Chapter: Bab 302: Meeting yang TergangguKarena Isvara harus menghadiri meeting dan Alvano bersikeras menemaninya, akhirnya diputuskan si kembar menginap di rumah Nenek dan Kakeknya, Anita dan Baskara. Rumah orang tua Isvara memang tidak sebesar kediaman keluarga Narendra, tetapi justru di situlah kedua anak itu merasa paling betah. Suasana hangat, penuh cerita, dan tentu saja dimanja habis-habisan oleh sang kakek-nenek.Biasanya si kembar anteng saja ditinggal di rumah dengan para pengasuh dan Wati. Namun malam ini ketiganya tidak ada, jadi mau tidak mau Avanil dan Avanira dititipkan. Untung saja begitu mendengar kabar akan menginap, mereka langsung bersorak gembira, sudah membayangkan main petak umpet di halaman belakang rumah bersama Baskara atau mendengar dongeng pengantar tidur dari Anita.“Anak-anak kayaknya malah senang banget dititipin, ya,” gumam Isvara sambil mengusap rambut Avanira yang tak henti-hentinya bertanya apakah boleh bawa boneka kesayangan ke rumah Nenek.“Ya, karena di sana mereka bisa bebas tanpa ada
Terakhir Diperbarui: 2025-10-01
Chapter: Bab 301: Buru-BuruMobil yang dikendarai Isvara melaju kencang membelah siang yang terik. Itu adalah mobil milik Lita yang dipinjamnya terburu-buru. Tangannya mencengkeram setir erat, napasnya tersengal karena cemas. Pikirannya penuh bayangan buruk tentang si kembar.‘Ya Tuhan, semoga mereka baik-baik saja. Tolong jangan ada yang serius,’ batin Isvara berulang kali, sementara jarum penunjuk kecepatan terus naik.Begitu gerbang sekolah terlihat, Isvara langsung memarkir mobilnya sembarangan, tak peduli tatapan terkejut satpam yang berjaga. Dia keluar tergesa, sepatu haknya menghentak keras di paving block, hampir berlari menuju lobi sekolah.Di depan lobi, seorang guru dengan cardigan biru muda sudah menunggu–Ratih. Wajah wanita itu tampak tegang dan sedikit pucat.“Miss Ratih!” sapa Isvara. Napasnya tersengal ketika berhenti di depan guru itu. “Anak-anak saya … mereka di mana? Mereka tidak apa-apa, ‘kan?”Ratih cepat menghampiri, mencoba memberi senyum menenangkan meski jelas terlihat cemas. “Bu Isvara,
Terakhir Diperbarui: 2025-09-30
Chapter: Bab 300: InsidenMobil hitam keluarga itu meluncur mulus di jalanan kota. Alvano duduk di balik kemudi–pilihan yang jarang dia ambil, karena biasanya sopir pribadi yang bertugas. Namun, pagi ini berbeda. Dia ingin menikmati momen berharga mengantar sendiri keluarganya, sesuatu yang tidak selalu bisa dia lakukan di tengah jadwal padatnya.Di kursi belakang, Isvara duduk diapit si kembar. Avanira bersandar manja di bahu ibunya, sedangkan Avanil duduk tegak dengan ekspresi serius.“Hari ini jangan lupa bilang terima kasih sama guru kalian, ya,” pesan Isvara sambil menoleh ke kedua buah hatinya. “Khususnya kamu, Nil. Jangan jutek sama Miss Ratih.”“Aku nggak jutek, Mommy. Aku cuma nggak suka kalau Miss Ratih suruh Nira berdiri lama pas nyanyi. Nanti dia capek,” sanggah Avanil tenang.Avanira yang sedari tadi diam, menoleh dengan mata berkaca-kaca, ekspresinya persis seperti Isvara saat sedang terharu. “Nil baik banget sama aku,” gumam Avanira.Avanil menepuk dada kecilnya dengan mantap. “Aku kakak laki-l
Terakhir Diperbarui: 2025-09-30
Chapter: Bab 299: Kembar Chaos!Terkadang, Isvara masih tak percaya bagaimana waktu bisa berlalu begitu cepat.Rasanya baru kemarin dia berjuang di ruang bersalin, menatap dua wajah mungil yang langsung mencuri seluruh hatinya. Kini, lima tahun sudah berlalu, dan dua bayi itu telah tumbuh menjadi bocah yang bisa membuat rumah terasa hidup, tapi kadang seperti arena perang.Pagi ini, matahari menyelinap masuk lewat jendela besar dapur, menciptakan semburat hangat di meja makan yang sudah tertata rapi. Aroma roti panggang dan telur orak-arik bercampur dengan wangi kopi hitam yang mengepul dari mesin di pojok ruangan.Isvara mondar-mandir dengan tangan cekatan. Satu sisi dia memeriksa wajan di kompor, di sisi lain dia mengecek kotak bekal si kembar yang sudah tersusun di atas meja. Biasanya, Wati membantu semua ini. Namun pagi ini, baik Wati maupun pengasuh si kembar sedang cuti, sehingga Isvara merasa sepertinya harus punya sepuluh tangan.“Avanil, Avanira, ayo sarapan dulu!” panggil Isvara dari dapur dengan nada seten
Terakhir Diperbarui: 2025-09-29
Chapter: Bab 298: Dua Tahun BerselangDua tahun kemudian.Lampu kristal berkilauan di langit-langit ballroom hotel bintang lima. Lantai marmer memantulkan cahaya keemasan, dan denting piano lembut mengiringi suasana hangat pesta pernikahan. Siapa sangka, seorang Jefri–dulu hanya dikenal sebagai asisten pribadi Alvano–kini berdiri gagah di pelaminan, bersanding dengan Adisti, putri pertama keluarga Narendra.Tidak ada campur tangan uang keluarga Narendra, tidak juga sentuhan dana dari keluarga Adisti. Semua murni usaha Jefri. Dan dia sengaja menegaskan hal itu: bahwa seorang ‘anak orang biasa’ pun bisa membiayai pernikahan mewah dengan putri konglomerat, bahkan sudah membeli rumah di kompleks yang sama dengan Alvano.Di antara tamu undangan yang mengenakan busana terbaik mereka, dua bocah kecil berlari-lari dengan tawa riang. Avanil dengan kemeja kecil dan rompi, wajahnya serius seperti miniatur ayahnya, sementara Avanira dengan gaun tulle krem muda, dan rambut dikuncir dua.“Avanil, Avanira! Jangan jauh-jauh!” suara pengas
Terakhir Diperbarui: 2025-09-29
Chapter: Bab 297: Pengganggu KecilSetelah beberapa hari menginap di rumah sakit, akhirnya keluarga kecil itu pulang juga. Mobil hitam berhenti di halaman rumah lama yang kini terasa berbeda. Bukan sekadar tempat tinggal, tapi benar-benar jadi rumah.Begitu pintu terbuka, pemandangan menggemaskan langsung terlihat. Alvano turun lebih dulu dengan hati-hati, menggendong Avanil di dadanya. Jefri menyusul dari sisi lain, menggendong Avanira dengan gaya super serius, seolah bayi cantik itu adalah berkas rahasia negara.Isvara turun terakhir, masih dalam masa pemulihan, tapi wajahnya berbinar melihat pemandangan itu. “Ya ampun! Ini kayak adegan film action. Dua bodyguard bawa VIP paling penting di dunia.”“Bedanya, VIP ini baru lahir seminggu lalu, Non. Tapi beratnya kayak bawa emas batangan. Dikit lagi tangan saya kram,” seloroh Jefri tanpa mengubah ekspresi seriusnya.Alvano menoleh sekilas. “Jef, awas kalau sampai jatuh …” Nada suaranya datar, tapi ancamannya terasa jelas.“Mana berani, Pak.” Jefri buru-buru menggeleng, ke
Terakhir Diperbarui: 2025-09-29
Chapter: Hai, buat kamu yang udah baca sampai akhir,Makasih banget karena udah setia nemenin cerita Kael dan Zara sampai sejauh ini. Rasanya campur aduk banget pas nulis bagian terakhir.Maaf ya kalau selama perjalanan cerita ini banyak kekurangan. Entah itu bagian yang bikin bingung, alur yang kadang muter-muter, atau tokohnya bikin gemas sendiri. Tapi semoga, di balik semua itu, ada bagian dari cerita ini yang bisa tinggal lebih lama di hati kamu.Makasih karena udah jadi bagian dari perjalanan ini. Dukungan dan komentarmu berarti banget.Jangan lupa mampir ke cerita baru aku, ya ♡
Terakhir Diperbarui: 2025-05-04
Chapter: BAB 193: Akhir Cerita“Perjodohan?” gumam Kael pelan.Lalu pria itu tersenyum tipis, tapi bukan karena setuju. Senyum itu lebih menyerupai kilas balik—mengingatkannya pada masa ketika dirinya dijodohkan oleh keluarganya, hanya untuk akhirnya mengguncang semuanya dengan pernyataan bahwa dia telah menghamili Zara.“Jangan harap, ya,” ucap Kael akhirnya, datar tapi tegas, dengan satu alis terangkat seperti memberi peringatan bahwa topik ini tidak untuk dibahas lebih jauh.Gala tertawa kecil, tapi tidak merasa tersinggung. “Kenapa? Coba kamu bayangkan, Kylar itu cucu pertama keluarga Ashwara, Zelena cucu pertama keluarga Wijaya. Kalau mereka menikah, kekuatan bisnis kita di masa depan—”“Kak Gala ngomong apa sih?” potong Zara, nadanya terdengar tidak senang, meski masih berusaha sopan. “Kylar dan Zelena itu masih anak-anak.”“Benar,” sambung Ceva, kali ini lebih tegas. “Mereka bahkan belum masuk SD. Masa depan bukan cuma tentang bisnis, Kak.”Gala mengangkat tangan, menyerah, lalu tersenyum kecil. “Oke, oke. Ak
Terakhir Diperbarui: 2025-05-04
Chapter: BAB 192: Ulang Tahun“Huwaaaa!” Tangis Kylar pecah saat pipinya dicubit gemas oleh Zelena. Bocah perempuan itu terkekeh geli, tidak menyadari bahwa tangan mungilnya terlalu semangat bermain. “Lena, pelan-pelan, ya … Itu pipi Kylar, bukan squishy,” ujar Ceva sambil tersenyum geli, lalu menarik tangan putrinya pelan. Zelena memang selalu usil pada Kylar. Padahal usia Zelena lebih tua empat tahun, tapi kalau sedang bersama, mereka selalu saja bertengkar. Zara berjongkok di hadapan Kylar, mengelus pipi anaknya yang masih memerah dan cemberut. “Sudah, Sayang. Mami tahu sakit, ya? Tapi Kak Lena nggak sengaja. Yuk, kita bilang ke Kakak supaya cubitnya pelan-pelan lain kali,” ucap Zara lembut. Kylar mengangguk kecil, matanya masih berkaca-kaca, tapi bibirnya mulai membentuk senyum tipis. Senyum langka yang selalu berhasil mencuri perhatian siapa pun yang melihatnya. Wajahnya langsung bersinar ketika melihat Kael berjalan mendekat, membawa kue besar berhiaskan dinosaurus hijau toska di atas cokelat favoritny
Terakhir Diperbarui: 2025-05-03
Chapter: BAB 191: Episode Akhir"Apa maksudnya, ada yang salah?" tanya Kael cepat, nada suaranya meninggi, panik mulai merayap dari dalam dada.Suasana di ruang bersalin seketika berubah. Detak monitor terdengar semakin cepat, disusul suara langkah para perawat yang mulai bergerak panik. Salah satu dari mereka segera menyerahkan perlengkapan tambahan ke Gala, yang kini telah mengenakan masker dan sarung tangan lengkap."Denyut jantung bayinya menurun. Kita harus bertindak cepat sebelum oksigennya turun lebih jauh," jawab Gala cepat namun tetap tenang. "Aku akan lakukan tindakan darurat. Kael, kamu tetap di sini, jangan lepas tangannya."Kael menunduk, menggenggam tangan Zara lebih erat lagi, seakan ingin memindahkan semua kekuatannya pada wanita itu."Zara, dengar aku," bisik Kael di dekat telinga istrinya, suaranya bergetar. "Kamu harus kuat. Kamu dan bayi kita … kalian harus baik-baik saja. Kumohon ..."Zara membuka mata dengan susah payah, tatapannya sudah buram oleh rasa sakit yang menumpuk. Namun, dia melihat Ka
Terakhir Diperbarui: 2025-05-02
Chapter: BAB 190: Lahir ke Dunia"Mas, perut aku sakit!"Suara Zara terdengar serak dan cemas saat dia berusaha membangunkan suaminya yang tengah terlelap. Napasnya berat, pelipisnya basah oleh keringat dingin.Kael terbangun dengan tergesa-gesa, matanya masih buram, dan napasnya terengah-engah saat tubuhnya bergerak cepat. Perasaan bingung langsung menguasainya, sementara jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya."Kamu ... kamu kenapa?" tanya Kael, suara serak penuh kepanikan, masih setengah sadar akan apa yang sedang terjadi.Di hadapannya, Zara meringis menahan rasa sakit. Wajahnya pucat, kedua tangannya mencengkeram perutnya yang sudah membuncit besar. Tatapannya bergetar, seolah menahan terjangan rasa sakit yang tak tertahankan.Perut itu, tempat di mana kehidupan kecil mereka tumbuh, kini tampak begitu tegang. Dan Kael baru tersadar, usia kandungan Zara memang sudah masuk minggu ke-37. Gala bahkan sudah bilang, kapan saja bayi mereka bisa lahir.Ini ... ini bukan sekadar sakit biasa. Ini saatnya.Kael seger
Terakhir Diperbarui: 2025-05-01
Chapter: BAB 189: Kembali Pulang"Bu Anjana, saya mau bawa Zara pulang ke rumah," ucap Kael tegas, suaranya rendah namun mantap.Pria itu kini tengah duduk di ruang tamu keluarga Wijaya, tubuhnya tegak, kedua tangan saling bertaut di depan tubuhnya, rahangnya mengeras. Kakinya bergerak kecil—menandakan kegelisahan yang berusaha dia tekan.Di hadapannya, Anjana duduk dengan sikap kaku. Wajah wanita paruh baya itu tampak dingin dan keras, sorot matanya menatap Kael tajam, penuh kewaspadaan. Sementara itu, Harun hanya mengamati dalam diam, sesekali melirik ke arah Kael dan cucunya tanpa banyak bicara.Keheningan menegang di antara mereka. Hanya suara detik jam dinding yang terdengar, menggema samar di ruangan luas itu."Pulang? Kamu pikir ini solusi terbaik? Zara baru saja mengalami kejadian berbahaya," seru Anjana akhirnya, nada suaranya penuh tekanan. "Aku hanya mau menjaga putriku!"Kael mengangguk perlahan, tetap menjaga sikap sopan meski hatinya bergejolak."Saya tahu, Bu. Saya tahu Ibu khawatir," sahut Kael, suaran
Terakhir Diperbarui: 2025-04-30
Chapter: BAB 171: Akhir KisahArka baru saja keluar dari ruang pemeriksaan, berdiri hanya beberapa langkah dari Alea. Mata hitamnya tajam, menusuk tanpa perlu banyak kata. Sorotnya menyiratkan sesuatu yang lebih dalam dari sekadar kehadiran, sebuah peringatan yang tak perlu diucapkan.Randy mengerti pesan itu. Ia bisa merasakannya, bisa melihatnya dalam ekspresi Arka yang dingin dan penuh penguasaan.Dan entah kenapa, hal itu menusuknya lebih dalam daripada yang seharusnya.Di hadapannya, ada Alea, wanita yang ia cintai dengan sepenuh hati. Tetapi di sampingnya, berdiri pria yang memiliki ikatan lebih kuat dengannya. Ikatan yang tak bisa ia lawan, tak peduli seberapa besar keinginannya untuk tetap berada di sisi Alea.Ada perbedaan mendasar di antara mereka.Jika Alea terluka, Randy akan selalu datang untuknya. Tetapi Arka? Arka adalah luka itu sendiri. Luka yang menyakitkan, yang merobek, tetapi pada akhirnya, luka itu juga yang mengajarkan Alea cara untuk bertahan.Randy menelan ludah, lalu perlahan menundukkan k
Terakhir Diperbarui: 2025-03-11
Chapter: BAB 170: Kehilangan dan PenyadaranHari-hari berlalu, tetapi keheningan yang mencekik sejak perpisahannya dengan Randy masih mengurung Alea dalam kesedihan yang tak berujung. Ia meyakinkan dirinya bahwa ini adalah keputusan terbaik, tetapi hatinya tetap terasa hampa. Luka yang tak terlihat itu tetap ada, menyelimuti dadanya dengan perasaan kehilangan yang sulit diungkapkan.Namun, di tengah kekalutan itu, hidup kembali memberinya ujian yang lebih besar.Saat sedang berada di pusat terapi seni, ia merasakan ponselnya bergetar di atas meja. Awalnya, ia enggan mengangkatnya, tetapi ketika melihat nama sebuah rumah sakit yang muncul di layar, detak jantungnya langsung berdebar keras.Dengan tangan sedikit gemetar, ia menekan tombol jawab."Halo?""Apakah ini ibu dari Raka Wicaksana?" Suara seorang perawat terdengar di seberang sana.Jantung Alea mencelos. "Iya, saya ibunya. Ada apa dengan Raka?""Putra Anda mengalami kecelakaan. Kami membawanya ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Anda harus segera datang."Dunia Alea seke
Terakhir Diperbarui: 2025-03-10
Chapter: Bab 169: PerpisahanAlea berdiri di depan cermin panjang di sudut galeri, menatap bayangannya sendiri seperti melihat seseorang yang tak lagi ia kenali.Cahaya lampu galeri yang temaram membentuk siluetnya, tubuh yang dulu ia banggakan kini tampak begitu rapuh. Matanya sembab, kelopak merah, jejak tangis yang terlalu lama ditahan membuat wajahnya tampak lebih pucat dari biasanya. Ia menarik napas dalam-dalam, membiarkan udara memenuhi paru-parunya, seolah itu bisa menguatkannya.‘Ini yang terbaik,’ ia berbisik dalam hati. Ini yang seharusnya terjadi.Suara-suara itu masih menggema di telinganya."Dia janda, Randy. Dan dia punya anak. Apa kamu benar-benar sudah memikirkan ini?""Cinta saja tidak cukup."Alea menggigit bibir, mencoba menghalau perih yang tiba-tiba menyusup ke dadanya. Ia tahu sejak awal bahwa menjalin hubungan dengan Randy tidak akan mudah. Ia sadar ada batas yang mungkin tidak bisa mereka langkahi. Namun tetap saja, kata-kata itu terasa seperti palu yang menghantam hatinya berkali-kali.L
Terakhir Diperbarui: 2025-03-10
Chapter: BAB 168: PilihanDi tengah keramaian pameran, Alea sibuk menjelaskan sebuah lukisan kepada beberapa pengunjung. Cahaya hangat dari lampu-lampu galeri memantulkan bayangan samar di lantai marmer, menciptakan atmosfer elegan yang kontras dengan kegelisahan yang perlahan menyusup ke dalam dirinya.Di sudut ruangan, Randy berdiri diam, memperhatikan Alea dengan senyum bangga. Ia kagum melihat bagaimana perempuan itu mampu menguasai ruangan, berbicara dengan percaya diri, dan membuat orang-orang terpukau dengan caranya bercerita tentang seni.Namun, suasana yang tenang itu berubah seketika saat dari arah pintu masuk, sepasang suami istri berpenampilan elegan melangkah masuk. Mereka tampak mencari seseorang, tatapan mereka menyapu ruangan dengan penuh tujuan.“Randy!” panggil wanita itu dengan nada ramah tetapi tegas.Randy menoleh. Wajahnya seketika berubah. Ada keterkejutan dalam matanya, diikuti dengan ketegangan halus yang sulit disembunyikan.“Ma, Pa?”Alea yang baru saja menyelesaikan penjelasannya ke
Terakhir Diperbarui: 2025-03-09
Chapter: BAB 167: Bertemu KembaliArka menatapnya, matanya tajam seperti biasanya. “Perusahaan kami adalah salah satu sponsor acara ini,” jawabnya singkat, nada dinginnya terasa menusuk.“Dan kamu? Apa alasanmu ada di sini?”Randy mengangguk ringan, berusaha menjaga ketenangannya. “Aku datang untuk mendukung Alea,” jawabnya jujur, meskipun ia bisa merasakan atmosfir di antara mereka berubah tegang.Arka mengangkat alisnya sedikit, sebuah gerakan kecil yang menunjukkan ketidakpuasannya.“Mendukung Alea?” tanyanya, meskipun sebenarnya ia sudah tahu jawabannya. “Kamu sepertinya cukup sering ada di dekatnya akhir-akhir ini.”Randy tersenyum kecil, meskipun ia tahu ada pertanyaan terselubung di balik kata-kata itu. “Iya, aku memang sering di dekatnya. Karena aku peduli sama dia. Sama Raka juga.”Arka mengepalkan tangan di sisi tubuhnya, berusaha mengendalikan emosi yang mulai muncul.“Raka?” ulangnya, nada suaranya semakin rendah. “Jadi, kamu pikir kamu cukup peduli untuk ada di kehidupan mereka?”Randy menatap Arka dengan
Terakhir Diperbarui: 2025-03-08
Chapter: Bab 166: Di Balik KanvasAlea menggeleng sambil tertawa kecil. “Jangan lebay.”“Tapi itu kenyataannya,” Randy bersikeras dengan senyum lebar. “Aku nggak bakal melewatkan momen penting dalam hidup kamu.”“Dan aku juga berharap dapat panduan khusus dari kamu. Siapa tahu ada cerita menarik di balik karya-karya itu.”Alea tertawa kecil. “Aku nggak bisa janji cerita semuanya. Banyak yang terlalu pribadi.”“Fair enough,” Randy mengangkat bahu sambil tersenyum. “Aku tetap nggak sabar buat datang dan lihat kamu bersinar di tempat kerja kamu.”Alea terdiam sejenak, memandangi Randy dengan rasa terima kasih yang sulit ia ungkapkan dengan kata-kata. “Makasih, Randy. Aku… aku senang kamu mau datang.”“Selalu, Alea,” jawab Randy lembut. “Aku di sini buat kamu dan Raka, kapan pun kamu butuh.”Malam itu berlanjut dengan percakapan ringan tentang pameran, tentang Raka, dan tentang seni yang membantu orang-orang menemukan diri mereka. Suasana apartemen Alea yang hangat, ditambah perhatian tulus dari Randy, membuat malam itu t
Terakhir Diperbarui: 2025-03-07