HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)

HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)

last updateLast Updated : 2025-06-27
By:  RafasyaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
15 ratings. 15 reviews
250Chapters
97.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

“Kau mau membeli putriku untuk semalam?” ucap pria setengah baya pada temannya di halte bus. “Berapa?” “30 juta.” “Kau gila! Mahal sekali.” pekiknya. Pria itu terkekeh. “Ah, kau tidak tau saja. Dia ini istimewa.” “Apa istimewanya?” “Masih perawan,“ bisiknya. Dijual oleh Ayah angkat, diratukan oleh CEO mesum--Michael, membuat Sahira tak bisa lari kemanapun, sebab Michael tak akan pernah melepaskannya. Bagaimana nasib Sahira ditangan Michael yang mesum sekaligus kejam?

View More

Chapter 1

Masih perawan

“Kau mau membeli putriku untuk semalam?” ucap pria setengah baya pada temannya di halte bus.

“30 juta.”

“Kau gila! Mahal sekali.” pekiknya.

Pria itu terkekeh. “Ah, kau tidak tau saja. Dia ini istimewa.”

“Apa istimewanya?”

“Masih perawan,“ bisiknya.

“Ah, tidak, itu terlalu mahal.” Protes pria kedua, berniat untuk pergi.

“Eitts, janganlah buru-buru begitu. Bagaimana kalau 25 juta?”

Pria di depannya tampak menimbang. “Em, 10 juta?”

“Cih, itu terlalu murah. Anakku itu berbeda, dia sangat cantik, kulitnya putih, tubuhnya seksi. Rugi sekali aku menjualnya padamu hanya sepuluh juta. Pergilah!”

Percakapan dua pria gila wanita tak luput dari pendengaran Michael yang tak jauh dari sana. Seorang CEO ternama di perusahaan 'Horisson Steel' itu hanya berdecih. Mendengar seorang ayah yang tega menjual putrinya sendiri.

Namun dia juga penasaran dengan putri yang katanya sangat cantik. Michael akhirnya mendekat ke arah pria tua yang terlihat kesal tersebut.

“Em, permisi ... aku tadi tak sengaja mendengar, kalau Anda menawarkan putrimu yang masih perawan, betul?”

Pria tua itu menoleh dengan cepat, tampak terkejut dan gugup ketika mendapati seorang pria berpakaian rapi berdiri di depannya. Dengan dasi yang tertata sempurna dan setelan jas mahal, Michael memancarkan aura kekuasaan yang membuat siapa pun yang berhadapan dengannya merasa kecil.

“Ssttt, jangan keras-keras,” bisik pria tua itu dengan suara tergagap. Dia mengedarkan pandangan, memastikan tak ada yang memperhatikan. “Iya, apa kau mau?”

Michael memasukkan tangan ke dalam saku jasnya, tubuhnya tegap dan matanya tak menunjukkan emosi apa pun. Dia memperhatikan pria itu dari ujung kepala hingga kaki, seolah sedang menilai seseorang yang ingin menjual sesuatu di bawah standar. “Kenapa kau menjual putrimu sendiri?” tanyanya dingin.

Pria tua itu tertawa kaku, mencoba menyembunyikan kegelisahannya. “Ah, kau tak perlu tahu. Itu urusanku. Jadi, kau tertarik atau tidak? Kalau tidak, jangan buang waktuku.”

Michael menyipitkan matanya. “Kau menawarkan manusia seperti barang dagangan di tempat umum. Kau pikir aku tidak akan bertanya?” Dia mencondongkan tubuhnya sedikit lebih dekat, suaranya lebih rendah namun mengancam. “Apa putrimu tahu rencana gilamu ini?”

Pria tua itu terdiam. Rahangnya mengeras, dan untuk sesaat, matanya menampakkan sesuatu yang lebih dari sekadar keserakahan—mungkin rasa malu, mungkin kebencian. Tapi ia segera menyembunyikan ekspresi itu dengan tawa canggung lagi. “Dengar, ini bukan urusanmu. Jika kau mau, bayar. Kalau tidak, pergilah.”

Michael menarik napas panjang, memperlambat gerakannya dengan sengaja. Dia mengeluarkan ponselnya, lalu menatap pria itu sambil mengetik sesuatu. “Berapa harga terakhir yang kau sebut tadi?”

“25 juta. Itu sudah murah. Anak saya ... ah, dia sangat cantik, kulitnya putih, tubuhnya sempurna. Kau tidak akan menyesal.”

Michael tersenyum tipis, tapi bukan senyum ramah. Ada sesuatu yang dingin dalam tatapan matanya, seolah dia adalah predator yang mengamati mangsanya. “Kalau begitu, aku bayar dua kali lipat.”

Pria tua itu membelalakkan matanya. “Lima puluh juta?” Dia hampir tidak bisa menahan antusiasmenya. Namun, sebelum dia bisa bersorak, Michael menambahkan dengan tenang, “Tapi aku ingin melihat langsung siapa yang kau jual.”

Pria tua itu terdiam, wajahnya berubah pucat. Bibirnya terbuka seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi tidak ada kata yang keluar. Michael tahu dia telah membuatnya terpojok.

Setelah beberapa detik yang penuh ketegangan, pria tua itu akhirnya menghela napas. “Baiklah, kalau kau serius, aku akan menunjukkan padamu. Tapi ingat, kau harus membayar dulu.”

Michael mengangguk pelan. “Aku akan membayar, tapi hanya setelah aku yakin kau tidak mencoba menipuku.” Nada suaranya tajam.

Pria tua itu mengangguk kecil dan berbalik, melangkah ke sebuah gang kecil di belakang halte. Michael mengikutinya dengan langkah pelan namun penuh kewaspadaan.

Setiba di lokasi yang telah disebutkan, pria tua bernama Haidar menghentikan langkahnya. Ia menoleh ke arah Michael dan mengisyaratkan dengan tangannya agar pria itu bersembunyi di balik tembok yang berada tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

“Itu dia, Tuan. Putriku,” katanya dengan nada bangga sambil menunjuk ke arah seorang gadis yang berdiri di teras rumah kecil.

Michael menoleh dengan rasa penasaran. Namun, begitu matanya menangkap sosok gadis itu, dia tertegun. Gadis yang diperkenalkan sebagai putrinya memiliki wajah yang begitu memikat. Kulitnya putih bersih seperti porselen, rambut hitam panjangnya tergerai rapi, dan tubuhnya terlihat anggun meski dibalut pakaian sederhana. Sorot matanya kosong, seperti seseorang yang telah kehilangan harapan, namun keindahan alami dari wajahnya tetap terpancar. Wanita itu benar-benar cantik.

Haidar yang berdiri di sebelahnya memperhatikan ekspresi kagum Michael. Ia menyeringai lebar, puas melihat reaksi pria berpakaian rapi itu. “Bagaimana, cantik, bukan?” tanyanya dengan nada penuh kebanggaan.

Michael hanya mengangguk pelan. “Ya, sangat cantik,” jawabnya, suaranya terdengar datar meskipun matanya tidak bisa lepas dari gadis itu.

Haidar mendekatkan tubuhnya sedikit pada Michael, lalu melanjutkan dengan nada rendah, “Dia bukan putri kandungku, Tuan. Dia hanya putri angkatku, namanya Sahira. Aku merawatnya sejak kecil. Tapi, ya, hidup ini keras. Aku butuh uang, dan aku memiliki putri yang sangat cantik. Rugi sekali kalau tidak dimanfaatkan. Hahaha.”

Michael mengalihkan tatapannya dari Sahira, kini menatap Haidar dengan penuh kebencian yang ia sembunyikan di balik wajahnya yang tetap tenang. “Kenapa kau tega menjualnya?” tanyanya dingin.

Haidar hanya tertawa kecil. “Ah, Tuan. Kau tidak akan mengerti. Ini semua soal uang. Lagipula, bukankah aku pemiliknya? Dia tinggal bersamaku, aku yang memberinya makan dan pakaian. Aku yang membesarkannya.”

“dan sekarang, aku butuh uang, aku juga memiliki putri yang cantik. Rugi kalau tidak dimanfaatkan,” jawabnya tanpa sedikit pun rasa bersalah.

Michael mengepalkan tangannya di dalam saku jasnya, berusaha menahan amarah yang mulai mendidih. Namun, dia tahu bahwa dia harus tetap tenang jika ingin memastikan keselamatan gadis itu. “Jadi, bagaimana, Tuan? Kau mau atau tidak? Kalau tidak, aku akan mencari pembeli lain,” ancam Haidar dengan nada serakah.

Michael menarik napas panjang sebelum menjawab. “Baiklah,” katanya akhirnya. “Aku akan membayarmu 200 juta. Tapi ada satu syarat ...”

Haidar terbelalak mendengar jumlah yang disebutkan. “Dua ratus juta?” ulangnya, seolah tidak percaya dengan apa yang didengarnya. “Baiklah, apa itu, cepat katakan?”

Michael menatapnya tajam. “Setelah kau menyerahkan gadis itu padaku, kau harus pergi dan tidak pernah lagi mendekati dia. Kau paham?”

Haidar mengangguk cepat. “Tentu saja, Tuan! Aku setuju. Besok aku akan mengantarkannya ke tempatmu.”

Michael mengeluarkan kartu namanya dari saku jas dan menyerahkannya pada Haidar. “Ini alamat kantorku. Antarkan dia ke sana besok. Tapi ingat,” ia menambahkan dengan nada mengancam, “jangan coba-coba menipuku.”

Haidar menatap kartu itu dengan penuh semangat. “Iya, iya, baiklah. Jadi, kapan Anda akan memberikan uangnya?” tanyanya penuh harap.

Michael menyeringai. “Antarkan dulu gadis itu ke tempatku. Ada uang, ada barang. Bukankah begitu?”

Haidar tertawa kecil meski wajahnya tampak sedikit kesal. “Benar, benar, Tuan. Baiklah, besok saya akan mengantarkannya. Jangan khawatir!”

Michael mengangguk singkat dan melangkah pergi. Dia sangat tidak sabar menunggu besok, menanti sang gadis ke dalam pelukannya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Meta Putri
sangat memuaskan,
2025-06-28 22:36:18
1
user avatar
Partini Tini
seneng ceritanya
2025-06-20 10:52:40
1
user avatar
Wie Asmha
gak bisa moveon sama ceritanya...
2025-06-12 17:32:28
1
user avatar
Sari Aldia
cerita nya keren bikin penasaran
2025-06-08 16:18:50
1
user avatar
Enuy Alwi ALfaraabhi
keren...️...️...️...️...️
2025-06-01 06:09:06
1
user avatar
Enuy Alwi ALfaraabhi
lope sekebon...️...️...️
2025-05-19 09:49:54
1
user avatar
armila Wati
makin seruuu gak sabar nunggu lanjutan nya
2025-04-17 10:49:06
3
user avatar
Meta Putri
menarik, bikin penasaran
2025-04-15 20:46:59
1
user avatar
intan permata sari
Nggak sabar nunggu lanjutannya, posting yang banyaaaaak thooor ..., semangat ...
2025-03-27 13:39:58
3
user avatar
Wona Margot
mlm mas us kmu di mana aku di hotel ni sayang buat apa di hotel tidak ada keperluan amira posisi kmu di di mana aku di rumah bersama ke dua anak kita
2025-03-14 01:25:43
0
default avatar
oniantari1990
Ceritanya bagus
2025-03-13 12:52:07
1
user avatar
Azwa Khoirunnisa
ceritanya bagus
2025-02-23 09:50:58
4
user avatar
Anita 1709
semoga masih ada kelanjutannya penasaran bet
2025-02-11 13:47:37
2
user avatar
Anita 1709
sangat bagus
2025-02-11 13:46:25
2
user avatar
Rafasya
Ramaikan gaess
2025-02-06 15:56:15
2
250 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status