Hanum menutup mulutnya dengan tangan, napasnya tertahan. “Ya Allah…”
Alma juga. Ia maju sedikit. “Bagaimana kondisi kandungannya, Dok?”
“Untuk saat ini masih tertolong. Tapi… dia harus benar-benar istirahat total. Bedrest. Tidak boleh stres, tidak boleh kelelahan. Kondisinya sangat rentan.”
Dokter membuka catatan medis di tangannya. “Hasil pemeriksaan menunjukkan tubuhnya kekurangan nutrisi."
Hanum mengangguk pelan, matanya mulai berkaca-kaca. Dalam hati ia membatin,
"Karena banyak pikiran, Dina pasti tidak selera makan."
"Dia terlalu memaksakan diri," ucap Alma lirih.
"Apa pekerjaannya?" tanya dokter, menatap mereka dengan serius.
"Menjahit, Dok," jawab Hanum singkat.
Dokter menghela napas pelan, lalu menatap mereka