"Kenapa ada suara wanita yang mengangkat ponsel Rein? Siapa dia? Apakah yang dikatakan Raka itu benar?" Maira bertanya-tanya dalam hati dengan dada bergemuruh. Setelah menghela napas sejenak, ia mencoba menjawab suara wanita iru.
"Selamat siang. Saya istrinya Pak Rein. Anda siapa, ya? Kenapa berani sekali menjawab panggilan ponsel suami Saya?" ujar Maira dengan suara dan nada tegas.
"Hah? M-maaf, Bu. S-saya ... sekretaris Pak Rein." jawab wanita itu gugup.
"Di mana suami Saya?"
"Mmm ... Bapak sedang di ... Toilet, Bu." Suara wanita itu terdengar gemetar.
Lagi-lagi Maira tersentak. Sebuah pikiran buruk terlintas begitu saja di benaknya.
"Di toilet? Sedang dimana mereka?" bathin Maira dengan rasa gundah dan gemuruh di dada.
"Tolong beritahu Pak Rein agar segera menghubungi Saya!" pinta Maira sebelum menutup panggilannya.
Maira terdiam dengan ponsel masih berada di dalam gengamannya
"Mama, Aku harus hubungi Mama." Maira segera menekan kontak ibu mertuanya.
"Hallo, Ma. Rein ada