Bagaimana Dunia Sophie Mengajarkan Sejarah Filsafat Secara Ringkas?

2025-09-15 19:15:51 270

5 Answers

Jonah
Jonah
2025-09-17 03:48:12
Bayangin 'Dunia Sophie' seperti game RPG edukatif yang nge-level-in otak: tiap bab itu semacam quest yang membuka kemampuan berpikir baru. Aku suka karena struktur ini mendorong pembaca aktif—bukan hanya baca, tapi juga mikir, menebak, dan kadang berdiskusi di kepala sendiri.

Secara praktis, cara buku ini mengajarkan sejarah filsafat adalah lewat pengenalan tokoh satu per satu, disertai contoh konkret, metafora, dan dialog yang memancing refleksi. Teknik ‘‘pertanyaan terus-menerus’’ membuat pembaca terlatih menyusun argumen dasar sendiri. Kekurangannya, modulnya cukup Barat-sentris dan beberapa argumen dipadatkan hingga kehilangan kompleksitasnya. Meski begitu, sebagai alat pembuka, ia juara: mudah disukai orang dari berbagai usia dan mendorong langkah berikutnya—membaca teks asli atau berdiskusi dengan teman. Aku sendiri sering merekomendasikannya sebagai pintu masuk yang asyik sebelum terjun lebih dalam.
Paisley
Paisley
2025-09-18 17:55:21
Buku itu terasa seperti petualangan detektif bagi pikiranku. Aku masih ingat bagaimana pertama kali membuka 'Dunia Sophie' dan merasa diajak ngobrol, bukan diajari; itu bedanya yang bikin metode pembelajaran sejarah filsafatnya jadi nyantol di kepala.

Metode utama yang dipakai adalah penceritaan bertingkat: ada Sophie yang mendapat surat-surat misterius, ada guru bernama Alberto yang menjelaskan teori satu per satu, dan ada alur fiksi yang menautkan bab demi bab. Setiap bab singkat fokus ke satu pemikir atau aliran—dari para filsuf pra-Sokratik sampai eksistensialis—jadi pembaca dapat melihat perkembangan ide secara kronologis tanpa tenggelam dalam jargon.

Selain kronologi, teknik yang sangat efektif adalah penggunaan analogi dan pertanyaan retoris. Alih-alih memaparkan definisi kaku, penjelasan dibuat lewat dialog, contoh sehari-hari, dan percobaan pikir sederhana. Itu yang membuat konsep seperti rasionalisme, empirisme, atau fenomenologi terasa konkret. Di samping itu, novel ini juga menanamkan kebiasaan bertanya: siapa aku, dari mana ide datang, bagaimana kebenaran diuji—pertanyaan yang lebih penting ketimbang hafalan nama. Di akhir, aku selalu merasa terdorong untuk baca lebih dalam lagi tentang pemikir yang baru kutemui.
Theo
Theo
2025-09-18 18:48:04
Gaya bercerita 'Dunia Sophie' itu licin dan nakal—langsung bikin otak penasaran. Di perspektifku sebagai pembaca yang doyan ringkasan tapi suka hal yang langsung kena, buku ini efektivitasnya terletak pada dua hal: pengantar singkat tiap tokoh dan penggabungan narasi fiksi.

Setiap bab berdurasi pendek tapi padat inti, seperti mini-essay yang memuat latar hidup, ide utama, dan contoh kasus. Misalnya, Plato nggak cuma disebut sebagai pembuat "teori bentuk"; cerita membawa kita ke Gua Plato supaya konsep itu gampang dibayangin. Metode ini menurunkan hambatan masuk buat pembaca awam. Namun harus jujur, ada kecenderungan menyederhanakan argumen kompleks jadi mudah dicerna—bagus buat pemula, tapi nanti perlu melompat ke sumber primer kalau mau paham secara mendalam. Meski begitu, sebagai pengantar interaktif, pendekatannya sangat berhasil membuat sejarah filosofi terasa hidup.
Zion
Zion
2025-09-18 21:40:12
Bicara blak-blakan, ada beberapa bagian di 'Dunia Sophie' yang bikin aku mengernyit, tapi itu bukan berarti buku ini gagal mengajarkan sejarah filsafat. Inti pendekatannya simpel: storytelling + ringkasan kritis. Penulisan yang mudah dicerna membuat ide-ide besar terasa seperti obrolan sore, bukan kuliah berat.

Di sisi praktis, buku ini mengajarkan sejarah filosofi dengan memecah argumen jadi potongan-potongan kecil—misalnya, perbedaan dasar antara empirisme dan rasionalisme dijelaskan lewat contoh konkret. Itulah kekuatan utamanya: mengubah teori jadi pengalaman mental. Kekurangannya: kadang nuansa penting hilang, dan pembaca mudah keburu percaya pada versi ‘‘ringkas’’ tanpa tahu kontroversi subtansial di baliknya. Kalau mau ambil manfaat maksimal, baca sambil catat istilah, terus cek satu atau dua sumber tambahan di topik yang menarik. Akhirnya aku merasa buku ini paling cocok sebagai penyulut rasa ingin tahu dan panduan langkah pertama.
Mila
Mila
2025-09-21 14:38:17
Di sudut yang lebih tenang, aku sering merenungkan trik pedagogis yang dipakai 'Dunia Sophie' dan kenapa banyak orang sampai terseret masuk dunia filsafat berkat buku itu. Teknik yang paling menonjol buatku adalah penggunaan dialog sokratik: bukan hanya menjelaskan, tapi memaksa Sophie (dan pembaca) mempertanyakan asumsi.

Selain itu, novel ini memanfaatkan struktur cerita berlapis—cerita dalam cerita—sehingga pembelajaran tak hanya linear. Ini membantu pembaca melihat bahwa filsafat bukan sekadar daftar tokoh, melainkan percakapan yang berkelanjutan mengenai tema yang berulang: kebenaran, eksistensi, etika. Ada juga elemen sejarah hidup tokoh yang singkat tapi relevan, jadi pemikiran mereka nggak kelihatan abstrak melainkan hasil respon terhadap kondisi zamannya. Kekurangannya, tentu ada: penyederhanaan wajar terjadi, dan fokus hampir sepenuhnya pada tradisi Barat. Namun sebagai pintu masuk, buku ini bekerja hebat: menyulut rasa ingin tahu dan memberi peta mentah yang bisa diisi sendiri kemudian.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

Bagaimana Mungkin?
Bagaimana Mungkin?
Shayra Anindya terpaksa harus menikah dengan Adien Raffasyah Aldebaran, demi menyelamatkan perusahaan peninggalan almarhum ayahnya yang hampir bangkrut. "Bagaimana mungkin, Mama melamar seorang pria untukku, untuk anak gadismu sendiri, Ma? Dimana-mana keluarga prialah yang melamar anak gadis bukan malah sebaliknya ...," protes Shayra tak percaya dengan keputusan ibunya. "Lalu kamu bisa menolaknya lagi dan pria itu akan makin menghancurkan perusahaan peninggalan almarhum papamu! Atau mungkin dia akan berbuat lebih dan menghancurkan yang lainnya. Tidak!! Mama takakan membiarkan hal itu terjadi. Kamu menikahlah dengannya supaya masalah selesai." Ibunya Karina melipat tangannya tegas dengan keputusan yang tak dapat digugat. "Aku sudah bilang, Aku nggak mau jadi isterinya Ma! Asal Mama tahu saja, Adien itu setengah mati membenciku! Lalu sebentar lagi aku akan menjadi isterinya, yang benar saja. Ckck, yang ada bukannya hidup bahagia malah jalan hidupku hancur ditangan suamiku sendiri ..." Shayra meringis ngeri membayangkan perkataannya sendiri Mamanya Karina menghela nafasnya kasar. "Dimana-mana tidak ada suami yang tega menghancurkan isterinya sendiri, sebab hal itu sama saja dengan menghancurkan dirinya sendiri. Yahhh! Terkecuali itu sinetron ajab, kalo itu sih, beda lagi ceritanya. Sudah-sudahlah, keputusan Mama sudah bulat! Kamu tetap harus menikah dangannya, titik enggak ada komanya lagi apalagi kata, 'tapi-tapi.' Paham?!!" Mamanya bersikeras dengan pendiriannya. "Tapi Ma, Adien membenc-" "Tidak ada tapi-tapian, Shayra! Mama gak mau tahu, pokoknya bagaimana pun caranya kamu harus tetap menikah dengan Adien!" Tegas Karina tak ingin dibantah segera memotong kalimat Shayra yang belum selesai. Copyright 2020 Written by Saiyaarasaiyaara
10
51 Chapters
Bagaimana Denganku
Bagaimana Denganku
Firli menangis saat melihat perempuan yang berada di dalam pelukan suaminya adalah perempuan yang sama dengan tamu yang mendatanginya beberapa hari yang lalu untuk memberikannya dua pilihan yaitu cerai atau menerima perempuan itu sebagai istri kedua dari suaminya, Varel Memilih menepi setelah kejadian itu Firli pergi dengan membawa bayi dalam kandungannya yang baru berusia delapan Minggu Dan benar saja setelah kepergian Firli hidup Varel mulai limbung tekanan dari kedua orang tuanya dan ipar tak sanggup Varel tangani apalagi saat tahu istrinya pergi dengan bayi yang selama 2 tahun ini selalu menjadi doa utamanya Bagaimana Denganku?!
10
81 Chapters
Sejarah Cinta Alicia (Indonesia)
Sejarah Cinta Alicia (Indonesia)
Demi membiayai rumah sakit ibunya, Alicia rela menikah kontrak dengan seorang pria yang terkenal kejam di Los Angeles bernama Jackson William, Alicia mempertaruhkan nyawanya, demi mendapatkan uang 50.000 dollar dari sayembara yang dilaksanakan oleh Jack. "Sebenarnya kamu bukan type wanitaku, tapi aku suka gadis pemberani sepertimu," ucap Jack dengan tatapan nakalnya kepada Alicia.
10
11 Chapters
Transmigrasi Gadis Terkaya dalam Sejarah
Transmigrasi Gadis Terkaya dalam Sejarah
Yuna adalah gadis terkaya dalam sejarah, semua itu bukan berasal dari hasil kerja kerasnya sendiri. Melainkan karena harta warisan yang dimiliki oleh kedua orang tuanya. Ia adalah anak tunggal yang memiliki aset kekayaan yang berlimpah. Hanya saja sangat disayangkan, setelah orang tuanya meninggal banyak orang mengincar kekayaannya. Yuna meninggal dalam rencana jahat keluarga jauhnya. Akan tetapi setelah ia meninggal, ia terikat pada sesuatu yang disebut sistem. Sistem menawarkan misi pada Yuna agar Yuna dapat hidup kembali. Misi ini hanya satu, melahirkan anak dari seorang pemuda miskin dalam novel...
7
10 Chapters
BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?
BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?
Area Dewasa 21+ Harap Bijak dalam memilih Bacaan ***** Namaku Tazkia Andriani. Aku adalah seorang wanita berusia 27 Tahun yang sudah menikah selama lima tahun dengan seorang lelaki bernama Regi Haidarzaim, dan belum dikaruniai seorang anak. Kehidupanku sempurna. Sesempurna sikap suamiku di hadapan orang lain. Hingga pada suatu hari, aku mendapati suamiku berselingkuh dengan sekretarisnya sendiri yang bernama Sandra. "Bagaimana rasanya tidur dengan suamiku?" Tanyaku pada Sandra ketika kami tak sengaja bertemu di sebuah kafe. Wanita berpakaian seksi bernama Sandra itu tersenyum menyeringai. Memainkan untaian rambut panjangnya dengan jari telunjuk lalu berkata setengah mendesah, "nikmat..."
10
108 Chapters
Penakluk Dunia
Penakluk Dunia
Ketika pria ini muncul --- Satu kata : Mendominasi! Dua kata : Tak terkalahkan! Tiga kata : Calon suami idaman! Saudaraku, ini adalah kisah tentang seorang pria yang mengolah Seni Ilahi. Dia mengejar kekuatan untuk menantang para dewa, menjadi penguasa di seluruh alam semesta! Namun, ada satu hal yang tidak dia sadari .... "Sejak kapan aku menguasai dunia? Bukankah aku hanya bersenang-senang selama ini?" Di Tian menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia kebingungan.
9.8
758 Chapters

Related Questions

Apa Tema Utama Dalam Novel Dunia Sophie?

3 Answers2025-08-21 08:15:54
Membaca ‘Dunia Sophie’ adalah pengalaman yang memikat dan penuh makna! Novel ini bukan hanya sekadar cerita, tetapi seperti perjalanan menelusuri sejarah pemikiran manusia yang kaya. Tema utama yang paling mencolok, tentu saja, adalah pencarian identitas dan pemahaman diri. Sophie, tokoh utama yang masih remaja, seolah mewakili kita semua yang mencari tahu siapa diri kita sebenarnya di dunia yang penuh dengan kompleksitas. Dalam perjalanan ini, Sophie bertemu dengan berbagai filosofi, mulai dari Socrates hingga Kant, yang membawanya untuk merenungkan keberadaannya sendiri dan tempatnya di dunia ini. Tentu, ada juga elemen besar tentang filsafat, yang menjadi jantung cerita. Misalnya, bagaimana Sophie mulai mempertanyakan dan tidak hanya menerima pengetahuan yang ia terima. Dalam banyak hal, itu mengingatkan saya pada masa-masa di sekolah ketika gelombang kebangkitan pemikiran datang, dan kita semua mulai mempertanyakan segala sesuatu. Bagian yang paling membuat saya terkesan adalah bagaimana novel ini memberikan pandangan tentang bagaimana pemikiran bisa membentuk realitas kita. Penulisan Jostein Gaarder di sini sangat mengesankan dan mampu membuat dalam membaca ini. Persoalan identitas dan pemikiran bertabrakan dalam cara yang sangat menggugah! Di luar itu, aspek petualangan dalam pencarian dan keinginan untuk menemukan dunia luar juga sangat kuat. Saat Sophie mengungkap rahasia dan bertemu dengan berbagai karakter, tantangan dan eksplorasi ini sangat beresonansi dengan perjalanan hidup kita. Dari dalam kelas filsafat kita hingga ke kehidupan sehari-hari, tema pencarian ini menjadi jembatan yang menghubungkan kesadaran tentang diri kita sendiri dengan dunia yang lebih besar. Novel ini bukan sekadar bacaan; ia mengajak kita bergumul dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang eksistensi, dengan cara yang sangat menyenangkan dan mencerahkan!

Bagaimana Dunia Sophie Digunakan Dalam Pembelajaran Sekolah?

5 Answers2025-09-15 12:08:09
Aku teringat betapa berantakannya pikiranku waktu pertama kali membuka 'Dunia Sophie' di ruang baca sekolah—cerita itu seperti peta yang memperkenalkan ide-ide besar dalam bentuk yang ramah untuk remaja. Di kelas diskusi filsafat kami, aku sering membagi bab-bab tertentu sebagai bahan perdebatan: siapa Socrates itu, kenapa Descartes meragukan segala sesuatu, dan apa bedanya empirisme dan rasionalisme. Metode ini membuat siswa yang biasanya pendiam jadi berani angkat tangan karena pertanyaan-pertanyaan itu terasa relevan pada pengalaman mereka sendiri. Praktisnya, aku dan teman guru membuat lembar kerja yang memadukan kutipan singkat dari novel dengan pertanyaan reflektif dan tugas kreatif—misalnya menulis surat dari sudut pandang Sophie atau membuat papan cerita tentang sejarah filsafat. Proyek-proyek semacam ini mendorong pemikiran kritis tanpa membuat siswa stres. Yang paling kusukai adalah bagaimana 'Dunia Sophie' menumbuhkan rasa ingin tahu; buku itu bukan sekadar teks, melainkan pintu. Di akhir semester, beberapa murid bahkan memilih topik tugas akhir yang berakar dari percakapan yang dimulai oleh novel ini. Itu momen kecil yang terasa sangat berharga bagiku.

Siapa Penulis Di Balik Novel Dunia Sophie?

3 Answers2025-08-21 18:15:46
Ketika kamu menyebutkan 'Dunia Sophie', mungkin banyak dari kita langsung teringat pada novel yang sangat ikonik ini. Novel ini ditulis oleh Jostein Gaarder, seorang penulis Norwegia yang punya cara unik dalam menyampaikan filosofi kepada pembaca muda dan dewasa. Sejak pertama kali membaca 'Dunia Sophie', saya langsung terpesona oleh cara Gaarder mengemas perdebatan filosofis yang kompleks dalam bentuk cerita yang mudah dicerna. Mengisahkan perjalanan Sophie Amundsen, seorang gadis yang menerima surat misterius, cerita ini bukan cuma tentang Sophie, tetapi lebih pada penelusuran pengetahuan manusia dari zaman ke zaman. Jostein Gaarder menyuguhkan prosa yang membuat kita merenung sambil berpetualang. Melalui surat-surat tersebut, kita diminta untuk mempertanyakan existence, tujuan hidup, dan berbagai ide besar dari para filsuf. Tema-tema yang diangkat sangat relevan, terlebih bagi kita yang merasa kurang ‘berpendidikan’ dalam aspek filosofis. Ada momen di mana saya merasa seolah-olah berpartisipasi dalam pelajaran hidup yang penuh makna, dan tidak bisa berhenti merefleksikan banyak konsep yang Gaarder sampaikan. Jika kamu mencari bacaan yang membangkitkan rasa ingin tahumu terhadap dunia serta berisi kearifan yang selalu relevan, saya sangat merekomendasikan 'Dunia Sophie'!

Buku Dunia Sophie Menjelaskan Filsafat Apa Saja?

4 Answers2025-09-15 23:52:30
Baris-baris awal 'Dunia Sophie' langsung mengajak aku menoleh ke pertanyaan-pertanyaan besar. Aku merasa buku ini seperti tur kilat melalui sejarah pemikiran Barat yang dibawakan lewat cerita detil dan mudah dicerna. Mulai dari filsafat alam pada para Pra-Sokratik yang bertanya tentang asal-usul alam, lalu ke Socrates yang menekankan pentingnya tanya jawab (dialektika), Plato dengan dunia ide-idenya, dan Aristotle yang lebih menekankan pengamatan dan sebab-akibat. Setelah itu cerita melompat ke filsafat Helenistik: Epicurus yang bicara tentang kebahagiaan sederhana, serta Stoik yang menekankan ketenangan batin. Bagian tengah buku mengupas pemikiran Abad Pertengahan sampai Renaisans: pemikiran teologis seperti Agustinus dan Thomas Aquinas, lalu Revolusi Cartesian dengan Descartes yang meragukan segala sesuatu demi menemukan dasar pengetahuan. Ada juga Spinoza, Locke, Hume, dan Berkeley yang masing-masing memperdebatkan pengetahuan dan pengalaman. Di ujungnya aku disuguhi Kant yang mencoba menyatukan rasio dan pengalaman, serta peralihan ke idealisme Jerman, Darwin yang mengguncang pandangan manusia, dan eksistensialis seperti Kierkegaard dan Nietzsche yang fokus pada makna hidup. Secara ringkas, 'Dunia Sophie' membahas topik-topik besar: metafisika (apa yang nyata), epistemologi (bagaimana kita tahu), etika (bagaimana sebaiknya hidup), filsafat politik, filsafat agama, dan bahkan sedikit estetika dan filsafat sains. Aku suka bagaimana tiap konsep diberi contoh cerita—mudah diingat dan bikin kepo untuk baca lebih lanjut.

Adaptasi Film Dunia Sophie Setia Pada Novelnya?

5 Answers2025-09-15 01:28:37
Menyimak versi layar lebar dari 'Sophie's World' membuatku merasa seperti membaca ulang buku lewat lensa yang berbeda—inti ceritanya tetap ada, tapi detailnya dipadatkan. Dalam novel 'Sophie's World' Jostein Gaarder menikmati ruang untuk menjelaskan sejarah filsafat lewat surat-surat panjang dan monolog yang penuh contoh dan analogi. Film adaptasinya, terutama versi akhir 1990-an, jelas memotong banyak bagian pengajaran itu; adegan-adegan filosofis disingkat atau disulihvisualkan supaya tidak membuat penonton kehilangan ritme. Tokoh-tokoh penting dan konflik utama tetap hadir: Sophie, misteri guru filsafatnya, dan sentuhan metafiksi yang membuat pembaca bertanya tentang realitas. Namun nuansa surat-menyurat dan kedalaman penjelasan seringkali tergantikan oleh simbol visual dan montage. Secara emosional aku merasa film cukup setia pada roh buku—ingin membuat orang penasaran tentang ide-ide besar—tapi kalau kamu mencari penjelasan rinci tentang Plato, Descartes, atau Kant seperti yang ada di novel, filmnya terasa terlalu singkat. Buatku, menonton adaptasi ini setelah membaca bukunya justru memberi pengalaman pelengkap: film menangkap suasana misteri dan keajaiban, sementara buku memberi bahan untuk direnungkan lama setelah kredit akhir lewat.

Apakah Ada Terjemahan Dunia Sophie Yang Direkomendasikan?

5 Answers2025-09-15 17:32:25
Buku ini pernah bikin aku melewatkan beberapa jam tidur karena susah berhenti mikir—jadi rekomendasiku mulai dari yang paling praktis. Jika kamu membaca 'Dunia Sophie' dalam bahasa Indonesia, carilah edisi yang lengkap (tidak disingkat), terbitan penerbit buku besar yang biasanya menyertakan nama penerjemah jelas dan keterangan edisi. Edisi seperti itu cenderung menjaga istilah-istilah filosofis dan alur cerita tanpa banyak pemangkasan. Selain itu, periksa apakah ada catatan penerjemah atau kata pengantar tentang bagaimana istilah filosofis diterjemahkan. Penerjemah yang memberi catatan kecil tentang pilihan katanya membuat perbedaan besar dalam memahami konsep seperti eksistensialisme atau rasionalisme. Untuk pengalaman terbaik, saya juga membandingkan halaman pertama edisi Indonesia dengan terjemahan Inggris yang umum dipakai—kalau gaya bahasa terjembatani dengan baik, itu tanda bagus. Di akhir, pilih edisi yang terasa nyaman untukmu; ada yang smooth dan mengalir, ada pula yang kaku karena menerjemahkan istilah terlalu literal. Aku pribadi senang yang terasa alami tapi setia pada gagasan aslinya.

Akhir Cerita Dunia Sophie Membuat Pembaca Berpikir Bagaimana?

5 Answers2025-09-15 16:05:15
Ketika aku menutup halaman terakhir 'Dunia Sophie', ada rasa aneh seperti ditinggal di peron stasiun yang sunyi—bukan karena perjalanan berakhir, tapi karena kereta yang kujangka datang justru membawa penumpang lain. Aku merasa tertarik sama ide bahwa cerita itu sendiri adalah cermin yang memaksa kita menatap kembali ke hidup nyata: siapa yang menulis peran kita, seberapa bebas kita memilih, dan apakah identitas itu murni hasil cerita yang diceritakan orang lain. Akhirnya bukan sekadar twist plot, melainkan undangan untuk bertanya apakah realitas kita juga punya pengarang. Di satu sisi, itu menimbulkan kecemasan eksistensial; di sisi lain, ada kelegaan—kita bisa mulai menulis ulang narasi diri sendiri. Buatku, momen itu memicu lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Aku keluar dari buku dengan kepala penuh dialog filosofis dan keinginan untuk ngobrol panjang tentang kebebasan dan otoritas narasi—sesuatu yang selalu kubawa setiap kali aku membaca ulang. Kadang aku merasa terpesona, kadang sedikit gelisah, tapi selalu tersisa rasa ingin tahu yang hangat.

Siapa Penulis Dunia Sophie Dan Apa Latar Belakangnya?

5 Answers2025-09-15 13:26:48
Jostein Gaarder adalah nama yang langsung terlintas ketika aku memikirkan 'Dunia Sophie'. Dia penulis asal Norwegia yang menulis novel itu pada awal 1990-an, dan karyanya jadi semacam jembatan antara cerita fiksi dan sejarah filsafat. Latar belakangnya cukup pas untuk tugas itu: Gaarder lahir pada awal 1950-an di Norwegia dan menempuh pendidikan yang dekat dengan bidang filsafat dan teologi di universitas. Sebelum meledak lewat 'Dunia Sophie', ia sudah menulis beberapa buku anak dan cerita pendek, jadi ia terbiasa menyampaikan ide besar dengan bahasa yang mudah dicerna. Yang selalu membuatku kagum adalah cara dia meramu pertanyaan-pertanyaan filosofis jadi plot yang memancing rasa ingin tahu pembaca muda dan dewasa sekaligus. Selain menulis, dia juga aktif dalam beberapa inisiatif sosial dan lingkungan — salah satunya adalah pendirian hadiah yang menyoroti isu-isu lingkungan. Itu memberi warna bahwa dia bukan cuma penulis yang tertarik pada gagasan, tapi juga pada dampaknya di dunia nyata.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status