penjahat yang menanti eksekusi hukuman. Pandangan mulai mengabur dan gelap. Lutut lemas seolah tak bertulang, aku terhuyung. Sebelum kesadaranku hilang, sayup-sayup telingaku menangkap suara. Nama panggilan yang biasa Zen sebut untukku. "Han!" Simak ceritanya, yuk.
10
64 Chapters
Apa Warna Hatimu?
Apa Warna Hatimu?
Kisah seorang wanita muda yang memiliki kemampuan istimewa melihat warna hati. Kisah cinta yang menemui banyak rintangan, terutama dari diri sendiri.
10
151 Chapters

Related Questions

Mengapa Puisi Lama Sering Menggunakan Irama Dan Rima Yang Ketat?

4 Answers2025-11-20 23:32:46
Ada sesuatu yang magis dari cara puisi lama mengikat kata-kata dengan irama dan rima. Ini bukan sekadar aturan kaku, tapi semacam mantra untuk memudahkan penghafalan. Bayangkan zaman dulu ketika tradisi lisan masih dominan, penyair perlu membuat karyanya mudah melekat di memori pendengar. Rima yang berulang seperti nyanyian pengantar tidur—menenangkan sekaligus memikat. Selain itu, struktur ketat itu juga mencerminkan keteraturan alam semesta dalam persepsi manusia dulu. Setiap baris yang seimbang ibarat cermin dari harmoni kosmis. Aku selalu terpana bagaimana 'Pantun Melayu' atau 'Soneta Shakespeare' bisa menyampaikan kompleksitas emosi dalam kerangka yang terukur, seperti taman yang ditata rapi tapi berisi bunga-bunga liar perasaan.

Bagaimana Saya Menganalisis Irama Dan Rima Hujan Di Bulan Juni Puisi?

5 Answers2025-10-31 12:08:09
Garis besar dulu: kalau mau mengulik ritme dan rima pada puisi seperti 'Hujan di Bulan Juni', aku mulai dengan dengarannya sebelum masuk ke teori. Aku biasanya cetak puisi itu, lalu baca lantang berulang-ulang sambil menandai suku kata yang terasa ditekan—di mana napas terhenti, di mana kata-kata meluncur cepat. Untuk ritme, perhatikan pola ketukan: apakah ada pengulangan pola pendek-panjang seperti iamb atau trochee, walau dalam bahasa Indonesia pola itu sering cair. Tandai baris yang punya jumlah suku kata konsisten; itu tanda adanya meter yang disengaja. Untuk rima, aku cari skema rima akhir per baris—abab, aabb, bebas, atau rima internal. Jangan terpaku hanya rima sempurna; rima mendekati, asonansi (vokal serupa), dan konsonansi juga memberi efek musikal. Terakhir, cocokkan temuan itu dengan suasana: apakah ritme yang lambat meniru tetes hujan berat, atau rima pendek menciptakan rasa ketukan ringan? Metode ini sederhana tapi bikin bacaan puisi lebih hidup dan mudah dijelaskan ke orang lain.

Apakah Terjemahan Lagu Payphone Mempertahankan Rima Asli Lagu?

4 Answers2025-10-13 17:59:51
Ada kalanya terjemahan lirik lebih mirip puisi baru daripada salinan persis. Aku pernah mengerjakan terjemahan santai untuk temen yang pengin cover lagu dan langsung sadar kalau menjaga rima asli itu susahnya kebangetan. Lagu berbahasa Inggris sering mengandalkan kombinasi tekanan suku kata, vokal yang panjang, dan rima akhir yang cocok dengan melodinya — hal-hal itu nggak selalu kebawa begitu saja ke bahasa Indonesia tanpa merusak makna atau flow nyanyi. Dalam kasus 'Payphone', misalnya, beberapa bait punya rima atau pola suara yang terasa alami dalam Bahasa Inggris namun kalau diterjemahkan literal jadi kaku. Pilihan yang sering muncul adalah: (1) mempertahankan makna dan mengorbankan rima supaya lirik tetap terasa jujur, atau (2) memodifikasi arti demi menemukan padanan rima dan ritme yang enak dinyanyikan. Aku cenderung memilih yang kedua kalau tujuan utamanya adalah performance, tapi kalau subtitle atau terjemahan baca maka aku lebih memprioritaskan makna. Akhirnya, penerjemahan lirik itu soal kompromi — dan hasil terbaik biasanya yang tetap menghormati suasana lagu, meskipun rima aslinya harus dikorbankan sedikit.

Bagaimana Rima Dan Irama Memperkuat Puisi Pagi Anda?

1 Answers2025-10-31 11:39:40
Ada sesuatu magis tentang rima dan irama pada puisi pagi yang bisa langsung mengubah suasana hati—seperti adegan pembuka anime yang bikin jantung ikut berdetak pelan-pelan sambil menyeruput kopi. Rima bekerja seperti cat warna yang menyatukan baris, sementara irama memberi napas pada kata-kata: baris yang dipasang rapi membuat pembaca merasa aman, tahu kapan harus berhenti dan kapan harus melaju. Di pagi hari, ketika suara dunia masih lembut, rima yang ringan atau internal rhyme (rima di tengah baris) memberi efek lembut seperti embun yang menempel di daun. Irama, entah cepat atau lambat, meniru pola pernapasan manusia—tingkat energi yang kita bawa ke hari itu. Dalam praktiknya aku suka memakai repetisi vokal dan konsonan untuk menangkap suasana pagi: assonansi untuk kelembutan (misal vokal 'a' berulang) dan alliterasi untuk menambah ketegasan. Contohnya, baris dengan alunan trochaic atau iambic sederhana bisa membuat pembaca merasa seperti berjalan di trotoar basah: langkah-langkah yang teratur, ritme yang menenangkan. Sementara baris yang sengaja mematahkan pola—enjambment atau caesura—menghadirkan kejutan, seperti sinar matahari yang tiba-tiba menembus awan. Ini penting karena pagi tidak selalu datar; ada momen tenang, ada momen ledakan energi. Rima menambatkan imaji, irama menggerakkan perasaan. Ada juga aspek oral yang tidak boleh diremehkan: puisi pagi seringkali dinikmati sambil dibacakan, baik sendiri atau di kafe kecil. Irama yang enak didengar membuat puisi mudah diingat—kayak lagu kecil yang terus terngiang. Rima memperkuat hook itu; satu suku kata yang cocok di akhir baris bikin seluruh bait terasa lengkap. Kalau ingin menekankan kelembutan selimut atau keriuhan burung, pilih pola rima berulang dan tempo lambat. Mau menangkap kesibukan pagi kota? Percepat iramanya, gunakan rima tak terduga dan internal rhyme untuk menimbulkan sensasi repetan dan langkah kaki. Di samping teknik, ada nilai emosional: rima memberi rasa kesinambungan, seperti teman lama yang menyapa pagi kita, sedangkan irama mencerminkan ritme hidup yang tak terucap—detak jantung, gerakan kompor, deru kendaraan. Ketika aku menulis puisi pagi, aku sering membayangkan adegan visual dan lalu mencoba menyanyikannya lewat kata; kalau kalimat itu nyaman di mulut, biasanya pembaca juga akan merasakan kenyamanan itu. Akhirnya, rima dan irama bukan sekadar ornamen; mereka adalah bahasa tubuh puisi yang menuntun pembaca keluar dari tidur dan masuk ke hari dengan perasaan yang lebih peka. Rasanya hangat, sederhana, dan cukup membuatku tersenyum sebelum memulai rutinitas.

Bagaimana Cara Membuat Rima Abab Dalam Puisi?

2 Answers2025-12-11 03:11:40
Membuat rima abab dalam puisi itu seperti menyusun puzzle bunyi yang memikat. Awalnya, aku sering kebingungan karena harus memastikan baris kedua dan keempat memiliki bunyi akhir yang serasi, sementara baris pertama dan ketiga juga harus saling menari dalam irama berbeda. Kunci utamanya adalah memilih kata-kata dengan ending sound yang mudah dipasangkan—misalnya menggunakan akhiran '-ang' untuk baris genap dan '-i' untuk baris ganjil. Contoh konkretnya: 'Kau datang membawa senyum manis (a), Membuat hati ini berbunga-bunga (b), Saat kabut menyelimuti pagi (a), Kau tetap cahaya yang ku rindu (b)'. Latihan terus-menerus dengan kamus terbuka membantuku menemukan padanan kata yang lebih kreatif. Satu trik yang kupelajari dari komunitas penulis adalah menulis tema dulu, baru mencari rimanya. Misalnya, jika ingin menulis tentang hujan, aku akan mengumpulkan kata-kata terkait seperti 'gerimis', 'payung', 'genangan', lalu mencari pasangan rimanya. Kadang aku juga sengaja menggunakan kata serapan dari bahasa daerah atau Inggris untuk variasi. Yang penting, jangan terlalu terpaku pada kesempurnaan rima di awal—kadang puisi justru lebih hidup ketika ada sedikit ketidaksempurnaan yang alami.

Apa Perbedaan Rima Abab Dan Aabb Dalam Puisi?

2 Answers2025-12-11 02:11:00
Ada sesuatu yang memikat dari cara rima mengalir dalam puisi, seperti aliran musik yang tak terlihat. Pola abab memberi kesan dialog atau pergantian ide yang dinamis—baris pertama dan ketiga berima, lalu kedua dan keempat saling merespons. Ini menciptakan ritme yang mirip deburan ombak: datang, pergi, lalu kembali dengan pola teratur. Puisi dengan struktur ini sering terasa lebih 'berbicara', seperti dalam 'Soneta 18' Shakespeare yang terkenal itu. Sementara itu, aabb ibarat dua pasangan yang berjalan bergandengan tangan. Setiap dua baris adalah unit utuh yang langsung terasa padu. Rima seperti ini mudah diingat dan sering digunakan dalam puisi anak-anak atau narasi ringan. Tapi jangan salah, banyak juga puisi epik menggunakan pola ini untuk membangun momentum cerita. Perbedaannya bukan sekadar urutan huruf—abab terasa seperti tarian yang lebih kompleks, sementara aabb seperti langkah pasti yang membawa pembaca maju tanpa hambatan.

Apakah Struktur Rimanya Dalam Lirik Pantun Cinta Tradisional?

3 Answers2025-09-16 14:17:57
Bicara soal pantun cinta, ada satu hal simpel yang selalu aku ulangi waktu ngajarin teman: struktur rimanya itu konsisten dan mudah dijaga kalau kita paham polanya. Pantun tradisional biasanya empat baris per bait, dengan pola rima ABAB — baris pertama merima sama dengan baris ketiga, sedangkan baris kedua merima sama dengan baris keempat. Dua baris pertama sering disebut sampiran; mereka menyajikan gambaran alam atau situasi yang tampak tak terkait. Dua baris terakhir adalah isi, tempat pernyataan cinta, rindu, atau pesan emosional. Contoh sederhana: "Sore di tepi sungai kulihat kali (A) / Burung pulang, sunyi mengisi hari (B) / Terpikir wajahmu di pinggir kali (A) / Hatiku bergetar karena rindu yang sunyi (B)". Di situ jelas terdengar ABAB. Selain rima, perhatikan pula jumlah suku kata dan irama — tradisi pantun menuntut baris yang relatif seimbang panjangnya agar enak dilantunkan. Jadi kalau kamu sedang meracik pantun cinta, gunakan sampiran yang puitis tapi jangan sampai menenggelamkan inti pesan di dua baris terakhir. Itu trik klasik yang selalu berhasil membuat pantun terasa manis dan mengena.

Bagaimana Siswa Memadukan Rima Dalam Contoh Puisi Berantai Bebas?

3 Answers2025-10-16 23:43:37
Gila, mengulik rima di puisi berantai bebas itu bikin kepala penuh ide — dan aku suka banget tantangannya. Untukku, kuncinya adalah pakai rima sebagai jembatan, bukan belenggu. Daripada memaksakan rima akhir yang ketat, aku sering mainkan rima internal (bunyi yang muncul di tengah baris), asonansi (vokal berulang), dan konsonansi (konsonan serupa). Misalnya, satu bait bisa menutup dengan suara "-ang" lalu bait berikutnya mengulangnya secara samar lewat kata seperti 'langit' atau 'gelang' agar terasa ada kesinambungan tanpa terkesan paksaan. Puisi berantai kan sering punya suara multipel—setiap penyair (atau setiap bait) boleh menambahkan warna rima baru yang masih berhubungan; anggap saja seperti tema musik yang berkembang. Praktik yang aku lakukan waktu latihan: buat daftar kata berima terbuka (misal: ang, an, ak) lalu tantang diri menyisipkannya dalam konteks yang berbeda. Main dengan enjambment supaya rima jatuh di tempat tak terduga; itu sering bikin pembaca terpancing meneruskan. Juga jangan lupakan repetisi kecil—kata yang terulang bisa jadi "rima visual" yang memperkuat ikatan antar bait. Intinya, jaga fleksibilitas: rima sebagai motif, bukan aturan kaku. Aku selalu keluar dari sesi begini dengan kepala penuh frasa baru dan perasaan puas karena puisi terasa hidup dan terikat, bukan dikekang.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status