Sahira menepis kasar tangan Lucas.
“Jangan sentuh aku!” suaranya terdengar tajam.
Lucas terdiam, matanya membelalak sejenak karena tidak menyangka reaksi itu. Namun, dia tidak mengatakan apa pun saat Sahira berbalik dan melangkah cepat menuju kamarnya.
Setibanya di dalam, dia menutup pintu dengan kencang.
BRAK!
Napasnya masih sedikit memburu, dia sangat frustrasi. Sahira sangat marah, tapi tak bisa dia luapkan.
Apa hak Lucas melarangnya berbicara dengan Sergio? Dia bukan anak kecil, dan Lucas bukan siapa-siapa baginya.
Sahira menjatuhkan tubuh ke ranjang, menyandarkan punggung pada bantal, mencoba mengatur emosinya. Namun, tak lama kemudian ...
TING!
Sebuah pesan masuk.
Dari Michael.
[Aku sudah sampai lebih cepat. Tak sabar menantimu.]
HUH!
Sahira mendengus.
'Cepat sekali,' batinnya.
Perjalanan lautnya kali ini akan memakan waktu sehari semalam, yang berarti besok pagi dia akan tiba di pulau.
Tiba-tiba, perasaan tidak nyaman menjalar di dadanya.
Dia tidak tahu pasti kenapa, ada sesuat