Langkah Luciano memelan ketika matanya jatuh pada satu titik di tengah keramaian acara tahunan.
Karissa.
Dia tak mengerti, kenapa dari ribuan kerumunan manusia, semesta memaksa ketiganya untuk kembali berada dalam satu lingkaran yang sama.
“Daddy datang!” seru Allerick mengusap sisa air matanya cepat dan tersenyum begitu cerah.
Karissa menoleh, sampai tatapan mereka pun bertemu. Sayangnya dia tidak bergerak, sedikitpun tak memberi kode untuk mendekati Luciano atau menyapa lebih dulu.
“Sekarang mommy benar percaya kalau aku putramu?” Pria kecil itu melihat kedua orang tuanya bergantian. Sebuah moment yang sudah lama dia tunggu.
Belum sampai Karissa menjawab, suara panggilan dari mikrofon memecah momen.
“Kepada seluruh peserta dari Kindergarten London International School, dimohon segera bersiap di belakang panggung. Sekali lagi, anak-anak dari Kindergarten London International School, harap berkumpul sekarang juga.”
Dari arah lain, kerumunan anak-anak berlarian ke belakang panggung.
“A