“Kita bicara dulu!”
Kutarik lengannya karena Melati langsung beranjak pergi saat menyadari ini aku.
Dia menolakku dan mencoba menarik tangannya namun enggan mengatakan sepatah katapun. Aku sengaja tidak mau melepasnya.
“Aku tidak melepaskanmu kalau kau tidak mau ikut!”
Masih dia memalingkan mukanya. membuatku jadi gemas dan berusaha memeluknya.
baru dia bersuara dengan sebal, "Lepasin. Mas!"
Teman Melati terlihat mengawasi dari dalam tokonya, lalu kulihat dia beranjak menghampiri kami.
Kukira dia memarahiku, ternyata malah memberi saran yang baik pada Melati agar menyempatkan waktu berbicara denganku.
“Kau memang harus menyelesaikan masalahmu dulu, Mel. Lagi pula, tidak malu kalian bertengkar di depan toko? Banyak lalu lalang orang lewat, lho!”
Wanita itu mengambil barang yang dipegang Melati dan mendorongnya padaku. Lalu berbalik badan meninggalkan kami.
Kulihat melati kecewa sekali pada temannya itu.
Tak kusia-siakan kesempatan saat Melati bersedia keluar bersamaku. Kupesan grab