Hubungan Gelap

Hubungan Gelap

By:  Permen JaheKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
14 Mga Ratings. 14 Rebyu
210Mga Kabanata
19.2Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Hal yang paling Callista sesalkan adalah demi balas dendam pada tunangannya, dia malah terjerat dengan abangnya tunangannya.Awalnya Callista berencana untuk pergi begitu saja setelah berhubungan, tetapi dia tidak menyangka kalau pria itu sangat sulit diatasi, tidak segampang yang dia bayangkan.Satu malam penuh kenikmatan, mereka pun terjerat seumur hidup."Tuan Jason, cinta itu tidak bisa dipaksakan, harus berdasarkan suka sama suka."Jason menekankan secara paksa sambil berkata, "Itu tidak akan terjadi padaku, kalau aku mau, kau harus siap bersedia."Kemudian pada suatu malam, seseorang memergoki mereka, Jason pria yang sulit diatur itu sedang memayungi seseorang, dia bahkan basah kuyup setengah badan demi memayungi orang itu.

view more

Kabanata 1

Bab 1 Salah Mencium

Di ruang tamu yang bercahaya remang-remang, cahaya lilin yang ada di atas meja semakin menambah sensasi kenikmatan bagi dua sejoli yang sedang bermadu kasih di sofa.

Punggung lebar pria itu menyelubungi tubuh wanita yang ada di bawahnya. Hanya terdengar suara rintihan lembut.

Si pria tiba-tiba berhenti. "Baru pertama kali?"

Callista baru tersadar dari rasa sakit yang menderanya, tetapi rasa sakit yang dirasakannya itu pun berubah menjadi kepanikan.

Suara yang terdengar familier sekaligus asing itu membuat Callista syok.

Karena Callista baru saja menyadari kalau pria yang menindihnya itu bukan tunangannya.

Melainkan abang tunangannya yang bernama Jason, pria yang disegani oleh banyak orang.

Callista begitu ketakutan, dengan tubuhnya yang terbaring kaku dan kesadaran yang berada dibawah pengaruh alkohol, Callista berusaha mengingat kembali bagaimana semua ini bisa terjadi, hingga berakhir seperti ini.

Siang ini Callista baru saja bertunangan dengan Edbert, tunangannya itu.

Mereka sudah merencanakan untuk menunaikan malam pertama mereka malam ini ....

Namun ....

Begitu setelah Callista melepaskan bajunya, Edbert menerima panggilan dari adik sepupu perempuannya dan pria itu langsung pergi begitu saja. Bahkan saat Callista mencoba memohon agar Edbert tidak pergi, pria itu malah menghina Callista "jablai".

Kemudian, Callista pun menghabisi sebotol anggur merah itu sendirian.

Saat Callista sedang mabuk, dia samar-samar teringat kalau Edbert kembali lagi. Kali ini, Edbert bahkan mencumbunya dengan begitu berhasrat, pria itu bahkan menindihnya di sofa dengan bergairah.

Callista makin menggigil ketika ingatannya makin jelas dan berkata dengan gemetar, "Kau, kau ...."

Pria yang berada di atasnya itu melengkungkan bibirnya dan tersenyum. Alisnya terangkat dan menatap Callista dengan tajam, dengan nada suara yang terkesan iseng, dia berkata, "Ada apa, Calon Adik Ipar?"

Begitu mendengar panggilan ini, darah Callista langsung mendidih. Callista buru-buru mendorong Jason ke samping dan berdiri di lantai. Bibir Callista gemetar ketika menunjuk Jason.

Jason pun bangkit secara perlahan, mengeluarkan rokok dan menyalakannya. Jason menyesap dalam-dalam dan mengembusnya. Dari balik asap rokok yang mengepul, sorotan matanya menggeliat di tubuh Callista.

"Maaf, aku mengira ini caramu memperlakukan tamu."

"Kau!"

Callista tahu kalau Jason sedang berdalih dengan alasan yang tidak masuk akal, tetapi Callista tidak bisa berbuat apa-apa.

Apalagi secara samar-samar, Callista teringat kalau saat itu dirinya sendiri yang menyerobot dalam pelukan Jason dan menggodanya.

Lagi pula, siapa yang tidak tahu julukan Tuan Kedua keluarga Davis ini. Status dan kedudukan Jason bukanlah kendala utama, wataknya yang suka memberontak, yang paling merepotkan, tidak ada seorang pun yang berani mencari masalah dengannya.

"Callista." Suara Jason yang menggoda dan rendah itu semakin mengecil didengar di kuping manusia.

"Apa kamu nggak mau memakai baju?"

Secara refleks, Callista langsung menunduk. Pikirannya yang masih kacau karena pengaruh alkohol, langsung tersadar kalau dirinya tak berbusana sehelai pun. Dia terlihat berbeda jauh dengan kondisi Jason yang masih berpakaian lengkap.

Callista pun berteriak histeris beberapa saat. Lalu, dia berjongkok dan memeluk dirinya sendiri.

Tatapan mata Jason menjadi agak gelap ketika Callista bergerak tidak nyaman dan gemetaran.

Jason memungut jaket yang tergeletak di lantai dan melemparnya ke tubuh Callista, lalu berbalik dan merokok.

Dengan jaket itu, Callista berjongkok di belakang sofa dan mengenakan pakaiannya kembali secepat mungkin.

Selama beberapa saat ini, Callista berusaha keras untuk menenangkan dirinya. Ajaran keluarga Garcia yang konservatif dan sangat ketat. Apabila hal ini sampai tersebar, tamat sudah riwayat Callista.

"Aku berharap Tuan Jason bisa menganggap kejadian hari ini, tidak pernah terjadi."

"Kamu datang untuk mencari Edbert, 'kan? Dia tidak ada di sini, sudah larut malam."

Kalimat yang sederhana untuk mempersilakan Jason pergi.

Pikiran Callista sangat kacau, dia hanya ingin mengusir orang yang merepotkan ini segera pergi.

Namun, dia tidak tahu kalau Jason adalah seorang pemberontak. Semakin orang melarangnya, dia semakin ingin melakukannya.

Dia suka menyusahkan orang lain, semakin besar kekacauan yang dia buat, Jason akan semakin senang.

Melihat Callista berusaha menghalaunya, Jason bukannya pergi. Dia malah duduk menyilangkan kakinya dengan santai seperti berada di rumahnya sendiri.

Jason melihat bunga dan anggur merah yang ada di atas meja, kemudian melihat Callista lagi, Jason semakin iseng, "Suasananya sudah bagus, orangnya pun lumayan."

Pipi Callista pun memerah dan panas, dia bagaikan ikan yang berada di atas talenan, siap disembelih, digoreng dan dimakan.

Perkataan Jason membuat Callista teringat kembali saat tunangannya itu meninggalkannya begitu saja.

"Tuan Jason, tadi kamu sudah mengambil keuntungan, menabur garam di atas penderitaan orang. Kamu ini benar-benar keterlaluan!"

Pada saat ini, posisi Callista sangat lemah, dia bukan ancaman bagi yang lain. Sebaliknya hal ini justru membuat Jason semakin ingin menggodanya.

Jason tiba-tiba tersenyum. Pencahayaan di ruang tamu itu sangat gelap, membuat ekspresi Jason itu begitu menggoda.

"Jangan sok suci. Adikku mungkin sedang bersenang-senang dengan adik sepupunya yang baik itu. Bagaimana mungkin dia masih memikirkanmu?"

Kata "adik sepupunya yang baik" terdengar begitu mesra ketika Jason mengatakannya. Arti tersembunyi di balik kata-kata itu membuat Callista menggigil kedinginan.

Callista berpura-pura tenang dan berkata, "Jessica adalah adik sepupu Edbert, jadi dia adik sepupuku juga. Dia kehilangan orang tuanya sejak kecil, wajar saja kalau Edbert menjaganya."

Jason tertawa dan berkata, "Kamu benar-benar tidak tahu atau pura-pura tidak tahu?"

Callista tidak mengatakan apa pun, tetapi napasnya yang tidak teratur itu telah membongkar semuanya.

Jason tiba-tiba berdiri dan mendekat ke arah Callista selangkah demi selangkah hingga tubuh Callista tertutup bayangannya.

Jemari Jason menunjuk ke arah bahu Callista dan berkata, "Karena kamu bilang aku mengambil keuntunganmu, aku akan menebusnya. Pakai jaketmu, aku akan membawamu untuk melihat ...."

Suara yang menggoda terdengar di telinga Callista. Jason berkata sepatah kata demi kata, "Adegan ranjang."

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
Anna Riana
ceritanya gantung
2024-07-04 23:25:13
0
user avatar
Nuraeny L
kenapa gantung ceritanya serius dah tamat nih??
2024-02-26 22:20:04
0
user avatar
Avie Lavigne Chewl
ceritanya bagus dan menarik
2023-12-01 08:25:20
0
user avatar
Falisha Irsan
biar gak lupa n tetep seru,ditunggu lanjutannya
2023-11-10 20:44:08
0
user avatar
Bachtiar Lele
baguss... di tunggu lanjutan ceritanya. biar gak penasaran. semoga cepat ...
2023-11-06 04:25:22
0
user avatar
Rahma Namaku
bagusss!... ditunggu lanjutan ceritanya. jngn terlalu lama,keburu bosan dan lupa...
2023-11-03 11:29:54
0
user avatar
Qanita Sungguh Mak
bikin lebih penasaran lagi,,,mana sambungannya please cerita sangat menarik
2023-10-30 00:16:34
0
user avatar
Annah La
ceritanya bagus,mengalir tanpa halu berlebih,bahasanya rapi,semoga ceritanya nggak sepanjang jln kenangan,bab tak panjang tpi isinya mengagumkan lebih bagus dri pda bab yg ceritanya melar kemana2 dan bikin bosan
2023-10-22 05:57:30
0
user avatar
Qanita Sungguh Mak
kapan ada sambungannya ,penasaran sungguh sangat penasaran
2023-10-19 19:02:37
0
user avatar
Qanita Sungguh Mak
alur cerita menarik bikin kita penasaran pingin baca ,,,
2023-10-18 12:53:23
0
user avatar
MARIA LUKONG
sebuah alur cerita yang menarik dan saya masih nantikan sambungannya...
2023-09-22 20:50:00
0
user avatar
Qanita Sungguh Mak
ceritanya bagus ,menarik dan membuat kita penasaran pingin menyelesaikan ceritanga
2023-09-06 09:35:15
0
user avatar
Eyla Hacyla
alur cerita menarik...tp syng tiada smbungan nya......
2023-09-04 09:35:52
0
user avatar
Nurbaya Ayomi
suka sekali tapi mana sambungannya
2023-09-03 21:08:07
1
210 Kabanata
Bab 1 Salah Mencium
Di ruang tamu yang bercahaya remang-remang, cahaya lilin yang ada di atas meja semakin menambah sensasi kenikmatan bagi dua sejoli yang sedang bermadu kasih di sofa.Punggung lebar pria itu menyelubungi tubuh wanita yang ada di bawahnya. Hanya terdengar suara rintihan lembut. Si pria tiba-tiba berhenti. "Baru pertama kali?"Callista baru tersadar dari rasa sakit yang menderanya, tetapi rasa sakit yang dirasakannya itu pun berubah menjadi kepanikan.Suara yang terdengar familier sekaligus asing itu membuat Callista syok.Karena Callista baru saja menyadari kalau pria yang menindihnya itu bukan tunangannya.Melainkan abang tunangannya yang bernama Jason, pria yang disegani oleh banyak orang.Callista begitu ketakutan, dengan tubuhnya yang terbaring kaku dan kesadaran yang berada dibawah pengaruh alkohol, Callista berusaha mengingat kembali bagaimana semua ini bisa terjadi, hingga berakhir seperti ini.Siang ini Callista baru saja bertunangan dengan Edbert, tunangannya itu.Mereka sudah
Magbasa pa
Bab 2 Terjatuh
Callista berdiri dengan ragu-ragu di depan sebuah vila keluarga yang mewah. Dia tidak berani berjalan masuk.Jason yang sudah berjalan ke dalam, berbalik kembali. Kebetulan dia berdiri di bawah cahaya lampu. Sinar cahaya lampu itu menyelimuti pundaknya, bagaikan satu-satunya cahaya kelembutan yang ada di dalam kegelapan."Takut?" tanya Jason.Dalam perjalanan kemari, Callista sudah sepenuhnya tersadar dari pengaruh alkohol. Bahkan hasrat birahi yang timbul tadi juga sudah menghilang tak berbekas.Keluarga Garcia tidak akan pernah membiarkan Callista berpisah dengan Edbert. Ajaran keluarga Garcia adalah, walaupun suaminya membawa wanita lain pulang, Callista tetap harus menyambut suaminya dengan tersenyum.Ada banyak unsur yang mengikat Callista, tidak ada satu hal pun yang tidak membelenggu pikirannya, baik itu keluarga Davis, keluarga Garcia dan juga .... Callista menatap ke bawah dan berkata, "Maaf sudah merepotkan Tuan Jason. Hari ini sampai di sini saja."Jason tertawa ringan. Sua
Magbasa pa
Bab 3 Merasa Bersalah
Di luar gelap gulita dan hujan turun deras, jangankan orang, bayangan saja tidak terlihat.Callista kemudian menyadari, bagaimana mungkin Edbert mau mengikutinya, ini semua hanya karena rasa bersalah yang Callista miliki.Saat dia hendak menjawab, panggilan itu dimatikan oleh sebuah tangan besar, yang datang dari samping.Callista mengerutkan keningnya, sebelum dia sempat bertanya kepada Jason tentang tindakannya, Jason mengangkat dagu Callista, lalu mencium bibirnya sampai mengembuskan asap rokok ke dalam mulutnya."Uhuk uhuk …."Callista batuk tanpa henti.Jason melihat wajah Callista memucat karena ketakutan, batuknya yang keras sampai memunculkan sedikit darah. Dia pun mengangguk kepalanya dengan puas.Ini jauh lebih enak dipandang.Tak lama kemudian, pesan singkat dari Edbert pun masuk.[?][Beraninya kamu menutup panggilanku, di mana kamu sekarang?][Kuberi waktu dua puluh menit, segera kembali atau aku akan meminta Keluarga Garcia untuk membawamu pulang!]Apakah Edbert sudah pul
Magbasa pa
Bab 4 Siapa Pria Liar Itu?
Edbert menatap Callista dan muncul perasaan aneh di dalam hatinya.Hari ini, entah kenapa Callista terlihat berbeda dari biasanya? Kecantikan wajahnya memang temasuk yang klasik standar. Hanya saja di balik kecantikan itu terkesan hampa. Tatapan matanya sayu dan kosong, bahkan ekspresinya selalu datar dan sering termenung. Secara menyeluruh memancarkan aura kelesuan. Dibandingkan dengan Jessica yang lembut dan perhatian, Callista lebih seperti boneka kayu.Sekarang melihat Callista berdiri di sana, matanya yang indah dan bibirnya merah merona. Terpenting lagi, dia secara tak sengaja memancarkan aura yang genit.Meskipun, tubuhnya tertutup rapat oleh gaun rajut panjang berwarna hijau. Entah kenapa, hal itu membuat Edbert merasa gelisah. Makin melihat penampilan Callista, Edbert makin geram dan langsung menampar wanita itu sambil berkata, "Katakan! Kamu berdandan segenit ini untuk bertemu dengan pria liar mana?"Callista yang mendadak menerima tamparan Edbert, langsung terlihat jejak ja
Magbasa pa
Bab 5 Kamu Tidak Mengenaliku
Callista tidak dibesarkan oleh Keluarga Garcia, dia dididik seperti anak laki-laki sejak dia masih kecil.Tunangannya tidur dengan orang lain, membuat hati Callista merasa jijik dan tidak mungkin menyanjung tunangannya lagi.Pertemuannya dengan Jason semalam, selain karena tergesa-gesa, dia juga menginginkan perlindungan tambahan.Kalau suatu saat rahasia ini terbongkar, setidaknya Jason bisa membantu karena adanya hubungan sesaat ini.Tak disangka, perlindungan yang dia harapkan menimbulkan banyak masalah.Memikirkan jaket yang ditinggalkan Jason, membuat Callista sangat marah sampai sekujur tubuhnya terasa sakit.Enam bulan terakhir ini, dia selalu mengikuti gerak-gerik nona keempat Keluarga Garcia. Callista takut akan membuat kesalahan, jadi dia pun tidak banyak bicara dan bahkan tidak berani melirik.Kalau dia tidak bertemu dengan Jason semalam, dia sudah mempersiapkan dirinya untuk bersembunyi di dalam cangkang palsu ini selama sisa hidupnya.Kemunculan Jason membuat Callista kelu
Magbasa pa
Bab 6 Bagaimana Kamu Bisa Kenal Dengan Jason
Jason melirik Callista, kata "tidur bersama" hampir keluar dari tenggorokannya."Pernah berjumpa."Jiwa Callista seperti kembali ke tubuhnya, bisa dikatakan dia sudah selamat dari masalah ini.Kakek Eko yang duduk di kursi utama masih penuh curiga, dia tidak memercayai kalau hanya pernah berjumpa bisa membuat Jason menghormatinya dengan anggur.Kelopak matanya yang turun tidak bisa menyembunyikan tatapan matanya yang tajam, "Tunangan Edbert?"Callista menundukkan kepalanya, "Ya.""Datang dan tuangkan anggur."Menuangkan anggur untuk Kakek Eko merupakan kehormatan besar, bahkan Edbert pun mulai bersemangat. Dia merendahkan suaranya dan mendesak, "Layani Kakek Eko dengan baik. Kalau sampai kamu mempermalukan dirimu, aku tidak akan melepaskanmu!"Callista merasa gelisah, dia khawatir Kakek Eko sudah menyadari sesuatu.Dia berjalan ke belakang Kakek Eko dan mengambil anggur dari pelayan."Silakan diminum."Kakek Eko tidak menjawab dan memandang Callista dengan dingin.Pergelangan tangan Ca
Magbasa pa
Bab 7 Pembunuhan
“Kita tinggal di Mansion malam ini.”Tangan Callista yang sedang memakai jaket dan bersiap-siap untuk pergi, terhenti sesaat, “Kenapa?”Mengingat kinerja Callista hari ini lumayan bagus, Edbert terpaksa menjelaskan padanya.“Kakek memberikan kita hadiah yang begitu besar. Ayah dan ibu menyuruhku untuk menginap dua hari bersama kakek, agar kita bisa lebih akrab dengannya. Pasti tidak ada ruginya.”Kebetulan Edbert sedang mengirim pesan, matanya menatap layar ponsel dengan penuh rasa sayang. Akan tetapi saat dia mengangkat kembali kepalanya, wajahnya tampak begitu tidak sabaran.“Sudahlah, aku masih ada urusan. Kamu pergi ke Paviliun Gandaria dulu saja.”Di kediaman keluarga Davis, selain Paviliun Utama milik Kakek Eko Davis, masih ada Paviliun Gandaria, Paviliun Lily, Paviliun Burgundy dan Paviliun Krisan yang terletak di sebelah utara dan selatan.Keempat Paviliun ini letaknya paling dekat dengan Pavilium Utama milik Kakek Eko. Saat ini, hanya anggota keluarga dari si sulung, Vincent
Magbasa pa
Bab 8 Kalau Aku Mati, Aku Akan Membawamu Bersamaku
Jason tidak merasa sungkan sama sekali, dia menyandarkan tubuhnya yang berat di badan Callista.Tangan Jason mencengkeram bahu Callista dengan erat, seolah ingin meremukkan tulang-tulangnya.Callista tahu kalau ini adalah hukuman dari Jason karena dia mencoba untuk kabur tadi. Jadi, dia hanya bisa menggertakkan giginya dan menahannya.“Haruskah aku mengantarmu kembali ke Pavilliun Burgundi?” Jason berbalik bertanya, “Apakah kamu ingin aku mati?”Dia mendekatkan diri ke telinga Callista seperti sepasang kekasih dan berbisik, “Tenang saja, kalau sampai aku mati hari ini, aku pasti akan membawamu bersamaku.”Mendengar perkataannya, Callista pun dengan gemetar berkata, “Di sini adalah kediaman Keluarga Davis, bagaimana mungkin mereka berani bertindak di tempat ini.”Di malam yang gelap, dia tidak bisa melihat sorot mata Jason dengan jelas, tapi suaranya terdengar sangat dingin.“Apa kamu pikir kalau kediaman Keluarga Davis sangat bersih, tempat ini jauh lebih kotor dari pada di luar.”Cal
Magbasa pa
Bab 9 Bagaimana Malammu?
Pelayan tersebut mengeluarkan sebuah kotak kecil yang berisi salep untuk mengobati bengkak dan infeksi.Saat melihat tempat penggunaannya, telinga Callista langsung memerah.Bahkan saat dia sampai di ruang tengah pun, rasa panas tersebut tetap saja belum menghilang.Meskipun hanya sebuah upacara penghormatan, dekorasinya sangat megah.Di antara karangan bunga kuning dan putih, ada dua foto hitam putih milik orang tua Jason.Mengenai penyebab kematiannya, Keluarga Davis sama sekali tidak pernah memberikan penjelasan. Namun berdasarkan rumor yang beredar di luar sana, mereka terbunuh dalam sebuah kerusuhan yang terjadi di luar negeri.Begitu Callista berdiri di sana, Julia, ibu mertuanya langsung melihat ke arahnya.Dia mengerutkan keningnya dan menatap Callista dengan rasa ketidakpuasan. Hanya saja, di hadapan begitu banyak orang, dia tidak bisa menegur Callista, dia hanya memelototinya kemudian memalingkan wajahnya.Edbert yang berdiri di sampingnya langsung menegurnya, “Kamu benar-ben
Magbasa pa
Bab 10 Wajahnya Harus Terekam dalam Video
Julia dengan wajah penuh kekesalan dan galak berkata, "Akhirnya datang juga."Callista melirik raut wajah Jessica yang merasa bersalah. Dia mengalihkan pandangannya kepada Julia dan bertanya, "Anda memanggilku, ada apa?""Apa masih perlu kukatakan lagi?" "Kamu memang tidak tahu malu! Bahkan membuat Edbert kehilangan muka. Apa begini aturan Keluarga Garcia?" tanya Julia.Callista berpura-pura bodoh dan berujar, "Ibu, aku tidak terlalu mengerti. Di mana letak kesalahanku?"Julia makin berang ketika melihat Callista yang belum insaf dan langsung berteriak, "Masih berani bertanya! Kamu begitu menggandrungi Edbert, bahkan meninggalkan tanda seperti itu di badannya. Apa bedanya kamu dengan seorang pelacur?"Sontak ekspresi Jessica langsung berubah sebelum berangsur-angsur normal kembali. Dia segera menghibur dengan suaranya yang lembut, "Bibi, jangan marah. Jantung Anda kurang baik." "Kak Callista, cepat minta maaf pada Bibi!"Callista tertawa sambil berujar dengan nada mengejek, "Kalau ak
Magbasa pa
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status