"Orang yang menunda pesananku kemarin, dia orang penting ya?" tanya Surya, pelanggan VIP Gendhis, seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat, beristri dan beranak dua.
"Mas Surya dengernya gimana emangnya?" tanya Gendhis sambil menuang minuman untuk Surya ke dalam gelas.
"Permainannya rapi, aku nggak bisa ngelak," balas Surya. "Dia ngirim orangnya, ngancam, sial!" desisnya.
"Ada dua orang lagi yang harus batal reservasi," gumam Gendhis menarik lengkung senyumnya.
Rutinitas ini adalah pekerjaan yang harus ditekuni Gendhis sepanjang 10 tahun belakangan, ia sudah terbiasa mencipta ekpresi palsu di depan pelanggannya. Termasuk berpura-pura menikmati setiap detik yang ia harus lalui saat bercinta dengan mereka.
"Aku udah bayar mahal ke Mami, uangku nggak kembali," sahut Surya. "Beruntung, hari ini ada yang mau ngobrol bisnis, jadi kerugianku bakalan teratasi," tambahnya.
"Mas bisa berhenti untuk reservasi kalau nggak mau rugi," kata Gendhis santai.
"Kamu udah nggak mau melayaniku? Kenap