Berbeda dengan ruangan Alvano yang kini sedang tegang, suasana di ruang kerja Isvara jauh dari kata tenang.
Bukan karena bising secara fisik, melainkan karena grup pesan internal lantai tujuh. Grup pesan yang dengan sangat sengaja tidak mengikutsertakan atasan mana pun, sedang ramai oleh keluhan, sindiran, dan sarkasme bertema karaoke.
Dan seperti biasa, Andre jadi orang pertama yang melempar batu ke danau yang tadinya tenang.
[Males banget deh Mbak Retha ngajak karaoke pulang kerja.]
Citra langsung membalas, nyaris di detik yang sama. Seolah jari-jarinya memang sudah standby di atas keyboard.
[Bukan apa-apa ya. Tapi dia tuh kalau udah nyanyi, susah berhenti. Bisa-bisa baru kelar pas lampu tempatnya dimatiin. Dan ... maaf ya, suara dia tuh kayak Wifi lemot. Nggak nyambung-nyambung.]
Isvara membaca sambil menyandarkan punggung ke kursinya. Senyum kecil muncul tanpa diminta.
[Tapi aku anak baru … nggak enak nolak.]
Mila langsung menyambar, lengkap dengan stiker boneka menangis sambil me