Tujuh belas tahun memendam hinaan dari teman teman sepantarannya karena tidak bisa berkultivasi. Xiao Chen akhirnya bangkit setelah mengalami kejadian yang membuat segel formasi kuat didalam meridiannya hancur. Kejadian ini bermula pada kabar kematian kedua orang tuanya, dan penyerangan terhadap kekaisarannya hingga tidak bersisa. Namun keberkahan, atau musibah yang dia alami? Karena setelah hal itu terjadi, segel yang mengunci meridiannya hancur, artefak yang dicari di seluruh benua Langit ternyata juga berada didalam tubuhnya? Membuktikan bahwa dia bukanlah sampah melainkan monster yang tengah bangkit, dan membawa sebuah jalan takdir dendam. Xiao Chen akhirnya memulai perjalanannya! “Apa itu Aula Langit? Aku tidak perduli apa tempat itu, yang pasti. Dimasa depan nanti akan ku injak tempat itu dengan kekuatanku!” Xiao Chen bersumpah.
View Moreberpedang Demi membalaskan dendam kematian orang tuaku, Xiao Chen tidak akan menyerah untuk menghadapi kawanan hewan iblis seperti ini..."Swuuuuuuuush! Menghentakan kakinya, sepasang sayap muncul di belakang punggung Xiao Chen sebelum sebuah serangan salah satu kalajengking Permata menancap di tubuhnya. 'Di-dia?!' melihat sepasang sayap yang sangat cantik, Jian Ling tahu bahwa sayap itu bukan terbentuk dari energi Qi. Melainkan, Xiao Chen telah membangkitkan garis darah keturunannya sebagai seekor Phoenix. Swuuuuuuuush! Bergerak menyerang kearah salah satu kalajengking dengan menggunakan pedangnya. Kini gerakannya bagaikan seekor Phoenix yang ingin memburu mangsanya. Ya benar, selagi Xiao Chen terbang dia dengan mudah menghindari serangan, bahkan lebih mudah untuk memberikan serangan balasan tanpa memiliki resiko yang tinggi. Melihat apa yang dilakukan Xiao Chen. Jian Ling sebagai pemimpin Paviliun Pedang Langit begitu kagum melihatnya. Selain berhasil membangkitkan darah ketur
Jian Ling sedikit mengedarkan kesadaran spiritualnya. Sesaat dia merasakan apa yang dikatakan oleh Xiao Chen. Akan tetapi, dia merasa pasukan yang mengintai bukan pihak dari keluarga Huan. 'Paman terlalu mengawasiku sedemikian jauh... Jika ini terus berlanjut, cepat atau lambat. Para penguasa di daratan Tian Zhou akan menemukanku...' berkata dalam hati, dia segera menghentakan kakinya ke arah tanah. Sontak, tanah seluas satu kilometer bergetar hebat yang dibarengi dengan munculnya sepuluh pria berbaju hitam segera berlutut dihadapan Jian Ling. "Pemimpin... Kami tidak bisa membiarkanmu pergi sendiri ke arah pulau Hong Long. Mohon bawa kami untuk menjaga pemimpin?!" salah satunya berkata dengan cepat. Jian Ling menggelengkan kepalanya, "kalian tenang saja... Meski kulltivasi Xiao Chen dan tiga rekannya tidak tinggi. Mereka yang mengejarku, tidak akan menyadari bahwa ada aku, dan hal ini membuat pergerakanku lebih leluasa di banding membawa kalian dalam jumlah banyak... Apa k
Hao Geng memelototkan matanya, dia cukup marah mendengar permintaan yang jelas merendahkan martabat dari Jian Ling. Akan tetapi, Jian Ling menghentikan tindakan Hao Geng. Dia kembali tersenyum tipis, "bisa saja... Jika kamu mampu melampaui kultivasiku nanti... Paviliun Pedang Langit pasti akan membuka lebar mahar pernikahan yang diajukan olehmu, Xiao Chen..." sembari menaikan alisnya. Xiao Chen hanya mengangguk, "baiklah aku akan membantumu?!" Keluar untuk menemui Yang Nan lagi, setelah kepergiannya Hao Geng yang tidak mengerti alasan Jian Ling memarahi dengan cukup berani, meski identitasnya hanyalah pelayan. "Tuan putri... A-aku tidak bisa menerima itu?! Aku rela meskipun paviliun harus membayar harga yang tinggi untuk merekrut Kultivator kuat untuk menjagamu... Dan lagi kenapa tuan putri menganggap pernikahan itu terlalu enteng?!" "Paman, kamu telah mengikuti aku sangat lama. Bahkan disaat ayahku masih hidup, jadi aku tahu niat baikmu... Yang pasti, ungkapannya tadi hanya u
Xiao Chen menangkupkan tinjunya dan berkata secara hormat. "Benar, saya Xiao Chen nona." "Pemuda yang sangat jenius... Semuanya mari ikut aku..." Mengikuti gadis yang bernama Jian Ling, Xiao Chen dan Yang Nan sedikit berbincang. Hingga setelah tiba diruangan pribadi paviliun Pedang Langit. Jian Ling mengulurkan tangannya. "Dimana pesanan pamanku?" Xiao Chen tersenyum tipis, dia hanya berkata, "nona meski sebelumnya aku dan senior Hao Geng telah menyepakati perjanjian. Tapi, bunga Lotus Flame ini sangat berharga dibandingkan satu pedang hitam besar kuno, dan satu pedang tingkat Kaisar cacat yang diberikan gratis oleh senior Hao Geng... Jadi," dia menghentikan ucapannya dan terlihat berpikir. Namun wajah Yang Nan memucat, dia mengetahui maksud Xiao Chen. Namun berbisnis dengan Jian Ling bukanlah hal yang baik. 'Saudara apa kamu tahu apa identitasnya?' Yang Nan mencoba memperingati melalui telepati. "Katakan saja, jika kamu menginginkan yang lain." balas Jian Ling me
* Hanya bisa mengeraskan rahangnya, Xiao Chen mencoba memutar otaknya untuk menghadapi Huan Shang. Selain kecepatan Huan Shang lebih unggul, Huan Shang juga mungkin memiliki banyak kartu truf untuk membuatnya terluka. 'Untuk apa terus berdiam, dan saling bertatapan, apa kamu tahu semakin lama kamu menatapnya. Maka akan timbul perasaan suka?' Seketika Xiao Chen kehilangan fokusnya akibat mendengar ungkapan gurunya. Hal ini sempat membuat Huan Shang segera memanfaat kan situasi, dia terbang menggunakan sayap Qinya dan berkata. "Keluarga Huan telah berdiri selama ratusan tahun... Di akhir akhir ini, prestasi keluarga kami telah menurun. Hari ini, demi mendapatkan api Hati Naga, aku akan membunuhmu bocah!" "Langkah Tombak Kesengsaraan!" Swuuuuuuuuush! Melesat kearah Xiao Chen sembari menghunuskan tombak di tangannya. Seketika Xiao Chen tidak bisa tinggal diam, dia mulai kembali fokus. Lalu menggunakan teknik langkah seribu petirnya, bergerak zig zag, Xiao Chen benar benar
Beberapa saat kemudian. Huan Le yang telah membunuh pelayan yang menjadi istrinya kembali menemui ayahnya. Dia terkejut ketika melihat banyak jasad para kuktivator berserakan disekitarnya. "A-ayah apa kamu yang melakukan hal ini?" Huan Shang membuka matanya, "Le'er apa kamu tahu kenapa ayah rela meninggalkan keluarga Huan dan datang ketempat terpencil ini?" Huan Le menggelengkan kepalanya, dia tidak tahu apapun. Hingga Huan Shang kembali melanjutkan perkataannya. "Itu karena leluhur kita menemukan keberadaan api Hati Naga di dasar jurang... Singkatnya, leluhur mengutus ayah untuk menyerapnya... Dengan begitu, maka keluarga kita bisa menguasai daratan Tian Zhou... Sayang sekali, kini api itu malah dikuasai oleh pembunuh pamanmu. Sekarang, kamu kembalilah, dan laporkan semua yang terjadi di hutan Shao Yang... Jika ayah tidak kembali dalam waktu yang lama, kamu bisa mencari pembunuh pamanmu, dan ayah disini dengan cara menyisir aura yang tertinggal!" "Ayah... Ka-kamu?!"
Saat para pasukan yang ada dibelakang Huan Le akan bergegas. Semua orang dibuat tercengang, dari dasar jurang. Esensi api Surgawi yang begitu panas menyebar, menembakan cahaya lebih besar dari sebelumnya. Hal ini dibarengi oleh munculnya perisai biru keemasan yang menutupi mulut jurang. "Si-sial apa yang terjadi?!" Huan Shang merasakan firasat buruk, dia tidak bisa berpikir bahwa pembunuh adiknya itu mampu membuat esensi api Hati Naga bergejolak. * Hal yang sebenarnya terjadi. Setelah Xiao Chen membiarkan tubuhnya karena tidak dapat terbang, tiba tiba dia harus membelalakan matanya. Pasalnya, sesaat dasar jurang yang terlihat gelap. Seketika menjadi sangat terang, cahaya itu perlahan terlihat seperti seekor Naga api yang telah bergerak menuju kearahnya, lalu melahap tubuhnya secara utuh. "Guru, apa kamu benar benar hanya memanfaatkan ku? Kukira..." Ungkapannya terhenti, karena Xiao Chen sendiri telah tak sadarkan diri. Swuuuuuuuush! Roh Jiwa Bintang juga keluar dar
"Lalu kamu siapa? Kenapa tahu identitasku?" "Hao Geng mengetahui rencana yang tuan muda buat... Karena tidak ingin terjadi hal buruk, dia mengutusku, apa penjelasan ini dapat diterima?" Xiao Chen hanya mengangguk, namun dibalik topengnya. Wajahnya cukup menunjukan keterkejutan, bagaimana bisa Hao Geng terus dapat mengikuti rencananya? "Melihat pangeran tidak memiliki penghalang, aku ikut senang... Tapi sebelum itu, bukankah tujuan pangeran ingin mencari bunga yang diinginkan Hao Geng?" "Ada benarnya, cuma saat ini aku belum mengetahui dimana bunga itu berada..." Wanita itu menghempaskan tangan Xiao Chen, lalu dia berkata, "bunga itu ada didalam jurang. Keberadaannya yang sulit ditembus, membuat Paviliun Pedang Langit tidak ingin mengorbankan pasukan. Ingatlah pria yang bernama Huan Shang tidak mudah dihadapi..." "Kalian tahu semuanya, tapi kenapa membiarkan Huan Shang yang memiliki api surgawi didalam jurang?" "Hahaha! Jika kami ingin merebutnya, Huan Shang juga tidak da
"Komandan Li?" wanita berambut panjang, menatap kearah Xiao Chen yang telah menggunakan topengnya. Seketika Xiao Chen tersenyum, lalu dengan cepat dia segera membuat wanita itu tak sadarkan diri akibat pukulannya yang mengenai atas pundak. Membawa wanita itu ke camp peristirahatannya. Seketika roh jiwa bintang keluar dari alam bawah sadar. Dia sedikit mengerti, apa yang akan dilakukan oleh Xiao Chen. "Chen'er kamu meminta guru merias wajahnya?" "Benar guru..." menyeringai lebar, Xiao Chen membiarkan gurunya merias wajah wanita itu seakan dialah pengantin Chen Yei yang diinginkan Huan Le. Hingga untuk beberapa waktu, setelah wanita itu selesai dirias. Xiao Chen segera mengikat, dan menutup mulut wanita itu dengan kain, akan tetapi roh jiwa bintang segera menghentikan tindakan Xiao Chen. "Kamu ingin dia menggantikan Chen Yei, tapi dipernikahan dia harus berlutut kepada papan roh altar leluhur. Melakukan hal ini, meski kamu membungkamnya juga tidak akan berhasil..." "Lalu
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.