Prang!
Prang!
Risa yang masih tertidur, seketika tersentak kaget begitu mendengar suara panci dan wajan yang saling dibenturkan.
Bahkan, karena terlalu terkejutnya, tubuh wanita itu seketika bangkit dari pembaringan. Tak bisa dipungkiri, dada wanita itu terasa berdebar-debar.
"Alhamdulillah punya menantu yang rajiiinnnnn sekali." Suara sang ibu mertua terdengar dari luar sana.
Kini, Risa baru menyadari kode yang diberi oleh sang mertua.
"Huft!" Hembusan napas kasar keluar dari bibir Risa, setelahnya ia menoleh ke arah jarum jam yang ada di dinding. Dimana jarum jamnya menunjukkan pukul setengah lima pagi.
"Masih pagi buta loh ini. Bahkan, langit pun masih gelap," gerutu Risa yang kini memendang ke arah luar melalui jendela kaca yang ada di dalam kamar.
Beberapa kali Risa menghela napas dalam-dalam lalu ia keluarkan secara perlahan, lalu wanita itu mengambil kunciran yang ia letakkan di atas bantal.
Rambutnya digelung asal dan kemudian, ia menyibak selimut tipis yang sejak semalam