"Hah ... ? Astaga! Reein ..!" Terdengar suara Elkan terkejut dari seberang sana.
"Kemana aja, Bro? Tega banget Kamu pergi tanpa jejak begini! Lain kali bilang kalau mau pergi kemana. Setidaknya bicara dulu padaku, sebagai pengacara pribadimu." Elkan terus mencecar Rein dengan bertubi-tubi pertanyaan. Pengacara itu juga tak segan-segan memperingatkan Rein tentang kepergianya.
"Elkan, tolong dengar dulu! Aku mau kita bertemu. Aku ingin ceritakan semuanya. Ini bukan seperti yang kamu pikirkan. Aku punya alasan yang kuat melakukan semua ini." Rein menyanggah ucapan Elkan.
"Maaf Rein. Saat ini Aku sedang dalam perjalanan ke Bandara. Aku dan anak istriku akan berangkat ke Paris bersama keluargaku. Mungkin kembalinya dari sana kita baru bisa bertemu."
Rein kembali merasakan sesak di dada ketika Elkan bicara tentang anak dan istrimya. Sekelebat bayangan Maira dan Kaisar terlintas di benaknya.
Tanpa disadarinya, Rein bernapas lega karena perceraiannya dengan Maira harus tertunda. Ia meras