Pagi hari ....
“Nona ... biar kami saja.”
“Tidak usah, biar aku saja. Ini tidak terlalu sulit.”
Sahira tampak sibuk di dapur. Tangannya dengan cekatan mengaduk saus kental dalam panci, sesekali ia mencicipinya dengan sendok kecil, memastikan rasanya sempurna.
Memasak adalah hobinya sejak kecil. Ada ketenangan yang ia rasakan saat mengolah bahan-bahan menjadi makanan lezat.
“Eummh, rasanya pas.”
Tanpa ia sadari, sepasang mata tajam tengah mengamatinya. Michael berdiri di ambang pintu, menyandarkan tubuhnya di kusen dengan tangan terlipat di dada. Senyum menggoda tersungging di wajahnya saat melihat kekasihnya tampak begitu serius dengan masakannya.
Michael memberi kode pada para pelayan untuk meninggalkan dapur. Mereka menurut dengan cepat tanpa bersuara, meninggalkan Sahira yang masih asyik dengan sausnya.
Michael melangkah perlahan, mendekat tanpa suara. Begitu jaraknya cukup dekat, kedua tangannya melingkar di pinggang Sahira dengan erat.
Sahira terlonjak kaget. Sendok kecil yang ia