Perlahan aku membuka mata. Udara terasa sangat dingin. Samar-samar terlihat dinding berwarna biru muda. Ruangan ini begitu asing bagiku.
Ya Allah, di mana aku?
Aku tersentak ketika mengingat kejadian yang baru saja aku alami. Siapa orang-orang yang menculikku tadi?
Tersadar bahwa diriku sedang terbaring di atas tempat tidur kayu sederhana. Ruangan sempit ini terasa pengap. Sepertinya ini sudah tengah malam.
Perutku terasa lapar. Tenggorokanpun terasa sangat kering. Ya Allah, lindungilah anakku.
Perlahan aku bangkit dan mencoba untuk turun. Kemudian melangkah untuk membuka pintu, namun terkunci. Berlanjut ke jendela dan mencoba untuk membukanya. Namun juga terkunci dan terhalang teralis besi.
Mataku berbinar melihat sebotol air minum kemasan yang masih bersegel. Gegas kubuka dan menenggaknya.
Tiba-tiba aku teringat sesuatu
Astaga! Ponselku!
Mataku menyisir seisi ruangan mencari ponsel, koper dan tasku. Namun tak kutemukan. Mereka pasti sudah menyitanya.
Memutar otak untu