“Fred! Ada yang cari!”
Max berkacak pinggang di depan pintu asrama Freddy. Si pemilik topi yang ia kenali dari video rekaman CCTV.
Pria gemuk itu keluar dari kamarnya dengan malas. “Siapa sih?!”
“Whoa! Max!” seru Freddy kaget menemukan Max di depan mata. “Kau balik lagi ke asrama, hm?”
Max mengerutkan dahi. Ia sudah menduga bahwa bukan Freddy pelakunya. Dari reaksinya barusan, lelaki gendut itu tidak terlihat ketakutan.
“Kau! Apa kau menghilangkan topimu?! Atau seseorang meminjam topimu?” tanya Max memastikan.
Dahi Freddy berkerut keheranan. “Kau … kasih alat pelacak di topiku?! Kok bisa tahu kalau topiku hilang?!”
Max menghembus napas panjang. Jawaban Freddy membuatnya berhenti. Jalan buntu. Kalau hilang, takkan tahu siapa yang ambil. Kecuali Freddy meminjamkannya pada seseorang.
“Cih! Dasar bodoh! Itu topi mahal yang kubeli! Kau nggak menjaganya dengan baik!” keluh Max yang kemudian menyerah dan pergi begitu saja.
“Oi! Siapa yang kau sebut bodoh, Moron!” seru Freddy tak terima