author-banner
Sayap Ikarus
Sayap Ikarus
Author

Novel-novel oleh Sayap Ikarus

Candu Cinta Bos Mafia

Candu Cinta Bos Mafia

Joanna Diajeng Arumdalu—seksi, cantik, energik, bertubuh proporsional, sempurna. Dia adalah model pakaian dalam pendatang baru yang langsung membuat decak kagum penonton yang merupakan member eksklusif itu. Termasuk, seorang pria tampan dan dingin ... Bennedicth Abyan Wisanggeni. Pria itu dikenal dengan nama lain, Big Ben, yang merupakan seorang mafia—penguasa bisnis dengan koneksi tanpa batas. Ben terkenal kejam, tidak terkalahkan. Dia juga dikenal sebagai pria casanova yang gemar memilih gadis-gadis untuk menghangatkan ranjangnya. Namun, di antara gadis-gadis yang Ben pilih ... hanya Joanna-lah, satu-satunya gadis yang ditawari kontrak seumur hidup oleh pria itu. Apa yang menyebabkan Ben memilih Joanna? Lalu, akankah Joanna bisa lepas dari jerat pria mafia tersebut, atau malah justru terpikat pesona Ben untuk selamanya?
Baca
Chapter: 195. Candu Cinta (Ending)
"Baru pertama kali ini aku liburan ke Eropa. Mimpi apa aku bisa ke sini sama orang yang paling berarti di hidupku," desis Ann lirih. Matanya mengitar takjub, masih tidak percaya pada apa yang kini tengah dialaminya. London tengah ada di awal musim gugur saat ini. Suhu udara cukup dingin untuk kulit Ann yang terbiasa dengan suhu tropis khatulistiwa. Ia sampai memeluk tubuhnya sendiri dengan menyilangkan kedua tangan di depan dada untuk menghangatkan tubuhnya. Liburan musim panas di Inggris Raya baru akan selesai dan Westminster cukup sepi dari wisatawan di bulan-bulan ini. "Pilihan yang tepat kita keluar malam hari, untungnya Christ udah akrab sama Lala, jadi kita bisa keluar malem-malem gini, biar Christ istirahat," ujar Ben sengaja merangkul leher istrinya mesra. "Lala udah kenal Danisha lama, jadi kayaknya Christ sering diajak jalan bareng juga sama Lala, makanya mereka cepet akrab," gumam Ann. "Mas, indah banget Inggris Raya," ujarnya tak hentinya berdecak. Meninggalkan
Terakhir Diperbarui: 2024-09-23
Chapter: 194. Rencana Kejutan
Ann menyesap teh melati buatan Ben sambil memejamkan mata. Sungguh pagi yang begitu damai dan menenangkan baginya, tanpa beban. Christ sedang sarapan pagi bersama Ben di ruang makan, sedangkan Ann sendiri duduk di halaman belakang, sesekali mengusap punggung Chester yang kini memang sengaja diboyong ke rumah baru demi memulihkan kesehatannya. Minggu depan kuliah Ann sebagai Maba akan dimulai, jadi, ia sengaja menikmati momen-momen emas ini tanpa gangguan. "Ane-san, berangkat seolah dulu," kata Christ mendatangi Ann sambil membungkukkan badannya. "Oke, hati-hati ya, semangat sekolahnya!" balas Ann melambaikan tangannya ceria, menatap punggung kecil nan kokoh Christ yang berlalu menjauh. Untuk kegiatan sekolah dan les privat yang harus dijalani Christ, Ann menyiagakan seorang sopir antar-jemput. Ben juga meminta Sony untuk menjadi penjaga Christ selama berkegiatan di luar rumah. "Kamu nggak ada agenda ke mana-mana hari ini, Ann?" tegur Ben yang menyusul duduk di seberang Ann, menent
Terakhir Diperbarui: 2024-09-23
Chapter: 193. Pilihan Christ
"Hai, Christoper!" sapa Eriska yang sudah datang lebih dulu di sebuah coutage tempat mereka dijadwalkan bertemu. Seperti rencana, Ann dan Ben mengantar Christ bertemu dengan Eriska. Satu titik balik kehidupan Christ akan ditentukan hari ini. Ann tidak tahu apa yang tengah dirancang oleh Eriska untuk mengusiknya lagi, tapi ia percaya Ben bisa mengatasi gangguan Eriska lebih baik ketimbang sebelumnya."Mami Eris," balas Christ melambaikan tangan sekenanya, juga memberi senyum simpul yang asing. "Kamu tambah tinggi ya," puji Eriska. "Makanmu pasti enak-enak pas ikut Ben," katanya. "Makasih udah menuhin permintaanku," tambahnya ke arah Ben sambil memeluk Christ yang tampak canggung. "Gue pengin urusan kita segera selesai," balas Ben. "Biar Christ mesen makanan dulu ya," tandas Eriska. "Aku udah makan sama Ann dan Ben sebelum ke sini," ucap Christ sangat fasih. "Kata Ann, Mami kangen sama aku," gumamnya. "Iya," jawab Eriska mengangguk. "Mami nggak bawa makanan kesukaanku?" tembak Ch
Terakhir Diperbarui: 2024-09-22
Chapter: 192. Daya Juang
Setelah sekian lama tidak beraktivitas di ranjang karena kondisi kesehatannya, Ben cukup berhati-hati bergerak. Ann lebih banyak memimpin permainan, sang istri berbalik memegang posisi dominan. "Joanna," Ben mengerang lirih, menikmati pemandangan sang istri yang meliuk-liuk di atasnya. "Berasa liat aku di Queen's Diary lagi ya Mas," goda Ann masih sempat bercanda. "Ini lebih juara sensasinya," balas Ben merem-melek, terbakar gairah. Ann terkikik, ia bergerak makin cepat, tapi tetap berhati-hati. Ben yang tengah berbaring di bawahnya itu masih belum sembuh total, jadi mereka tidak boleh bermain liar. "Ane-san!" Ben mengeja panggilan istrinya, ia tiba di puncak dengan senyuman lepas yang puas. "Wah," deru napas Ann masih terengah, "lega, Big Ben? 250 juta transfer ke rekeningku ya," candanya lucu. Ia bangkit dan duduk di sebelah suaminya, membiarkan Ben meriah selimut untuk menutupi tubuh mereka. "Nggak 300 juta sekalian?" tawar Ben. Ann mengangguk, "Boleh. Dikasih 500 juta lebi
Terakhir Diperbarui: 2024-09-21
Chapter: 191. Memenangkan Pikiran
Setitik air mata Ann jatuh, ia berpaling agar tak ketahuan tengah bersedih. Sesak di dadanya berusaha ia sembunyikan sebisa mungkin, hatinya telah jatuh teramat banyak pada Christ. "Kenapa aku harus milih? Aku udah tinggal di sini kan?" gumam Christ lugu. "Kamu bukan anggota keluarga, Eriska minta kamu kembali ke keluarga kamu," ungkap Ben gamblang, terdengar sangat tega. "Ane-san," Christ menoleh Ann, "apa aku harus milih? Aku aku harus ikut Mami Eris?" tanyanya hampir menangis. "Kamu boleh tetep tinggal di sini kalau kamu mau, Christ," jawab Ann. "Asal kamu memilih tinggal bersama kami, kamu boleh tinggal selamanya di sini," sambar Ben. Christ terdiam, ia tampak bingung dan hanya memainkan kancing bajunya sebagai bentuk pelarian. Anak sekecil Christ tentu mempunyai banyak perspektif pada setiap orang yang pernah merawatnya. Ann meski galak dan tegas, tidak pernah memukul atau menggunakan kekerasan. Begitu pula dengan Ben, meski ia keras dan kejam, selalu menekan Christ dengan
Terakhir Diperbarui: 2024-09-20
Chapter: 190. Memberinya Pilihan
"Marah, Ane-san?" tegur Ben yang menyadari perubahan sikap istrinya semenjak pulang dari rumah makan tadi siang. "Hem?" Ann melirik suaminya sekejap, lantas fokus lagi memainkan ponselnya. "Kamu marah sama aku, Ann?" ulang Ben sabar. "Marah? Emangnya kamu kenapa?" tanya Ann balik. Ben mendecak, ia tahu Ann sedang tidak mau diajak mengobrol. Istrinya ini tengah marah, enggan ditanya-tanya tapi jika Ben tak acuh, kemarahan itu akan semakin membesar. "Coba bilang, salahku di mana?" pancing Ben. "Wah," Ann tertawa dalam tatapan piasnya yang tak menyangka. "Nggak sadar salahnya?" "Oke, aku salah ngambil keputusan setuju sama Eriska? Bener?" "Terus?" "Aku mengabaikan kamu," desis Ben meringis, takut salah. "Bukan cuma mengabaikan, Mas. Aku nggak kamu anggep ada di tempat itu. Seharusnya kamu tanya dulu keputusanku, kan?" sergah Ann bagai siap memuntahkan lahar panas dari mulutnya. "Iya, aku minta maaf," ungkap Ben tak mau memperpanjang masalah. Salah atau tidak salah, ia tetap ha
Terakhir Diperbarui: 2024-09-19
Candu Cinta Dokter Muda

Candu Cinta Dokter Muda

Kehilangan segalanya di masa muda hingga harus terjerumus ke dalam lembah prostitusi membuat Gendhis merasa harus merelakan perasaannya pada sosok cinta pertama. Terpisah oleh keadaan di masa SMA, tak lagi bertemu bertahun lamanya, Gendhis dan Rai sang dokter muda dipertemukan oleh takdir dalam situasi yang asing tapi begitu emosional. "Kamu harus pake pengaman, Rai. Aku ini pelacur," bisik Gendhis menahan dada Rai yang sudah mulai melepas dress miliknya, menampilkan bra hitam berendanya. "Aku bukan Rai yang kamu kenal di 10 tahun yang lalu, Ndhis. Aku tau resiko dari keputusan yang kuambil." Rai yang kini menjelma menjadi seorang dokter spesialis muda nan mulia, bertekad untuk tidak lagi melepas Gendhis yang masih dicintainya. Namun, bagi Gendhis, strata sosial yang membentang di antara mereka adalah jurang pemisah tanpa dasar yang tak bisa diabaikan. Gendhis hanya tidak tahu, betapa sekali Rai berjanji, pantang baginya untuk mengingkari. Cinta mereka akan banyak diuji, akan banyak melukai. Namun kepercayaan Gendhis yang dulunya telah pudar, kini perlahan berhasil Rai buat bersemi kembali.
Baca
Chapter: 269. Terima Kasih Untuk Semua Cinta (End)
"Rai, gimana anak-anak?" tanya Gendhis, suaranya lemah, kesadarannya baru saja pulih. "Mereka semua baik, adek rada lemah, tapi masih aman. Mereka masih di NICU ya, tunggu ijin dokter anak dulu sebelum dibawa ke sini," jawab Rai lembut, ia usap kening Gendhis penuh cinta. "Makasih ya Ndhis, udah berjuang sekuat tenaga buat anak kita, makasih udah bertahan dan baik-baik aja," tambahnya. "Makasih juga ke kamu, Rai. Kamu pasti juga berjuang buat bawa mereka selamat ke dunia," balas Gendhis. "Aku udah hubungi Ben sama Ann, mereka bakalan ambil penerbangan pertama buat ke Indo besok pagi. Kalau kakek sama neneknya yang di sini udah pada nggak sabar ketemu, mereka numpuk nunggu semua di depan NICU," jelas Rai. "Kamu nggak ikut juga liat anak kita?" tanya Gendhis. Rai menggeleng, "Anak-anak kita udah aman di tangan para profesional, aku mau nemenin istriku di sini. Kamu yang udah bertaruh nyawa buat mereka, nggak akan kuabaikan," ungkapnya. Senyum Gendhis terbit. Rai memang
Terakhir Diperbarui: 2025-11-12
Chapter: 268. Berjuang Bersama
"Dok, panggilan cito dari IGD," kata Suster Tiwi menjeda kegiatan Rai yang tengah memeriksa pasiennya. "Lagi?" gumam Rai menahan nafas. Pasalnya, ia baru saja menyelesaikan operasi caesar untuk kasus ketuban pecah dini dua jam yang lalu. "Pasien atas nama Gendhis Wisanggeni," ujar Suster Tiwi lagi. Rai menoleh cepat, matanya membulat sempurna. Untuk sepersekian detik keheningan merebak, Rai linglung. "Gendhis Wisanggeni? Gendhis Kemuning Btari? Istri saya?" tanya Rai memastikan lagi pendengarannya. "Betul Dok, Mbak Gendhis, Nyonya Dokter Christopher," ulang Suster Tiwi mantap. "Bunda, mohon maaf, saya harus ke ruang OK sekarang," ucap Rai pada pasiennya, tampak panik. "Saya resepkan vitamin dan obat anti mualnya. Ini dianter Suster Tiwi ke bagian poliklinik di samping ruangan, biar diarahkan," jelasnya runtut meski terlihat tergesa. Setelah mendapat anggukan paham dari pasiennya, Rai bergegas menuju unit IGD. Ia bertemu Danisha yang mengantar Gendhis, menyambutnya
Terakhir Diperbarui: 2025-11-09
Chapter: 267. Sebentar Lagi Usai
Setelah membersihkan diri dan mengurus kekacauan yang terjadi di kediaman Adhyaksa, Rai dan Gendhis kembali dalam tampilan rapinya. Mereka memimpin prosesi pemakaman Eriska sampai pada proses kremasinya. Meski pernah begitu menderita karena perlakuan Eriska, Gendhis setia mendampingi suaminya. Kini, dua kekuatan bisnis besar di Indonesia ada dalam genggaman Rai, orang-orang tunduk dan hormat padanya, sekaligus pada Gendhis. "Kamu nggak capek? Habis ini kita langsung ke rumah besar ya, biar kamu bisa istirahat," kata Rai perhatian. "Kamu nggak ngelapor ke Ben sama Ann dulu soal Adhyaksa?" tanya Gendhis lembut. Rai menggeleng, "Danisha sama Benji pasti udah ngobrol sama Ben, mereka tau apa yang musti dilakuin," tukasnya. "Ya udah, aku juga rada laper, kita ke rumah ya," ucap Gendhis langsung setuju. Mengandung dua janin di dalam perutnya sekaligus memang cukup membuat Gendhis mudah lelah. Apalagi ia baru saja mengalami hal yang cukup traumatis bagi orang awam, Rai takut is
Terakhir Diperbarui: 2025-10-31
Chapter: 265. Di Bawah Kuasa Takahashi
Memaksa untuk menunggu Rai di depan kediaman Adhyaksa, ditemani Danisha, Gendhis menahan kecemasannya. Ia tahu, Rai bisa lepas dari kepungan orang-orang Adhyaksa, tapi belum tentu tanpa luka. "Dia bakalan baik-baik aja. Ada Bas yang jadi back up-nya," hibur Danisha, sengaja mengusap pundak Gendhis agar membuatnya tenang. "Aku udah curiga dari awal Kak, pasti bakalan aza tragedi di pemakaman Eriska," desah Gendhis menyadari ketajaman intuisinya. "Kalau aja aku beh ngelarang Rai buat jangan dateng," sesalnya. "Christ tetep bakalan dateng meskipun kamu ngelarang dia, Ane-san. Eriska adalah satu-satunya keluarga yang punya hubungan darah sama dia, sebagai laki-laki Takahashi, Christ tau banget aturannya."Gendhis menghela nafas panjang, mencerna kalimat Danisha mengenai karakter lelaki Takahashi yang begitu gentle dan penuh wibawa. Rai memang dididik keras oleh Ben, tapi juga ditanamkan rasa setia pada keluarga di dalam hatinya. "Minta maaf!" Axel tiba-tiba datang, ia mengiring Kiara
Terakhir Diperbarui: 2025-10-30
Chapter: 264. Perlawanan Terakhir
Gendhis berusaha mengatur nafasnya, bertahan mati-matian melawan, sekuat yang ia bisa. Namun, karena kehamilannya, energinya terbatas. Geo berhasil memukul mundur dan menepis pedang di tangan Gendhis, membuat perhatian Rai teralih hingga Nando memanfaatkan kesempatan itu untuk menyerangnya. Terhuyung karena tendangan Nando yang di luar prediksinya, Rai terjerembab. Beberapa bagian wajahnya sudah memar dan mengeluarkan darah, hasil berduel sengit dengan Nando. Meski begitu, Rai tidak menyerah, ia bangkit, memilih untuk mendatangi Geo yang berusaha untuk menekan istrinya. Ditendangnya punggung Geo sekuat tenaga, membuat Gendhis berhasil lepas dan melempar pedang pada Rai. "Orang Adhyaksa nggak pernah berubah, hobinya maen keroyokan," kata Rai mengeringai, sudah berdiri di depan Gendhis untuk melindunginya. "Lo udah terpojok Christ, menyerah dan kami bakalan melepaskan kalian," desis Nando, ia juga babak belur wajahnya karena serangan Rai. "Terpojok? Kalian make ibu hamil buat mengan
Terakhir Diperbarui: 2025-10-28
Chapter: 263. Tuan dan Nyonya Takahashi
"Rai," Gendhis mengusap lengan suaminya lembut. Meski duel yang digagas Nando tak lagi bisa dikendalikan dan dibatalkan, Gendhis sebenarnya tak menginginkan situasi ini. Seandainya ia tak terlalu mencemaskan keselamatan sang suami, tentu saja saat ini ia tak menjadi beban bagi Rai. "Mereka ngutus orang buat menjemputku di kediaman, dan mereka bilang kamu yang nyuruh," lanjut Gendhis membuat Rai seketika menatapnya. "Kamu bukan ke sini atas inisiatifmu sendiri?" gumam Rai membulatkan matanya. Gendhis mengangguk, "Ada dua orang yang dateng, mereka bilang disuruh kamu buat jemput aku," ucapnya. "Ternyata mereka ngebohongin aku." "Nggak pa-pa, udah terlanjur, kamu udah di sini. Nggak akan ada yang bisa menyentuhmu selama aku masih hidup," kata Rai seraya melepas kemeja putih yang membalut tubuhnya. Kini, ia bertelanjang dada memamerkan tato yang menjadi identitas Takahashi itu. "Rai, apa sebaiknya nggak usah kamu ladenin si Nando itu? Kita masuk ke perangkap mereka, ini ha
Terakhir Diperbarui: 2025-10-27
CINTA UNTUK GADIS TERNODA

CINTA UNTUK GADIS TERNODA

Bertemu dengan Lembayung Azura Arunika di masa muda membuat Ryu menjatuhkan hatinya. Azura memiliki magnet kuat yang mampu menarik jatuh kesombongan Ryu hingga ikrar setia itu terjaga begitu lama. Sepuluh tahun setelahnya, semua berubah dan berbeda. Azura bahkan tak lagi mengingat Ryu sebagai bagian dari kenangan masa mudanya. Sebuah peristiwa nahas dan penuh trauma membuat Azura kehilangan memorinya, termasuk lupa pada Ryu yang tetap setia. Demi menjaga Azura dari trauma, Ryu memilih menahan dirinya, berpura asing terhadap Azura sang personal assistant yang kini melengkapi posisinya sebagai General Manager di kebun kelapa sawit warisan keluarga. Ryu menunggu dengan segenap rindu, menanti Azura mengingat masa-masa itu. Lalu, menikah menjadi jalan yang Ryu pilih untuk membuat rasanya terbaca oleh Azura, sang cinta pertama. For more visual add In*ag*r*m ikarus_v
Baca
Chapter: 132. Semanis Cinta Azura (End)
Bagi para tamu undangan yang tidak tahu-menahu perihal permintaan absurd ibu hamil, mereka nampak bertanya-tanya dan saling mengobrol ber-ghibah. Pasalnya, sekarang pemilik hajat berkumpul di satu titik yang sama, di tengah pelaminan. "Mohon maaf Kak, ada permasalahan apa?" tanya Hani, leader dari WO yang disewa Mika. "Bumil ngidam Indomie mie aceh kudu dimasak pake panci Djawa, Han. Dan harus sekarang," Mika yang menjawab. "Kami bantu siapkan," kata Hani siap sedia. "Enggak," Rara menahan lengan Hani yang siap beranjak, "saya mau suami saya yang ngusahain semua, Mbak nggak boleh ikut campur!" larangnya galak. "Oke Kak, saya cuma mau masukin konsep games aja ke acara biar tamu undangan nggak bingung. Kalau kita kawal nggak pa-pa kan?" tanya Hani. "Pokoknya asal Mas Ryu yang nyiapin, masakin, nyuapin," ujar Rara sok imut. "Siap Kak, saya koordinasi sama MC dulu yaa," pamit Hani bergegas memberi info darurat pada timnya mengenai perubahan acara. Setelah MC mengungkap kons
Terakhir Diperbarui: 2025-07-30
Chapter: 131. Lika-Liku Ngidam Nyonya
"Yakin aman? Kamu nggak pa-pa?" tanya Ryu meremas jemari istrinya."Aku udah minum anti mual, Mas," jawab Rara, sesekali ia tersenyum cantik, membalas jabat tangan orang-orang yang datang ke pesta resepsinya dengan Ryu."Kalau capek bilang ya, kita bisa istirahat aja, sambil duduk," kata Ryu lagi, perhatian sekali pada sang istri.Pesta resepsi pernikahan yang keseluruhannya diurus dan disiapkan sendiri oleh Mika akhirnya berhasil terselenggara. Segenap keluarga besar Dhanapati dan Indrajaya berkumpul, momen penuh kebahagiaan sang putra mahkota tidak boleh dilewatkan begitu saja. Meski Rara harus berjuang tetap ceria dalam kondisi hamil muda yang dihantam mual muntah setiap saat, acara tidak bisa diundur lebih lama lagi. Mengingat bahwa resepsi itu terselenggara berkat kepiawaian Mika mengatur jadwal para tamu undangan yang sibuk tak keruan, apapun kondisinya, pesta harus tetap berjalan."Rara, aman?" tanya Mika mendekat pada menantunya saat pelaminan cukup lengang dari tamu yang data
Terakhir Diperbarui: 2025-07-30
Chapter: 130. Kebaikan Bermunculan
Sebulan setelah kepulangan Ryu dan Rara dari Swiss, proses hukum terhadap Bu Endah mulai naik ke pengadilan. Ryu terus memantau pelaksanaan sidang di sela-sela kesibukan bekerja, dan beruntung, Hera kini sudah tinggal bersama mereka di kebun."Rada pusing ya Mas, perasaan aku nggak kepikiran apa-apa semalam ini," desis Rara mengurut keningnya, sepulang dari kantor, sementara membantu suaminya sambil menunggu datangnya PA baru."Obat dari Dokter Luna masih ada kan? Masih sedia?" tanya Ryu sesekali menoleh istrinya khawatir, membagi perhatian dengan kemudinya."Masih Mas, tapi lupa kutaroh di mana ya? Seingetku setelah pulang dari Swiss itu, barang-barang printilan asal kutaroh di lemari kamar tamu, kamarnya Hera," gumam Rara mengingat-ingat."Nanti coba dicari lagi. Kalau nggak, pake paracetamol dulu sementara, ada di kotak kayaknya," sebut Ryu. "Parah banget nggak sakitnya?""Dikit sih, badan rasanya kayak lemes banget gitu, di bawah ulu hati tuh kayak panas banget," keluh Rara."Bent
Terakhir Diperbarui: 2025-07-30
Chapter: 129. Memupuk Cinta (21+)
"Aku minta satu, tapi Allah ngasih 10, luar biasa banget ya Mas," gumam Rara nyaman dalam pelukan suaminya. Keduanya tengah berbaring memandang Pegunungan Alpen berlatar langit biru yang cerah ceria dari ranjang peristirahatan."Sepuluh itu apa aja?" tanya Ryu iseng."Mas Ryu, Mas Ryu, Mas Ryu, Mas Ryu, Mas Ryu, Mama Mika, Papa Rain, Raya, Reiga, dan para Opabro," jawab Rara."Aku banyak banget?"Rara makin menyusup ke bawah ketiak Ryu, "Soalnya Mas emang sebanyak itu maknanya di hidupku. Mas yang nggak pernah ninggalin aku di saat-saat terburukku," ucapnya."Kalau satu yang kamu minta itu tadi apa?""Kebahagiaan," ujar Rara mantap. "Kalianlah kebahagiaan yang kudapat secara cuma-cuma dari Allah," tandasnya.Ryu mengusap kepala istrinya sayang, "Kamu udah melalui banyak hal mengerikan, banyak terluka, jadi kebahagiaan yang sekarang kamu nikmati itu bukan sekedar cuma-cuma," ujarnya meyakinkan. "Kamu pantas ngedapetin ini dan jangan pernah mikir kalau yang kamu dapet setelah perjalanan
Terakhir Diperbarui: 2025-07-30
Chapter: 128. Masa Depan Bahagia
"Udara di sini kerasa bersih banget ya Mas," ujar Rara menghela napas dalam-dalam, matanya terpejam."Mau tinggal di sini aja?" tawar Ryu setengah bercanda."Emang boleh?" mata Rara membulat. "Pasti susah, kerjaan Mas gimana kalau kita tinggal di sini," gumamnya. "Lagian, udah bisa sampe sini aja aku udah bersyukur banget. Kalau nggak jadi istri Mas, mana mungkin aku bisa sampe ke Swiss," desahnya penuh rasa syukur."Seneng?" tanya Ryu."Banget Mas, seneng luar biasa. Ini adalah pengalaman pertamaku ke luar negeri. Dan asal Mas tau, semasa aku masih SMP, aku nggak pernah berani bermimpi untuk bisa pergi ke luar negeri begini," cerita Rara. "Seandainya aku bisa ajak Ayah dan Bunda," sebutnya."Surga lebih indah, Azura. Kamu tenang aja," hibur Ryu.Senyum Rara terbit, ia peluk pinggang suaminya sesaat, matanya mengitar. Hamparan gunung hijau begitu memanjakan mata, pun dengan barisan sapi perah di peternakan Opa Kemal yang menambah keindahan alam di sekitarnya."Kenapa Opa Kemal mutusin
Terakhir Diperbarui: 2025-07-30
Chapter: 127. Menyembuhkan Trauma
Ryu yang bertanggungjawab atas segala keperluan perawatan dan pemakaman Pak Darwis, pun juga rangkaian pengajian di tiga hari setelahnya. Selama masa itu pula, ia tidak pernah meninggalkan istrinya, setia mendampingi, menjaga Rara dan memperhatikannya. Si malang ketua OSIS yang terkenal cantik dan ceria itu kini tak lagi memiliki orang tua, Ryu menyandang peran ganda baginya. "Maaf ya Mas, Mas yang sejauh ini direpotin dan harus nanggung semua biaya," desah Rara dengan wajah pucat dan mata sembabnya. Beruntung, hati dan mental Rara sudah jauh lebih kuat dan terlatih. Jadi, meski jiwanya terguncang oleh kepergian Pak Darwis yang tiba-tiba, Rara tak lagi histeris, pikirannya sudan tertata, hatinya sudah jauh lebih siap menghadapi luka. Rara tumbuh mendewasa di sisi Ryu yang selalu ada untuknya. "Itu kewajibanku, Azura," jawab Ryu mengembangkan senyum. "Maaf karena masih harus terlibat sama makhluk tamak kayak Bu Endah. Seharusnya uang dari para pelayat dipake untuk keperluan pengaji
Terakhir Diperbarui: 2025-07-30
Jodoh Malaikat Pelindung

Jodoh Malaikat Pelindung

Bertemu dengan Akai Badai Bagaspati membuat Sakura Kadita Rumi memiliki pandangan lain akan lelaki idaman menurut versinya. Sasa, begitulah Sakura akrab dipanggil, lahir dalam keluarga dengan aturan militer dan protokoler yang ketat. Sebagai anak perempuan satu-satunya dalam keluarga, Sasa dijaga oleh pasukan berani mati. Sang ayah memiliki kekhawatiran tersendiri pada masa depan Sasa hingga mencetuskan ide untuk menjodohkan Sasa dengan lelaki pilihannya, seorang prajurit muda yang rela mati demi negara.  Berontak, Sasa memilih kuliah ketimbang masuk ke militer seperti harapan keluarga hingga ia bertemu Badai di awal pertama dan jatuh cinta. Pesona tsundere Badai tak dapat ditolak Sasa yang memang tak pernah bertemu dengan lelaki setipe Badai nan dingin dan angkuh.  Tanpa Sasa sadari, Badai adalah lelaki yang dikirim takdir untuk melengkapinya. Sasa tak sadar, lelaki yang telah membuatnya jatuh cinta di pandangan pertama adalah lelaki yang dijodohkan dengannya. Benar, dua misi yang harus Badai kerjakan, menjaga Sasa dan menjaga negaranya. 
Baca
Chapter: 119. End Game
Interaksi mesra keduanya, juga candaan Badai yang kini seringkali menghangatkan suasana membuat Sasa tak hanya menikmati bulan madu mereka, tapi juga menyembuhkan semua rasa sakit yang bertubi diterimanya. Badai membuat Sasa tidak pernah menyesali satupun keputusan yang diambil setelah mereka saling mengenal dan berbagi rasa, termasuk kekecewaan saat tahu bahwa Badai pernah dinikmati perempuan lain. Kini, Sasa sudah berlapang dada menerimanya. Ia juga tak mau ambil pusing dengan apapun yang Arleta perbuat untuk meretakkan hubungannya dengan Badai. Semakin lama, ia akan kebal dengan sendirinya."Cari makan di pinggiran danau aja ya Yang?" tawar Badai setelah ia dan Sasa siap untuk menikmati sore hari Luzern yang menawan."Emang ada yang buang Mas?" tanya Sasa polos sekali."Yang buang?" alis Badai bertaut."Lha katanya mau nyari," gumam Sasa."Apa sih Nduk," Badai terbahak. "Maksudku beli, bukan nyari dalam arti yang sebenernya," terangnya."Iya, aku juga cuma bercanda, bukan karena ak
Terakhir Diperbarui: 2024-12-17
Chapter: 118. Yang Terpilih (21+)
Adalah Luzern, kota kecil dengan pemandangan indah nan romantis di malam hari ini yang akhirnya ditetapkan Sasa dan Badai untuk menghabiskan sisa waktu 8 hari mereka setelah dua hari tinggal di Frankfurt, Jerman. Badai tahu, Luzern adalah kota sempurna bagi ia dan Sasa untuk menumbuhkan cinta, merajut kembali asa pernikahan mereka yang sempat koyak karena perpisahan dan rasa sakit yang sempat melanda. Suasana kota yang tenang, aroma angin yang manis, juga pemandangan alamnya yang menakjubkan langsung membuat Sasa jatuh cinta. "Kota ini adalah pilihan yang tepat banget buat bulan madu," bisik Sasa sambil sesekali menggigiti telinga suaminya sensual. Badai tersenyum simpul, tangannya sudah menangkup kedua dada Sasa yang tanpa balutan. Musim dingin baru saja berlalu, cuaca menghangat, matahari bersinar cerah. Baru siang tadi mereka tiba di hotel dan berniat untuk berjalan-jalan sore harinya. Alih-alih beristirahat, sang pengendali naga tak tahan untuk melakukan aksinya."Aku goyang Mas
Terakhir Diperbarui: 2024-12-15
Chapter: 116. Memulai Bulan Madu
"Bentar," Badai menepuk pundak istrinya sebentar dan berjalan mendekati seorang petugas avsec di dekat pintu keberangkatan bandara.Melihat keanehan suaminya dan bagaimana Badai dan dirinya dikawal oleh petugas itu menuju check in counter tentu saja membuat Sasa bingung. Namun, ia tidak banyak bertanya, ia ikuti saja langkah Badai yang melepas genggaman tangannya untuk mengurus dokumen keberangkatan bulan madunya."Kenapa sih Mas? Ada masalah sama dokumen kita?" tanya Sasa sambil melempar senyum dan melambaikan tangan pada beberapa orang wartawan."Enggak, aman aja," jawab Badai."Terus tadi ngapain?" gumam Sasa penasaran."Badai kudu dipisahin sama pacarnya kan kalau lagi naek pesawat?""Hem?" dahi Sasa berkerut, bingung dengan maksud sang suami. "Aku? Kita nggak bisa duduk deketan di pesawat?" tanyanya sedikit panik."Nggak gitu," Badai menahan tawa. Dibawanya Sasa duduk setelah tiba di executive lounge. "Ini kan penerbangan sipil, handgun-ku musti didaftarin dulu dan dititipin, ala
Terakhir Diperbarui: 2024-12-14
Chapter: 115. Hari Bahagia Untuk Sasa
Arleta tercekat, tapi ia tak bisa berbuat apa-apa selain lanjut berjalan dan turun dari pelaminan. Hatinya tak menyangka, Badai akan sekejam itu padanya dan keluarga."Siapa Ibuk?" tanya Sasa heran."Mamanya," desis Badai. "Aku biasa manggil Ibuk ke beliau," tambahnya.Sasa mengulum bibir merah meronanya, hatinya tergerak, "Mungkin kita nggak boleh terlalu kejam Mas. Sekedar jenguk pun aku nggak akan keberatan," ujarnya."Aku udah nitip salam, itu udah cukup Nduk," kata Badai mantap. "Aku harus jaga perasaan banyak orang, sedangkan dia justru berusaha menyakiti dirinya sendiri dan mamanya dengan memelihara harapan. Aku sekarang adalah suami orang. Banyak pelajaran yang kuambil setelah kita sama-sama dipisahkan. Jadi, biarin kujaga kamu dan keluargaku sebaik mungkin!" ikrarnya.Sasa tak lagi membantah. Jika ini memang keputusan yang sudah menjadi keyakinan sang suami, ia tinggal mengikuti. Sebenarnya Sasa juga bahagia karena Badai menjadikannya prioritas utama dengan tak lagi memedulik
Terakhir Diperbarui: 2024-12-13
Chapter: 114. Resepsi Impian
Akhirnya, apa yang Sasa impi-impikan sebagai pernikahan khayalan masa kecil putri cantik Damar, terlaksana. Berbalut kebaya modern nan elegan, Sasa menuntaskan langkahnya di samping Badai dalam prosesi pedang pora nan sakral. Sebagai tanda jasa karena pengorbanan luar biasa Badai dalam menyelesaikan perlawanan Organisasi Kriminal Bersenjata bersama tim, ia dianugerahi kenaikan pangkat. Kini, Sasa adalah istri seorang Kapten Akai Badai Bagaspati. "Kamu sengaja ngebiarin banyak wartawan yang ngeliput acara kita?" gumam Badai berbisik pada sang istri saat keduanya menyelesaikan prosesi pedang pora dan duduk di pelaminan. Sasa mengangguk, "Iya, biar aku nggak diserang sama rumor jahat lagi. Jadi, nanti kalau aku hamil, aku bisa menikmati kehamilanku dengan bahagia dan tanpa beban. Jujur, aku ngerasa bersalah banget karena selama kehamilanku dulu, aku nggak jaga Gala dengan baik Mas," ungkapnya. "Bukan salah kamu Nduk, semua udah jadi kehendak Allah, gitu kan kata kamu?" "Iya Mas, tapi
Terakhir Diperbarui: 2024-12-12
Chapter: 113. Pasangan Serasi
Melajukan mobil kesayangan Badai itu meninggalkan halaman rumah, Sasa menemukan jalanan sudah mulai lengang oleh orang-orang yang berangkat menuju tempat kerja. Meski ramai lancar, Badai tetap saja khawatir dan merasa was-was saat sopirnya adalah Sasa, si labil manja nan imut itu."Apa aku perlu nemuin Arleta ya Mas?" tanya Sasa memecah keheningan, setidaknya ia membuat Badai lupa pada ketegangannya."Buat apa?" gumam Badai bingung."Kita nikah udah lama, udah banyak yang terlalui berdua kan ya? Kok dia kayak masih nggak rela ngelepasin Mas Badai gitu.""Terus kamu mau ngomong apa kalau udah ketemu sama dia?" tantang Badai.Sasa mengedikkan bahunya, "Ngobrol sebagai selayaknya perempuan yang udah pernah menikmati Mas Badai," katanya santai sekali."Nduk!" Badai mendesis."Emang bener gitu kan? Setelah dulu nggak berhasil nyerang kepercayaanku ke Mas Badai, sekarang dia nyoba nyerang aku secara mental lewat media sosial," desis Sasa terdengar kesal tapi tak tahu harus bagaimana melampi
Terakhir Diperbarui: 2024-12-11
Anda juga akan menyukai
Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini
Suamiku, Mari Akhiri Pernikahan Ini
Romansa · Te Anastasia
487.2K Dibaca
Cinta Satu Malam
Cinta Satu Malam
Romansa · Handira Rezza
487.0K Dibaca
PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN
PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN
Romansa · Rosemala
484.4K Dibaca
Love Sugar Daddy
Love Sugar Daddy
Romansa · KarRa
472.3K Dibaca
Bercinta Denganmu
Bercinta Denganmu
Romansa · Chida
466.0K Dibaca
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status