Cari
Pustaka
Ringkasan
Katalog Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Sinopsis

Bermula dari seorang meneleponnya, mengatakan Alfa mabuk di klub, Arsyila pun pergi ke sana untuk menjemput sahabatnya. Siapa sangka, bahwa malam itu, menjadi malam petaka bagi gadis belasan tahun kala itu. Video syur yang tak pernah ia lakukan, menjadi fitnah yang membuatnya harus dibenci oleh orang-orang yang ia cintai baik Raka dan orang tuanya. Belum lagi fakta bahwa ia bukan bagian keluarga Harahap, makin memperpuruk nasibnya. Dua tahun pasca kejadian itu tanpa Syila bisa membela, ia kembali harus menghadapi masa lalunya yang kelam. Mampukah Syila menghadapi cobaan demi cobaan yang beruntun mendera kehidupannya?
Bab 1
Prolog

Syila refleks bersikap defensif. Memundurkan langkah, menjaga jarak dari Raka. Pandangan matanya mengabur. Napas terasa sesak menahan perih dan air mata. Ditatapnya wajah yang sangat ia rindukan itu, sekaligus wajah yang telah melukainya begitu dalam. Bukan hanya tentang hati saja, melainkan harga dirinya pun ikut ternodai.

Bertanya dalam hati, ke manakah sosok Raka yang dulu? Tak ditemukannya sedikit pun gurat kelembutan setiap mereka bersitatap ataupun senyum merekah. Tak bersisa sedikit pun. Kecuali, hanya pancaran tatapan kebencian saja.

"Terserah Kakak memaafkanku atau tidak. Jika Kakak menganggapku sampah, maka menjauhlah. Anggaplah aku tak pernah hadir di kehidupan Kakak. Aku harap Kakak bisa hidup bahagia dengan Kak Felisya," balas Syila datar.

Raka menatap kedalaman iris coklat milik Syila. Mencari sesuatu yang sesungguhnya tak ia ketahui. Kenapa jantungnya berdenyut nyeri? Harusnya ia senang sudah berhasil melukai hati Syila. Harusnya Raka puas sudah membuatnya menderita. Namun, sekali lagi rasa nyeri itu semakin menjadi-jadi.

Keterdiaman mereka memutuskan Syila untuk mengakhiri obrolan yang menyayat hati. Perlahan berbalik dan mencoba menguatkan diri melangkah, walau kakinya tak ingin pergi.

"Kuperingatkan padamu sekali lagi jauhi Julian segera atau kamu akan kubuat lebih menderita," ancam Raka.

Syila refleks bersikap defensif. Memundurkan langkah, menjaga jarak dari Raka. Pandangan matanya mengabur. Napas terasa sesak menahan perih dan air mata. Ditatapnya wajah yang sangat ia rindukan itu, sekaligus wajah yang telah melukainya begitu dalam. Bukan hanya tentang hati saja, melainkan harga dirinya pun ikut ternodai.

Bertanya dalam hati, ke manakah sosok Raka yang dulu? Tak ditemukannya sedikit pun gurat kelembutan setiap mereka bersitatap ataupun senyum merekah. Tak bersisa sedikit pun. Kecuali, hanya pancaran tatapan kebencian saja.

"Terserah Kakak memaafkanku atau tidak. Jika Kakak menganggapku sampah, maka menjauhlah. Anggaplah aku tak pernah hadir di kehidupan Kakak. Aku harap Kakak bisa hidup bahagia dengan Kak Felisya," balas Syila datar.

Raka menatap kedalaman iris coklat milik Syila. Mencari sesuatu yang sesungguhnya tak ia ketahui. Kenapa jantungnya berdenyut nyeri? Harusnya ia senang sudah berhasil melukai hati Syila. Harusnya Raka puas sudah membuatnya menderita. Namun, sekali lagi rasa nyeri itu semakin menjadi-jadi.

Keterdiaman mereka memutuskan Syila untuk mengakhiri obrolan yang menyayat hati. Perlahan berbalik dan mencoba menguatkan diri melangkah, walau kakinya tak ingin pergi.

"Kuperingatkan padamu sekali lagi jauhi Julian segera atau kamu akan kubuat lebih menderita," ancam Raka.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi