"Maasss, Aku mau bangun ..." Firda kesulitan melepaskan tangan kekar suaminya yang melingkar di perutnya sejak beberapa jam yang lalu. Setelah salat subuh tadi, Boy Azka meminta Firda menemaninya kembali tidur. Tubuhnya yang lelah menuntut istirahat yang banyak di akhir pekan.
"Hummm, mau kemana? Ini masih pagi." Boy Azka bertanya tanpa bergerak sedikit pun.
"A-aku mau ke salon. Jadwal perawatan hari ini."
"Kenapa hari libur? Bukankah Kamu biasa ke salon di hari kerja? Setiap hari libur , Kamu itu hanya milik Aku." Pria gagah itu justru semakin mempererat pelukannya pada Firda.
Wanita itu gelisah. Justru ia mengambil jadwal ke salon hari libur agar bisa berbarengan dengan Syafa..
Sesaat ia berpikir mencari cara bagaimana agar ia bisa bangkit dari ranjang berukuran besar itu.
"Tapi therapist langgananku hanya bisa hari ini, Maaas. Aku usahakan nggak lama. Bukannya Mas juga yang senang kalau Aku cantik?" Firda mencoba merayu suaminya.
Boy Azka yang sejak tadi masih memejamkan mata