“Aku nggak nyangka Indra bakal sampai nekat kayak gitu,” tutur Nilam muram. “Aku kasihan sama Selena, Mas. Sebenernya, dia itu perempuan baik-baik.”
Galih mengangguk. Dia tidak pernah mengenal Selena secara pribadi. Dia hanya pernah melihatnya ketika Indra membawa wanita itu menghadapnya untuk pengajuan nikah. Dia juga pernah melihat istrinya berbincang dengan wanita itu saat mereka berbelanja di supermarket tempo hari. “Sepertinya Indra akan dipenjara atas kasus ini. Dia masih diselidiki oleh polisi militer dan ini termasuk kejahatan yang berat.”
Nilam mngangguk lemas. Entah kenapa ada rasa bersalah yang begitu besar mendekam di hatinya. Nilam mnyesali dirinya yang tidak memperingatkan Selina dengan benar. Seandainya Nilam berkata bahwa Selena harus berhati-hati pada Indra dan tidak hanya memberi wanita itu petunjuk, Selena pasti tidak akan mengalami kecelakaan.
Galih mengangkat sebelah alisnya ketika Nilam tiba-tiba bungkam. Wajah wanita itu pucat dan kedua tangannya gemetaran. Gali