author-banner
Duvessa
Duvessa
Author

Nobela ni Duvessa

Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan

Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan

Isvara ditinggal calon suami tepat di hari pernikahan. Dalam keadaan panik dan tertekan, dia justru nekat mengajak pria asing di KUA untuk menikah, tanpa tahu siapa dia sebenarnya. Namun siapa sangka, pria asing itu ternyata adalah CEO dari salah satu perusahaan skincare paling berpengaruh di negeri ini. Dan kini, dia terjebak dalam pernikahan kontrak dengan pria yang hidupnya jauh dari kata biasa.
Basahin
Chapter: Bab 83: Lunch?
Beberapa kepala langsung menoleh. Dan meski pria itu hanya berdiri tenang dengan masker tipis menutupi sebagian wajahnya, semua orang tahu siapa dia.Renjiro. Atau yang lebih dikenal publik sebagai Kai Ren.BA utama Valora X Tenka. Model internasional yang biasanya hanya muncul lewat layar kampanye digital, kini berdiri di depan mereka. Seperti cuplikan eksklusif dari dunia selebritas yang tiba-tiba bocor ke ruangan mereka.Citra menatap Isvara dengan mulut setengah terbuka, lalu menatap Renjiro, lalu kembali ke Isvara. Mencoba menyambungkan benang merah yang tidak pernah dia bayangkan ada.Andre melongo tanpa suara, sementara beberapa rekan lain sudah mulai saling bisik-bisik kecil.“Kai Ren?” Retha melangkah sedikit ke depan, sedikit heran kenapa Renjiro mencari Isvara. “Ada perlu apa, ya?”Renjiro menurunkan maskernya perlahan. Senyum kecil muncul di bibirnya. Senyum yang pernah jadi headline di berbagai majalah fashion dan kini terlihat langsung, tanpa filter.“Hai. Aku nggak salah
Huling Na-update: 2025-06-18
Chapter: Bab 82: Batas
Livia membeku di tempatnya. Tatapannya bergeser ke pria itu, tidak percaya bahwa genggaman di pergelangannya berasal dari orang yang dulu selalu membelanya.Namun, genggaman itu bukan sekadar penahanan. Itu adalah batas. Peringatan diam yang tidak perlu diteriakkan.“Lepasin aku, Van,” desis Livia, suaranya bergetar.Alvano tidak langsung menurut. Tatapannya kini tertuju pada Isvara. Sorot matanya berubah tegas, bukan karena marah, tapi karena ingin mengakhiri semua kekacauan ini.“Jangan pernah lakukan ini lagi,” ucap Alvano akhirnya pada Livia, suaranya rendah, tapi cukup dingin. “Apa pun yang pernah terjadi antara kita, kamu nggak berhak menyentuh istriku.”Kata ‘istriku’ itu meluncur dengan tekanan tajam. Bukan untuk menyakiti Livia, tapi untuk menegaskan: posisi Isvara bukan sekadar formalitas, bukan pelindung reputasi, melainkan seseorang yang Alvano pilih dengan sadar.Livia meronta dalam satu hentakan kecil, mencoba melepaskan diri, seolah ingin menepis kenyataan yang baru saja
Huling Na-update: 2025-06-18
Chapter: Bab 81: Keberpihakan
Livia akhirnya melepaskan pelukannya. Perlahan. Namun, bukan karena malu, melainkan karena merasa diganggu. Dia menoleh, menatap Isvara dari ujung kepala hingga kaki, seolah sedang menilai.“Oh ... aku nggak lihat kamu di situ.” Livia tersenyum tipis, tapi lebih tajam daripada hangat. Sorot matanya menelusuri Isvara seolah sedang menilai sesuatu yang tidak terlalu penting.Alvano diam.Sunyi itu menggantung. Namun, bukan sunyi canggung, melainkan sunyi yang membuat napas terasa berat, seolah oksigen di ruangan direbut oleh ketegangan.Livia kembali menyentuh lengan Alvano dengan santai. “Aku cuma khawatir, Al. Semalam Tante Marina bilang kamu masuk rumah sakit,” ucap Livia lembut. “Aku nggak bisa tidur. Aku langsung ke sini. Aku nggak akan tenang sebelum lihat kamu sendiri.”Livia bicara seakan Isvara tidak pernah ada. Seolah ruang itu milik mereka berdua. Seolah waktu bisa diputar mundur ke masa di mana Livia masih merasa berhak atas semua yang kini telah menjadi milik orang lain.Is
Huling Na-update: 2025-06-17
Chapter: Bab 80: Kewajiban Seorang Istri
“Tapi dia yang kasih makanan itu ke kamu, ‘kan?” suara Marina masih tinggi.“Kami pikir itu dari Mama,” jawab Alvano. “Dikirim lewat kurir. Gimana kami bisa curiga?”Marina tampak tertegun. Sorotnya yang semula penuh kemarahan, kini bergeser menjadi bingung. Sejenak, dia menoleh ke Adisti, seolah meminta penjelasan.Adisti akhirnya ikut melangkah masuk dan berdiri di sisi lain ranjang. “Mama, serius deh. Dari tadi Mama nggak tanya kabar Vano dulu. Langsung nyalahin orang.” Marina membuka mulut, seolah ingin membalas. Namun, tidak jadi. Dia justru menarik napas dalam dan memalingkan wajah, lalu duduk pelan di kursi sebelah kiri ranjang.Beberapa detik berlalu dalam keheningan sebelum akhirnya Marina bersuara, kali ini jauh lebih lembut, “Van, kamu tidak apa-apa, ‘kan?”Alvano menoleh dan mencoba tersenyum. “Aku baik-baik aja, Mam. Untung aja istriku cepat bawa aku ke rumah sakit. Kalau nggak, mungkin aku udah—”“Jangan ngomong begitu!” potong Marina cepat sambil menepuk pelan tangan an
Huling Na-update: 2025-06-17
Chapter: Bab 79: Bukan Salahmu
Setelah menutup telepon dari Jefri, Isvara berdiri dari bangku ruang tunggu. Tidak lama kemudian, seorang perawat datang dan memberitahu bahwa Alvano sudah dipindahkan ke kamar rawat VIP.Tanpa menunda, Isvara segera melangkah menuju kamar yang dimaksud. Begitu sampai di depan pintu, dia menarik napas pelan, lalu mendorong daun pintu itu dan masuk.Lampu ruangan diredupkan. Hanya cahaya temaram dari dinding yang menyinari tubuh Alvano—terbaring lemah, pucat, dengan selang infus menempel di tangan kirinya.Isvara berdiri di ambang pintu. Bahunya turun perlahan, seiring napas yang dia embuskan pelan.Setidaknya … pria itu masih hidup.Kursi di sebelah ranjang, Isvara tarik tanpa suara. Dia duduk, tubuh condong, satu tangan bertumpu di tepian kasur, hampir menyentuh lengan pria itu.Sunyi. Hanya suara detak jam dan infus yang terus menetes.“Isvara …” Suara berat Alvano yang biasanya terdengar penuh wibawa, kini terdengar lirih dan lemah.Isvara langsung menegakkan tubuh. Matanya cepat m
Huling Na-update: 2025-06-16
Chapter: Bab 78: Rumah Sakit
“Mbak Wati!” panggil Isvara keras, nyaris berteriak.Wati muncul tergesa dari kamar belakang. “Ada apa, Non?” Namun, sebelum sempat mendekat, matanya sudah menangkap wajah pucat Tuan rumahnya. “Astaga … Tuan kenapa, Non?” seru Wati panik.“Alerginya kambuh,” jawab Isvara cepat, panik mulai menyusup ke nada suaranya. “Pak Amin udah pulang belum?”“Pak Amin udah pulang, Non. Saya panggilkan sekarang, atau hubungi Mas Jefri aja?”Isvara menggeleng cepat. Napasnya pendek, seperti dikejar waktu.“Harus ke rumah sakit. Sekarang,” gumam Isvara, lebih ke dirinya sendiri.Percuma. Sopir mereka mungkin bisa datang dalam sepuluh atau lima belas menit, tapi Alvano butuh pertolongan sekarang. Sekarang. Setiap detik terasa seperti taruhan.Jari-jarinya mengepal. Isvara menunduk, mencoba menenangkan napasnya, lalu dalam sepersekian detik ... dia membuat keputusan.Tanpa pikir panjang, Isvara berlari ke laci dekat pintu. Menariknya dengan kasar. Kunci mobil Alvano tergeletak di sana, dan tanpa ragu,
Huling Na-update: 2025-06-16
Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima

Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima

Zara harus keluar dari rumah omnya karena tidak ingin menjadi beban keluarga omnya, tapi dia harus menikah terlebih dahulu. Entah itu kebetulan baik atau malah bencana, kebohongan besar tiba-tiba mengguncang hidupnya. Bosnya, Kael, dengan tanpa rasa bersalah mengatakan bahwa Zara hamil anaknya. Lebih mengejutkan lagi, demi menyelamatkan posisi Kael yang terjebak perjodohan tak diinginkan dari keluarga, Zara terpaksa setuju untuk menikah dengannya.
Basahin
Chapter: Hai, buat kamu yang udah baca sampai akhir,
Makasih banget karena udah setia nemenin cerita Kael dan Zara sampai sejauh ini. Rasanya campur aduk banget pas nulis bagian terakhir.Maaf ya kalau selama perjalanan cerita ini banyak kekurangan. Entah itu bagian yang bikin bingung, alur yang kadang muter-muter, atau tokohnya bikin gemas sendiri. Tapi semoga, di balik semua itu, ada bagian dari cerita ini yang bisa tinggal lebih lama di hati kamu.Makasih karena udah jadi bagian dari perjalanan ini. Dukungan dan komentarmu berarti banget.Jangan lupa mampir ke cerita baru aku, ya ♡
Huling Na-update: 2025-05-04
Chapter: BAB 193: Akhir Cerita
“Perjodohan?” gumam Kael pelan.Lalu pria itu tersenyum tipis, tapi bukan karena setuju. Senyum itu lebih menyerupai kilas balik—mengingatkannya pada masa ketika dirinya dijodohkan oleh keluarganya, hanya untuk akhirnya mengguncang semuanya dengan pernyataan bahwa dia telah menghamili Zara.“Jangan harap, ya,” ucap Kael akhirnya, datar tapi tegas, dengan satu alis terangkat seperti memberi peringatan bahwa topik ini tidak untuk dibahas lebih jauh.Gala tertawa kecil, tapi tidak merasa tersinggung. “Kenapa? Coba kamu bayangkan, Kylar itu cucu pertama keluarga Ashwara, Zelena cucu pertama keluarga Wijaya. Kalau mereka menikah, kekuatan bisnis kita di masa depan—”“Kak Gala ngomong apa sih?” potong Zara, nadanya terdengar tidak senang, meski masih berusaha sopan. “Kylar dan Zelena itu masih anak-anak.”“Benar,” sambung Ceva, kali ini lebih tegas. “Mereka bahkan belum masuk SD. Masa depan bukan cuma tentang bisnis, Kak.”Gala mengangkat tangan, menyerah, lalu tersenyum kecil. “Oke, oke. Ak
Huling Na-update: 2025-05-04
Chapter: BAB 192: Ulang Tahun
“Huwaaaa!” Tangis Kylar pecah saat pipinya dicubit gemas oleh Zelena. Bocah perempuan itu terkekeh geli, tidak menyadari bahwa tangan mungilnya terlalu semangat bermain. “Lena, pelan-pelan, ya … Itu pipi Kylar, bukan squishy,” ujar Ceva sambil tersenyum geli, lalu menarik tangan putrinya pelan. Zelena memang selalu usil pada Kylar. Padahal usia Zelena lebih tua empat tahun, tapi kalau sedang bersama, mereka selalu saja bertengkar. Zara berjongkok di hadapan Kylar, mengelus pipi anaknya yang masih memerah dan cemberut. “Sudah, Sayang. Mami tahu sakit, ya? Tapi Kak Lena nggak sengaja. Yuk, kita bilang ke Kakak supaya cubitnya pelan-pelan lain kali,” ucap Zara lembut. Kylar mengangguk kecil, matanya masih berkaca-kaca, tapi bibirnya mulai membentuk senyum tipis. Senyum langka yang selalu berhasil mencuri perhatian siapa pun yang melihatnya. Wajahnya langsung bersinar ketika melihat Kael berjalan mendekat, membawa kue besar berhiaskan dinosaurus hijau toska di atas cokelat favoritny
Huling Na-update: 2025-05-03
Chapter: BAB 191: Episode Akhir
"Apa maksudnya, ada yang salah?" tanya Kael cepat, nada suaranya meninggi, panik mulai merayap dari dalam dada.Suasana di ruang bersalin seketika berubah. Detak monitor terdengar semakin cepat, disusul suara langkah para perawat yang mulai bergerak panik. Salah satu dari mereka segera menyerahkan perlengkapan tambahan ke Gala, yang kini telah mengenakan masker dan sarung tangan lengkap."Denyut jantung bayinya menurun. Kita harus bertindak cepat sebelum oksigennya turun lebih jauh," jawab Gala cepat namun tetap tenang. "Aku akan lakukan tindakan darurat. Kael, kamu tetap di sini, jangan lepas tangannya."Kael menunduk, menggenggam tangan Zara lebih erat lagi, seakan ingin memindahkan semua kekuatannya pada wanita itu."Zara, dengar aku," bisik Kael di dekat telinga istrinya, suaranya bergetar. "Kamu harus kuat. Kamu dan bayi kita … kalian harus baik-baik saja. Kumohon ..."Zara membuka mata dengan susah payah, tatapannya sudah buram oleh rasa sakit yang menumpuk. Namun, dia melihat Ka
Huling Na-update: 2025-05-02
Chapter: BAB 190: Lahir ke Dunia
"Mas, perut aku sakit!"Suara Zara terdengar serak dan cemas saat dia berusaha membangunkan suaminya yang tengah terlelap. Napasnya berat, pelipisnya basah oleh keringat dingin.Kael terbangun dengan tergesa-gesa, matanya masih buram, dan napasnya terengah-engah saat tubuhnya bergerak cepat. Perasaan bingung langsung menguasainya, sementara jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya."Kamu ... kamu kenapa?" tanya Kael, suara serak penuh kepanikan, masih setengah sadar akan apa yang sedang terjadi.Di hadapannya, Zara meringis menahan rasa sakit. Wajahnya pucat, kedua tangannya mencengkeram perutnya yang sudah membuncit besar. Tatapannya bergetar, seolah menahan terjangan rasa sakit yang tak tertahankan.Perut itu, tempat di mana kehidupan kecil mereka tumbuh, kini tampak begitu tegang. Dan Kael baru tersadar, usia kandungan Zara memang sudah masuk minggu ke-37. Gala bahkan sudah bilang, kapan saja bayi mereka bisa lahir.Ini ... ini bukan sekadar sakit biasa. Ini saatnya.Kael seger
Huling Na-update: 2025-05-01
Chapter: BAB 189: Kembali Pulang
"Bu Anjana, saya mau bawa Zara pulang ke rumah," ucap Kael tegas, suaranya rendah namun mantap.Pria itu kini tengah duduk di ruang tamu keluarga Wijaya, tubuhnya tegak, kedua tangan saling bertaut di depan tubuhnya, rahangnya mengeras. Kakinya bergerak kecil—menandakan kegelisahan yang berusaha dia tekan.Di hadapannya, Anjana duduk dengan sikap kaku. Wajah wanita paruh baya itu tampak dingin dan keras, sorot matanya menatap Kael tajam, penuh kewaspadaan. Sementara itu, Harun hanya mengamati dalam diam, sesekali melirik ke arah Kael dan cucunya tanpa banyak bicara.Keheningan menegang di antara mereka. Hanya suara detik jam dinding yang terdengar, menggema samar di ruangan luas itu."Pulang? Kamu pikir ini solusi terbaik? Zara baru saja mengalami kejadian berbahaya," seru Anjana akhirnya, nada suaranya penuh tekanan. "Aku hanya mau menjaga putriku!"Kael mengangguk perlahan, tetap menjaga sikap sopan meski hatinya bergejolak."Saya tahu, Bu. Saya tahu Ibu khawatir," sahut Kael, suaran
Huling Na-update: 2025-04-30
Ranjang yang Bukan Milikku

Ranjang yang Bukan Milikku

Saat Arka memutuskan untuk membawa wanita lain ke atas ranjang mereka, Alea dibiarkan menelan kehancuran pernikahan dan luka yang dalam. Bukan cinta, tetapi luka yang membuat Alea bertahan!
Basahin
Chapter: BAB 171: Akhir Kisah
Arka baru saja keluar dari ruang pemeriksaan, berdiri hanya beberapa langkah dari Alea. Mata hitamnya tajam, menusuk tanpa perlu banyak kata. Sorotnya menyiratkan sesuatu yang lebih dalam dari sekadar kehadiran, sebuah peringatan yang tak perlu diucapkan.Randy mengerti pesan itu. Ia bisa merasakannya, bisa melihatnya dalam ekspresi Arka yang dingin dan penuh penguasaan.Dan entah kenapa, hal itu menusuknya lebih dalam daripada yang seharusnya.Di hadapannya, ada Alea, wanita yang ia cintai dengan sepenuh hati. Tetapi di sampingnya, berdiri pria yang memiliki ikatan lebih kuat dengannya. Ikatan yang tak bisa ia lawan, tak peduli seberapa besar keinginannya untuk tetap berada di sisi Alea.Ada perbedaan mendasar di antara mereka.Jika Alea terluka, Randy akan selalu datang untuknya. Tetapi Arka? Arka adalah luka itu sendiri. Luka yang menyakitkan, yang merobek, tetapi pada akhirnya, luka itu juga yang mengajarkan Alea cara untuk bertahan.Randy menelan ludah, lalu perlahan menundukkan k
Huling Na-update: 2025-03-11
Chapter: BAB 170: Kehilangan dan Penyadaran
Hari-hari berlalu, tetapi keheningan yang mencekik sejak perpisahannya dengan Randy masih mengurung Alea dalam kesedihan yang tak berujung. Ia meyakinkan dirinya bahwa ini adalah keputusan terbaik, tetapi hatinya tetap terasa hampa. Luka yang tak terlihat itu tetap ada, menyelimuti dadanya dengan perasaan kehilangan yang sulit diungkapkan.Namun, di tengah kekalutan itu, hidup kembali memberinya ujian yang lebih besar.Saat sedang berada di pusat terapi seni, ia merasakan ponselnya bergetar di atas meja. Awalnya, ia enggan mengangkatnya, tetapi ketika melihat nama sebuah rumah sakit yang muncul di layar, detak jantungnya langsung berdebar keras.Dengan tangan sedikit gemetar, ia menekan tombol jawab."Halo?""Apakah ini ibu dari Raka Wicaksana?" Suara seorang perawat terdengar di seberang sana.Jantung Alea mencelos. "Iya, saya ibunya. Ada apa dengan Raka?""Putra Anda mengalami kecelakaan. Kami membawanya ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Anda harus segera datang."Dunia Alea seke
Huling Na-update: 2025-03-10
Chapter: Bab 169: Perpisahan
Alea berdiri di depan cermin panjang di sudut galeri, menatap bayangannya sendiri seperti melihat seseorang yang tak lagi ia kenali.Cahaya lampu galeri yang temaram membentuk siluetnya, tubuh yang dulu ia banggakan kini tampak begitu rapuh. Matanya sembab, kelopak merah, jejak tangis yang terlalu lama ditahan membuat wajahnya tampak lebih pucat dari biasanya. Ia menarik napas dalam-dalam, membiarkan udara memenuhi paru-parunya, seolah itu bisa menguatkannya.‘Ini yang terbaik,’ ia berbisik dalam hati. Ini yang seharusnya terjadi.Suara-suara itu masih menggema di telinganya."Dia janda, Randy. Dan dia punya anak. Apa kamu benar-benar sudah memikirkan ini?""Cinta saja tidak cukup."Alea menggigit bibir, mencoba menghalau perih yang tiba-tiba menyusup ke dadanya. Ia tahu sejak awal bahwa menjalin hubungan dengan Randy tidak akan mudah. Ia sadar ada batas yang mungkin tidak bisa mereka langkahi. Namun tetap saja, kata-kata itu terasa seperti palu yang menghantam hatinya berkali-kali.L
Huling Na-update: 2025-03-10
Chapter: BAB 168: Pilihan
Di tengah keramaian pameran, Alea sibuk menjelaskan sebuah lukisan kepada beberapa pengunjung. Cahaya hangat dari lampu-lampu galeri memantulkan bayangan samar di lantai marmer, menciptakan atmosfer elegan yang kontras dengan kegelisahan yang perlahan menyusup ke dalam dirinya.Di sudut ruangan, Randy berdiri diam, memperhatikan Alea dengan senyum bangga. Ia kagum melihat bagaimana perempuan itu mampu menguasai ruangan, berbicara dengan percaya diri, dan membuat orang-orang terpukau dengan caranya bercerita tentang seni.Namun, suasana yang tenang itu berubah seketika saat dari arah pintu masuk, sepasang suami istri berpenampilan elegan melangkah masuk. Mereka tampak mencari seseorang, tatapan mereka menyapu ruangan dengan penuh tujuan.“Randy!” panggil wanita itu dengan nada ramah tetapi tegas.Randy menoleh. Wajahnya seketika berubah. Ada keterkejutan dalam matanya, diikuti dengan ketegangan halus yang sulit disembunyikan.“Ma, Pa?”Alea yang baru saja menyelesaikan penjelasannya ke
Huling Na-update: 2025-03-09
Chapter: BAB 167: Bertemu Kembali
Arka menatapnya, matanya tajam seperti biasanya. “Perusahaan kami adalah salah satu sponsor acara ini,” jawabnya singkat, nada dinginnya terasa menusuk.“Dan kamu? Apa alasanmu ada di sini?”Randy mengangguk ringan, berusaha menjaga ketenangannya. “Aku datang untuk mendukung Alea,” jawabnya jujur, meskipun ia bisa merasakan atmosfir di antara mereka berubah tegang.Arka mengangkat alisnya sedikit, sebuah gerakan kecil yang menunjukkan ketidakpuasannya.“Mendukung Alea?” tanyanya, meskipun sebenarnya ia sudah tahu jawabannya. “Kamu sepertinya cukup sering ada di dekatnya akhir-akhir ini.”Randy tersenyum kecil, meskipun ia tahu ada pertanyaan terselubung di balik kata-kata itu. “Iya, aku memang sering di dekatnya. Karena aku peduli sama dia. Sama Raka juga.”Arka mengepalkan tangan di sisi tubuhnya, berusaha mengendalikan emosi yang mulai muncul.“Raka?” ulangnya, nada suaranya semakin rendah. “Jadi, kamu pikir kamu cukup peduli untuk ada di kehidupan mereka?”Randy menatap Arka dengan
Huling Na-update: 2025-03-08
Chapter: Bab 166: Di Balik Kanvas
Alea menggeleng sambil tertawa kecil. “Jangan lebay.”“Tapi itu kenyataannya,” Randy bersikeras dengan senyum lebar. “Aku nggak bakal melewatkan momen penting dalam hidup kamu.”“Dan aku juga berharap dapat panduan khusus dari kamu. Siapa tahu ada cerita menarik di balik karya-karya itu.”Alea tertawa kecil. “Aku nggak bisa janji cerita semuanya. Banyak yang terlalu pribadi.”“Fair enough,” Randy mengangkat bahu sambil tersenyum. “Aku tetap nggak sabar buat datang dan lihat kamu bersinar di tempat kerja kamu.”Alea terdiam sejenak, memandangi Randy dengan rasa terima kasih yang sulit ia ungkapkan dengan kata-kata. “Makasih, Randy. Aku… aku senang kamu mau datang.”“Selalu, Alea,” jawab Randy lembut. “Aku di sini buat kamu dan Raka, kapan pun kamu butuh.”Malam itu berlanjut dengan percakapan ringan tentang pameran, tentang Raka, dan tentang seni yang membantu orang-orang menemukan diri mereka. Suasana apartemen Alea yang hangat, ditambah perhatian tulus dari Randy, membuat malam itu t
Huling Na-update: 2025-03-07
Maaari mong magustuhan
The Jerk
The Jerk
Romansa · Chocolatte
6.6K views
Godaan Memikat Abang Ipar
Godaan Memikat Abang Ipar
Romansa · Hayatie Shabilla
6.6K views
Penakluk Hati Om Dokter
Penakluk Hati Om Dokter
Romansa · eLFa Zara
6.6K views
BUKAN KISAH SEMPURNA
BUKAN KISAH SEMPURNA
Romansa · Aya Arini
6.6K views
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status