Bab 74
POV IRFAN
"Fan, mumpung keluarga Nungky datang dari Surabaya, ayuk kita menemuinya," ajak ibu ketika aku akan ke bengkel memeriksa mobil-mobil yang sedang dikerjakan oleh karyawan dan mitra kerjaku.
"Untuk apa, Bu?" Aku mengerutkan dahi. Bukankah keluarga mereka sering kesini juga, aku sedikit memberi pengertian.
"Gimana sih Fan! Kamu gak ngerti-ngerti juga maksud Ibumu ini, kamu lelet kaya istrimu!" bentak Ibu.
Sebenarnya aku paham maksud wanita yang menjadi pintu surgaku, tapi sengaja aku mengulur waktu.
Jujur aku masih ragu dan tidak tega menyakiti Dela dengan cara menduakan dia.
Walaupun ada laki-laki yang mengusik istriku, tapi aku masih ingin memastikan. Aku niat memberi kesempatan, siapa tahu hubunganku hangat kembali seperti saat kami masih belum punya anak.
"Ibu sudah beli oleh-oleh. Nanti setelah ngantar istrimu, kamu cepat pulang, bantu ibu ngemas oleh-oleh ini," titahnya penuh semangat, sambil tangannya menunjuk beberapa bungkusan di dalam tas kresek warna putih.