Chapter: Bab 136. Uang? Sepele. Kalau Hati, Tidak Ada Ampun!“Tuan muda, Anda sudah datang.”Albert menyambut Max penuh hormat.Di belakang Max, Paul sudah terlihat emosi sementara Laras juga terlihat tegang karena akan berhadapan dengan Rexton. “Albert, apa sudah dapat info kalau-kalau dia punya jaringan luas?” tanya Max sebelum masuk ke ruang interogasi. Albert menganggukkan kepala. “Keluarga Wahono. Sepertinya keluarga ini memang punya banyak bisnis underground yang tidak pernah ketahuan.”Dahi Max berkerut. “Wahono? Pemilik perusahaan tambang Golden Coal?! Yang bikin masalah sama perusahaan Dad?!”Albert mengangguk lagi. “Benar, Tuan muda.”Max mendengus kasar. “Ha! Mereka benar-benar punya banyak pekerjaan kotor, hm? Mulai dari penyuapan dan sekarang investasi bodong.”“ini bisa jadi pencapaian Anda, Tuan muda. Membongkar bisnis gelap keluarga Wahono.” Albert mengusulkan dengan wajah bangga.Namun, Max menolak. “Urus tanpa bawa namaku, Albert. Aku sudah lelah dengan perhatian media.”Walau sedikit kecewa, tapi Albert tak bisa melawan maj
Terakhir Diperbarui: 2025-08-06
Chapter: Bab 135. Memancing Lebih Besar“Ras, sorry. Tadi pintunya rusak kata Diana.” Max beralasan.Diana yang menemaninya pun menyuarakan kondisi yang sama. “Iya, Ras. Kalau Max nggak nyari kamu, aku nggak tahu kunci apartemen Max rusak.”Laras nyengir lebar. “Santai! Untung di rumah Max banyak makanan. Aku malah udah pisahin bahan makanan kamu yang expired, Max!”“Kalau gitu, aku balik kerja lagi ya!” seru Diana sambil berjalan menjauh. “Aku juga—”“Ras,” potong Max sambil meraih lengan gadis itu, menahannya untuk tidak pergi. “Bicara denganku sebentar.”Laras mengangguk. Ia berbalik dan mengikuti Max kembali ke dalam apartemen. “Apa ada yang salah dengan Rexton?” tanya Laras. “Sampai kamu mengunciku di sini.”Netra Max membulat kaget. Ia belum siap membuat Laras patah hati. Pura-pura tak paham, Max mengalihkan pandangannya gugup. “Apa maksudmu?”Laras terkekeh. “Memangnya kamu pikir aku percaya kunci apartemen paling mewah di Buluh Indah bisa rusak dalam waktu kurang dari 5 tahun, hm?”Max tertawa canggung sambil men
Terakhir Diperbarui: 2025-08-05
Chapter: Bab 134. Mengadali BuayaBelum sempat Kana menjawab, Laras datang dengan menu favorit Max.“Kalian tegang banget,” komentar Laras sambil meletakkan sepiring spagheti dan susu coklat untuk Max.Kana langsung nyengir canggung, sementara berusaha menutupi laptopnya. “Ehehe. Nggak apa-apa. Max cuma lagi capek.”Laras tersenyum lebar. “Kalau gitu, pas! Susu coklat biar kamu rileks, Max!”Max mengangguk saja, menangkap isyarat dari tatapan Kana untuk mengikuti alurnya. “Ngomong-ngomong, Max. Tadi pacarku nanya apa dia boleh ngobrol denganmu?” tanya Laras dengan wajah tersipu. Dahi Max mengernyit. “Ngobrol?”Laras mengangguk. “Iya. Apa mungkin dia cemburu lihat pelukan kita tadi, hm? Kau bersiap saja kalau ditegur dia. Hehehe!”Laras berbalik dengan wajah sumringah. Sambil berjingkat, ia mendekati pria yang disebutnya pacar itu. Kana menggunakan kesempatan itu untuk berbisik cepat pada Max. “Sepertinya target kita ada di kafe ini, Max.”Netra Max terbelalak. “Keberuntungan?”Kana menaikkan kedua bahunya. “Entah.”
Terakhir Diperbarui: 2025-08-04
Chapter: Bab 133. Menolong Teman“Kalian mau apa?” tukas Max heran. Tidak Max duga, ternyata keduanya juga masih kesulitan mendapat pekerjaan. “Kita sama-sama di kampus bisnis, tapi kenapa nasib kita begini amat!” protes Yerhan sambil menghabiskan teh di gelasnya.Tara pun menambahi, “Jadi anak bisnis nggak bikin jadi punya bisnis ternyata.”Tak tahan dengan kemurungan mereka–walau Max tahu mereka hanya sekedar mengeluh, Max langsung membuka sesi konsultasi.Max meminta 3 lembar kertas pada pemilik resto beserta alat tulis. Kemudian memberikan pada tiga temannya itu. “Tulis semua keunggulan yang mau kalian jual pada perusahaan!”“Yosh! Siap!”Sementara mereka menulis, Max mengirim pesan pada Aletha dan Lucas. Meminta informasi terkait ketersediaan lowongan kerja di Louvz Tech dan ElectroLouvz. “Sudah!” seru ketiganya penuh antisipasi. Max mengangguk. “Sekarang, tukar silang dan buat penilaian untuk si pemilik kertas!”“Apa ini?” kekeh Tara bingung. “Apa kita sedang bermain?”Max tersenyum. “Well, kadang kita ngg
Terakhir Diperbarui: 2025-08-03
Chapter: Bab 132. Bukti Otentik132“Tidak, Max.” Demitri membantah kesimpulan sang keponakan. Dahi Max langsung berkerut tak setuju dengan penolakan itu. “Lantas?”“Dia berusaha menyembunyikanku dari ibunya.”Jawaban Demitri membuat Max tertegun. Ia tidak menyangka bahwa ada pilihan seperti itu. Melihat Max tak bisa berkomentar, Demitri melanjutkan ceritanya. “Nyonya besar dari keluarga Henry Lou adalah wanita yang sangat terobsesi dengan keturunan murni. Yang lahir lewat pernikahan sah.”Dari cerita panjang itu, Max hampir saja memuntahkan lagi makanan yang sudah masuk ketika Demitri menjelaskan adanya pembunuhan yang sama sekali tidak pernah terungkap. “Kalau bukan karena teror itu, mungkin Papa nggak akan berjuang mati-matian menyembunyikan kehamilan ibuku.”Damian mengakhiri ceritanya dengan senyum pahit yang menyayat hati. Max bahkan tidak berani bertanya seperti apa kondisi sang ibunda Demitri sekarang. Apakah beliau sudah wafat atau masih ada di dunia ini. Dari semua itu, Max akhirnya tahu bahwa Demitr
Terakhir Diperbarui: 2025-08-01
Chapter: Bab 131. Masa Lalu Henry dan Demitri“Hey, hey, keponakan! Apa kau tahu kira-kira maksud old man tadi apa?”Demitri mencoba bertukar pikiran dengan Max.“Paman, aku juga nggak paham.” Max menghindar.Tidak ada yang mendapat penjelasan langsung, karena Henry tiba-tiba merasa pening dan Albert langsung meminta mereka untuk membiarkan sang tetua beristirahat.Tengah mengobrol, tiba-tiba Diona mendatangi kerumunan kecil Max. Kepala keluarga muda itu melirik gerah pada Demetri seraya berkata, “Aneh melihat kau di sini, Dem. Masih ingat pulang?”“Diona! Lama nggak ketemu—““Untung keponakanmu super jenius.” Diona tak sengaja memotong ucapan Demitri, tapi ia tidak terlihat peduli. “Paman Henry nggak terlalu stres jadinya.”Demetri memutuskan untuk tersenyum saja menanggapi itu. Namun, Max sedikit terganggu dengan kondisi di depannya. Sang paman seolah tak punya nilai di depan semua anggota keluarga Lou.“Tante Diona, kami sudah menjenguk Grandpa. Jadi, kami berniat pulang.” Max menengahi.Diona mengangguk cuek sebelum pergi beg
Terakhir Diperbarui: 2025-07-31

Terjebak Permainan Sang Presdir
Season 1: Bab 1-208 [Manda dan Raffael]
"Wow! Siapa yang berani membayar mahal seorang Raffael Indradjaya, hm?"
“Aku dong! Memangnya gigolo setampan dia dibayar berapa, sih?” – Manda Adinata
Diselingkuhi sang kekasih, Manda Adinata (22) bermaksud mencari teman minum dengan meminta sahabatnya menyewa seorang gigolo. Terlalu mabuk, Manda bahkan tak sadar salah masuk ruangan. Malam itu, ia malah bercinta dengan pria asing yang tidak diketahui asal usulnya. Namun, ia bertemu lagi dengan pria itu yang ternyata adalah bos baru di kantornya.
Season 2: Bab 210 UP [Bintang]
“Kata manajer saya, saya diminta untuk menemani malam Pak Bintang.”
“Menemaniku? Sure. Apa yang kau mau, kucing kecil?”—Bintang Adinata
Dikelilingi banyak berita skandal, Bintang Adinata (30) yang kini menjabat sebagai CEO RAFT Entertainment menggantikan Raffael, bahkan belum pernah memiliki seorang kekasih. Dengan sifatnya yang santai dan wajah rupawannya, semua wanita menginginkannya.
Sampai di satu momen, seorang artis tak terkenal tiba-tiba mendatangi kamar hotelnya dan menawarkan diri untuk menemani malam sang CEO.
Mungkinkah Bintang mengulang kesalahan Raffael dulu?
Baca
Chapter: Author's Note (Tamat)Hai! Romero Un menyapa!Novel ini akhirnya tamat ya ^_^Terima kasih buat para pembaca yang mendukung novel ini sampai selesai. Terima kasih juga untuk pembaca yang sudah memberikan komentar dan hadiah. Sampai ketemu di novel selanjutnya ya!Sayonara!
Terakhir Diperbarui: 2025-04-30
Chapter: Bab 260. Kebetulan, Aku Menikah Juga Hari Ini.“Bos, sudah keluar hasilnya.”Bintang mengangguk. Ia segera mengecek hasilnya dan menemukan komposisi larutan yang tertulis dapat menyebabkan kerusakan pada pita suara. Ia pun langsung memberitahu Dennis. “Segera suruh Luna menemui dokter Gilian. Kuharap belum terlambat memperbaiki pita suaranya.”“Black, tangkap Kanya dan 2 temannya. Bawa mereka ke kapten. Aku sudah malas mengurusi mereka.”“Baik, Bos!”Sepeninggalan Black, Bintang langsung menyandarkan kepala, sambil memijat-mijat dahinya yang mulai pusing. Dengan posisi tak berubah, ia mencoba meraih gagang telepon dan menghubungi Tiara. “Auntie, tolong ke ruanganku.”2 menit setelahnya, Tiara sudah duduk di hadapannya. “Ada apa, Pak Bintang?”“Aku mau keluarkan berita dan juga peraturan baru.”Sang sekretaris senior itu mengangguk.‘Apa ini masalah artis Luna itu? Kurasa memang sudah keterlaluan sekali Kanya itu.’ Tiara membatin, sementara tangannya membuka laptop di pangkuan.Dalam berita internal itu, Bintang menjelaskan perka
Terakhir Diperbarui: 2025-04-30
Chapter: Bab 259. Menciptakan Bukti“Oh! Lex, aku cari kamu. Ayo, ikut!”Bintang mengambil kesempatan untuk lepas dari Kanya. Ia segera pamit, menggeret adik perempuannya bersama. “Kau dikerjai si Kanya?” tanya Alexa setelah mereka cukup jauh dari target pembicaraan.Bintang menggeleng. “Sepertinya dia nggak suka dengan Lia dan membuat skandal untuk menghancurkan karir Lia sebelum debut.”Alexa mengerutkan dahi. “Kukira sasaran Kanya si Luna. Dia sering banget dipanggil Kanya sebelum latihan mulai. Dan pagi ini Luna kena marah karena suaranya tiba-tiba hilang.”Kali ini dahi Bintang yang berkerut tak mengerti. “Kenapa kau diam saja? Kanya sepertinya bukan perempuan yang baik, Lex. Hati-hati.”Alexa mendengus geli. “Siapa yang berani denganku?!”“Jadi, ini yang kemarin kakak tanyain ke aku? Skandal itu disengaja oleh Kanya?” Alexa kembali bertanya. Kepala Bintang bergerak naik-turun. “Kebetulan aku melihatnya.”Mereka terdiam sesaat, sebelum akhirnya Bintang memutuskan untuk pergi menemui Dennis. “Kau juga hati-hati. A
Terakhir Diperbarui: 2025-04-30
Chapter: Bab 258. Curiga“Aku nggak peduli.” Bintang membalas pertanyaan Adelia dengan pernyataan keras kepala. “Kita bisa menyembunyikan pernikahan ini, untuk sementara.”“Buat apa?” tanya Adelia tak mengerti. “Kalau aku menikah, aku ingin bisa menceritakannya pada semua orang.”Mendengar itu Bintang tak bisa berkelit. Ia tak menyangkal. Mungkin dirinya yang paling sulit untuk menyembunyikan hubungan mereka. Bahkan sejak awal, dirinya lah yang tak bisa menahan diri untuk mengumbar kedekatannya dengan Adelia. “Tapi kalau tunangan, kurasa aman. Gimana?” usul Adelia yang merasa bersalah setelah pertanyaannya tadi. Bagaimanapun, saat ini, seorang CEO besar melamarnya. Dia, yang hanyalah seorang gadis biasa.Namun, Bintang menolak usulannya. “Aku ingin menikahimu karena aku mau semalam-malamnya kamu pulang, aku ada di rumah.”Wajah Adelia bersemu merah. Sebuah senyum tak sadar terbentuk di sana. “Hanya karena alasan itu?” gumamnya tak percaya.“Itu bukan ‘hanya’, My dear.” Bintang memeluk tubuh sang kekasih er
Terakhir Diperbarui: 2025-04-30
Chapter: Bab 257. Mendadak“Bos, Regan mengitrogasiku. Sepertinya Bos Raffael mencari Anda.”Black melapor pada Bintang, tepat di saat ia yakin kalau Adelia sudah masuk ke kamar mandi hotel. Ini adalah hari kedua Bintang dan Adelia berada di hotel. Seharian kemarin mereka menikmati renang dan layanan spa dari hotel itu. Dan pagi ini, seperti yang sudah ia perkirakan akan terjadi. Foto dirinya melangkah keluar dari apartemen para artis RAFTEN sambil merangkul seorang perempuan tak dikenal, menghiasi halaman depan media berita artis ibukota.Tentu saja, Raffael dan Manda akan marah besar, mengira bahwa putranya berselingkuh di belakang Adelia. “Mereka pikir Anda membalas dendam atas skandal Nona Adelia.”“Ah ….” Bintang terkekeh geli dengan tebakan orang tuanya. “Aku mematikan ponselku. Kau saja yang beritahu mereka kalau foto itu adalah fotoku dengan Lia.”Black mengangguk. “Baik, Bos.”“Tapi, jangan kasih tahu kami di hotel ini,” tambah Bintang, mengingatkan. “Aku dan Lia sedang liburan.”“Siap, Bos!”Sege
Terakhir Diperbarui: 2025-04-30
Chapter: Bab 256. Pengalihan SkandalHa! Ha! Ha! “Pertanyaan dari mana itu?” Bintang tergelak mendengar kenyataan bahwa Adelia tak merasakan cintanya.CEO RAFTEN bahkan tak bisa menyalahkan siapapun kecuali dirinya, karena sudah membuat Adelia bertanya demikian. Cinta yang ia berikan sepertinya tidak nyata. Seperti apa kata sang ibunda. Hambar.“Kau nggak tahu saja, tiap malam aku datang ke sini. Tapi kau nggak pernah ada.”Netra Adelia membulat kaget. “Bohong! Aku nggak pernah ketemu kamu! Nggak pernah ada tanda-tanda kamu mengunjungi apartemenku.”Bintang mengecup bibir sang kekasih, singkat. Kemudian berkata, “Aku malas kalau harus mengakui perbuatanku. Jadi, terserah kamu percaya atau nggak. Aku nggak masalah, Lia.”Melihat Bintang tidak bersikeras membuktikan ucapannya, Adelia memutuskan untuk percaya. “Terus, kenapa kau ke apartemenku nggak bilang-bilang?” tanyanya heran. Bibir Bintang bergerak ke kanan lalu ke kiri, menimbang apa juga yang membuatnya datang ke apartemen Adelia.“Awalnya mau kasih kejutan. Tapi
Terakhir Diperbarui: 2025-04-29