Cerita Hot Sekali

My husband’s friend’s widow uploaded a picture of her pregnancy report. [Thank you for letting me have my own baby.] I responded with a question mark when I saw Jake Green, my husband’s name, in the husband column. Jake immediately called me to yell at me. “She’s a widow and is living alone. All she wants is to have a baby to keep her company and give her life a little more cheer. How could you not show her even this bit of pity? “You know that Henry is my friend. It’s only right for me to take care of his wife after he died! This is called friendship, don’t you understand?!” Soon, Henry’s widow uploaded a photo of a loft apartment. [Thank goodness you’re by my side to let me experience the warmth of a family again.] When I saw Jake busying himself in the kitchen in the photo, I thought it was time to end the marriage.

Suami yang sudah 40 tahun menikah denganku dan cinta pertamanya bermain di bak mandi, tetapi malah kena setrum. Sementara aku hanyalah seorang istri yang tua dan tidak bisa apa-apa. Tanpa suamiku, hidupku rasanya runtuh .... Aku hanya bisa menelepon putriku untuk meminta bantuan, "Sisi, ayahmu dan Meita hampir mati kesetrum ...." Namun, putriku, Sisi Sutomo, langsung memarahiku tanpa ampun, "Bu, kenapa Ibu menjijikkan sekali?! Sebenarnya Ibu maunya apa?!" "Ayah dan Tante Meita itu orang baik-baik sepanjang hidup mereka. Kenapa Ibu harus memfitnah mereka? Sikap Ibu ini bakal bikin Kevin susah di kantor!" Belum sempat aku membalas, dia langsung menutup telepon. Ketika aku mencoba menelepon lagi, nomornya sudah mati. Aku memandangi dua orang yang pingsan sambil berpelukan di bak mandi itu, tidak tahu harus berbuat apa. Suamiku, tanpa dirimu, apa yang bisa dilakukan istri yang sudah tua sepertiku? Seluruh Grup Sutomo yang begitu besar kini ada di tanganku. Aku sangat takut sampai tidak bisa tidur nyenyak ....

Aku tiba-tiba terkena pankreatitis akut. Saat tiba di rumah sakit, dokter menolak untuk merawatku. Alasannya? Suamiku adalah dokter di bagian UGD dan dia telah memberi instruksi agar tidak ada yang menangani kasusku. Di kehidupan sebelumnya, dia langsung datang padaku hanya dengan sekali telepon. Namun karena kejadian itu, "cinta sejatinya", Charlene, mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat. Dia menyalahkanku atas semua itu. Pada hari ulang tahun ibuku, dia meracuni makanan kami sekeluarga. Lalu, dengan pisau bedah di tangannya, dia menusukku berulang kali. "Sakit nggak? Tapi Charlene waktu itu lebih sakit lagi. Kalau bukan karena kamu, mana mungkin dia menggantikanku untuk pergi keluar?" "Kamu yang menyebabkan kematiannya. Aku akan memastikan seluruh keluargamu mati untuk menemaninya!" Ketika membuka mata lagi, aku kembali ke hari saat aku minum alkohol demi dia dan akhirnya menderita pankreatitis. Kali ini, dia memilih berlari kepada Charlene tanpa ragu-ragu. Dia mengira dia telah membuat pilihan yang benar. Namun pada akhirnya, dia berlutut dan memohon agar aku kembali.

Di sebuah desa terpencil yang selalu diliputi kabut, seorang pemuda bernama Arka menemukan buku kuno yang merangkum rahasia dunia gaib. Buku itu membawanya pada perjalanan penuh misteri, menjelajahi dimensi lain, bertemu dengan makhluk supranatural, dan mengungkap kebenaran tentang takdir keluarganya yang ternyata menjadi penjaga keseimbangan dunia. Namun, kekuatan besar dalam buku itu juga menarik perhatian roh jahat yang ingin menguasai dunia manusia. Arka harus menghadapi ujian yang tak hanya menguji keberanian, tetapi juga hatinya.

Seperti linglung seolah berjalan tanpa arah. Orang-orang datang lalu pergi dengan mudahnya seperti permisi ke jamban saja. Menciptakan rasa cemas sekaligus takjub. Hidup dalam segala pengharapan benar-benar bagaikan menggali lubang kubur sendiri. Tak ada yang sungguh setia selain kesedihan. Meski dia menyakitkan namun tidak seperti kesenangan yang kerap kali datang lalu tiba-tiba hilang tanpa pamit. Begitulah Lisa, hadir dengan segala kelinglungannya mencari jati diri, mengejar impian, persahabatan hingga berakhir dalam kisah cinta yang tidak pernah terencana sebelumnya. Bagaimanakah hidup akan membawa Lisa mengejar impiannya, dan bagaimanakah kelanjutan hubungannya dengan kekasih sekaligus sahabatnya ? Selamat datang di Lalisa...

Aku adalah Arumi. Seorang perempuan yang seharusnya menjalani kehidupan rumah tangga yang normal, hingga suatu hari aku menemukan kenyataan paling mengerikan dalam hidupku: ibuku sendiri, Marlina, menikah dengan suamiku, Davin. Pengkhianatan itu bukan hanya menyayat hati, tapi juga menghancurkan seluruh hidupku. Dalam semalam, aku kehilangan suami, rumah, dan sosok ibu. Lebih parah lagi, ternyata pernikahan mereka bukan hanya soal cinta terlarang, tapi menyimpan skandal korupsi, manipulasi bisnis, dan penyalahgunaan kekuasaan di baliknya. Aku bersumpah akan mengambil kembali harga diriku. Tapi perang yang kuhadapi bukan sekadar tentang cinta dan keluarga. Ini adalah perang psikologis, perang media, dan perang kekuasaan. Dan mereka tidak akan segan menjatuhkanku dengan segala cara. Aku hanyalah perempuan biasa. Tapi ketika harga diriku diinjak, aku bisa berubah jadi mimpi buruk dan terburuk mereka.

During my wedding, which is livestreamed all over the world, my fiancé, Marvin Keller, calls me a shameless woman who's gotten pregnant out of wedlock. Then, he calls off our engagement and marries my father's illegitimate daughter, Delilah Lambert. My mother is so incensed by this that she gets a stroke and ends up bedridden. Amid my despair, my childhood friend, Tristan Wright, proposes. He tells me he's had a crush on me for many years and is willing to treat my child with Marvin as his own. I'm moved by Tristan's promise and accept his proposal. Three years after we get married, I give birth to a stillborn. My mother is still in a coma and doesn't seem like she'll ever wake up. I'm hospitalized after getting into an accident for the eighth time. That's when I overhear Tristan's conversation with a private doctor. Finally, I discover the truth—he's never loved me. "You orchestrated eight accidents just to make sure Delilah would inherit her family's fortune? Are you out of your mind?" "I've done Lethia wrong with this, but I'll use the rest of my life to atone for my sins. She should be satisfied with that."

My fiancé’s first love Chloe had returned. Rumor had it she’d been overseas, treating some rare disease. I hadn’t believed it—until the day she showed up at my engagement party. And I watched as the man I’d been hopelessly in love with since I was sixteen left our party with her. “Wait for me,” Nathan said, “She is fragile. I need to make sure she is well.” He ignored me, but accompanying her to everywhere. I threw away the rings, trashed the wedding gown. When I was pale and trembling from a heart failure later. Nathan finally showed up. “Don’t you dare die on me, Emily,” His hands were shaking. His voice cracked. “We still have a wedding.”

It's my seventh anniversary with Chase McGregor. I hide in his car's trunk while holding a pregnancy report. In my other hand, I hold a limited-edition watch that I've prepared for him. I want to surprise him and tell him we're about to have a child. To my surprise, I hear something that devastates me. "Chase, you're not really going to marry Daphne, are you? Lucille Gervais wants to marry you. As long as you do that, the North Sea's shipping routes, cargo operations, and drug trade will come under your control." "Help me set up a date with her. I'll break up with Daphne." My breathing hitches. I want to hear Chase object to this or show even the slightest bit of hesitation, but none of it comes. The pregnancy report slips from my fingers. I once thought he would be the father of my children; I thought we would have a happy family together. Now, my dream has been shattered.

[Pa, aku setuju berimigrasi ke Prancis untuk menikah. Cepat, atau aku akan menyesal.] Pak Agus, ayah Tania Sane, langsung menjawab: [Putriku sayang, paling lama sebulan lagi semua prosedur selesai!] Tania diam-diam menyeka air matanya dan menyimpan ponselnya. Satu jam yang lalu, dia masih di dalam Bentley, mendesah pelan karena ciuman Chaz Limex. Ketika ponsel Chaz berdering, dia menjawab dalam bahasa Georgia, "Ngapain nelpon sekarang?" Orang di ujung sana tertawa. "Kenapa? Emangnya kau lagi sibuk dengan apa? Yang ini seberapa mirip dengan Nina Lopez?" Chaz membelai wajah Tania yang lembut dan berkata dengan acuh tak acuh, "70%. Kalau nggak ada yang penting, aku tutup ya!" Pria itu buru-buru berkata, "Jangan! Nina akan balik besok dengan pesawat! Rencananya akan merintis karir di sini. Baik kan aku infokan padamu? Cinta pertamamu sudah akan balik, penggantinya bisa nggak disinggirkan?" Chaz berkata dengan dingin, "Nggak ada yang nggak bisa diselesaikan dengan uang." Kepala Tania setengah terkulai di kursi, air mata mengalir di wajahnya. Chaz sama sekali tidak tahu bahwa dia mengerti bahasa Georgia. Ternyata cinta tulusnya selama tiga tahun sama sekali tidak berarti di mata Chaz.