"Ha ha ha dari muka lo gue udah tau!" Wahyu memicingkan mata.
"Udah deh, jangan macam-macam. Orangnya masih di depan loh." Aku mengingatkan. "Nggak usah lo kasih tau, gue bisa cium dari baunya." Wahyu mengendus-endus seperti anjing pelacak. Aku mundur selangkah. Ini temanku sedang kerasukan siluman anjing atau kenapa ya? "Bro, kalian baru ciuman kan?" Wahyu menyeringai horor. "Berisik!" Wajahku langsung memanas. Wahyu tertawa ngakak, "Padahal gue asal nebak, Bro! Beneran ya? Kalian udah jadian dong? Wah, lo harus berterima kasih sama gue!" "Kenape lo? Kebetulan aja kali?" Aku merengut tidak rela. "Kan gara-gara obrolan kita tadi makanya Richard, eh, pacar lo--" "Kecilin suara!" Aku melotot. "Kenapa harus bisik-bisik? Udah bukan rahasia, kan?" "Ah, terserah l