Membicarakan
Nisbi dari 'Garis Waktu' selalu bikin gregetan karena karakternya punya kedalaman yang jarang ditemukan di protagonis lainnya. Dinamika hubungannya dengan tokoh lain, terutama yang berpotensi romantis, dibangun dengan sangat organik. Ada momen-momen kecil seperti pertukaran pandang penuh arti atau dialog yang terselip nuansa ketertarikan, tapi penulis nggak pernah memaksakan konklusi 'couple' secara gamblang. Justru ketegangan yang timbul dari hubungan ambigu ini yang bikin pembaca penasaran.
Kalau dilihat dari interaksinya dengan karakter tertentu—misalnya Ade—ada chemistry kuat yang sering diinterpretasikan fans sebagai benih romance. Ade sering jadi tempat Nisbi berkeluh kesah, dan cara mereka saling memahami tanpa banyak bicara itu bikin banyak yang shipping mereka. Tapi uniknya, cerita nggak terjebak dalam klise pacaran biasa. Hubungan mereka lebih seperti dua orang yang tumbuh bersama melalui konflik, dimana perasaan mungkin ada, tapi eksplorasinya realistis dan nggak dipaksakan.
Yang menarik, penulis juga suka memainkan elemen 'slow burn' dalam hubungan Nisbi. Misalnya, ada adegan dimana Nisbi hampir menyentuh tangan Ade saat mereka duduk di atap, tapi akhirnya mengurungkan niat. Adegan-adegan seperti ini bikin pembaca terpaku karena romansanya disampaikan lewat hal-hal subtil, bukan gesture dramatis. Fans sering debat apakah momen-momen itu sengaja dibuat ambigu atau memang pertanda perkembangan romance di masa depan.
Di sisi lain, Nisbi juga punya dinamika unik dengan karakter lain seperti Raya, yang hubungannya lebih ke arah rival sekaligus partner in crime. Beberapa fans malah lebih suka chemistry mereka yang penuh tensi dan sarcastic banter, meski nggak ada indikasi romantis sekeras Nisbi-Ade. Ini memperkaya narasi karena pembaca bisa menikmati berbagai tipe hubungan tanpa merasa dipaksa memilih 'ship' tertentu.
Pada akhirnya, keindahan karakter Nisbi justru terletak pada hubungannya yang multi-dimensional. Entah itu romantis, platonis, atau bahkan konflik, semuanya berkontribusi pada kedalaman cerita. Kalau ada yang berharap romance eksplisit mungkin sedikit kecewa, tapi bagi yang suka pembangunan karakter lewat interaksi halus, dinamika Nisbi adalah pesta visual dan emosional yang memuaskan.