Michael duduk di ruang kerjanya, rahangnya mengeras, matanya tajam menatap layar monitor di depannya.
Rekaman CCTV di mansionnya terus berulang di layar, menampilkan perbuatan menjijikkan Sergio terhadap Sahira.
Tangannya mengepal.
Darahnya mendidih.
Napasnya memburu, dadanya naik turun dalam amarah yang hampir tak terbendung.
Brak!
Gelas di tangannya pecah berkeping-keping di lantai, suara nyaringnya menggema di seluruh ruangan.
Michael tak peduli.
Tatapannya gelap.
Dengan langkah cepat, ia keluar dari ruangannya, tubuhnya dipenuhi aura mengerikan.
“Sergio!!!” Teriakannya mengguncang seluruh mansion.
Hening.
Tidak ada jawaban.
Para pelayan yang kebetulan melintas langsung merunduk ketakutan, tak berani mendekat saat melihat ekspresi Michael yang sedang marah.
Hening semakin panjang tapi akhirnya David muncul, dengan tergesa-gesa.
"Tuan, Sergio sudah keluar," lapornya cepat.
Mata Michael menyala penuh kebencian.
Tanpa berpikir dua kali, ia bergegas menuju garasi.
Setibanya di sana, Mi