Chapter: Bab 195 - Semoga Berhasil“Aku sudah dapat temanya!” seru Allerick sambil memutar tubuh dari meja belajar, tablet kecil di tangannya menghadap ke arah Luciano yang baru saja masuk ke kamar. “My Growing Heart in My Little Home.”Luciano berjalan pelan, duduk di sofa kecil dekat meja. “Itu tema dari sekolah?”“Iya,” jawab Allerick. “Katanya semua anak harus menyampaikan pidato yang berkaitan dengan rumah, keluarga, dan apa yang membuat hati kita tumbuh.”Dari pintu, Sergio muncul tanpa mengetuk, membawa minuman hangat. “Jangan-jangan mereka tahu kamu anak mafia, jadi mereka pilih tema lembut supaya kamu tidak pidato soal strategi militer.”Luciano menoleh tajam. “Sergio.”“Saya tidak salah bicara, Tuan.” Sergio menaruh minuman di meja kemudian mendekati Allerick, melihat isi layar tablet.Jangan ditanya, apa Allerick bisa membaca? Anak jenius ini bahkan sudah bisa berbahasa asing dan menghafal perkalian dan pembagian.“Uncle Sergio, kali ini jangan bercanda. Ini penting. Daddy, ajarkan aku cara berpidato yang be
Huling Na-update: 2025-06-18
Chapter: Bab 194 - Alat PenyadapTony keluar dari mobil begitu melihat Tuan Muda Wilbert itu keluar dari lobi utama sekolah bergengsi tersebut.Pria kecil itu nampak pasrah melangkah menuju mobil tanpa bicara apapun. Padahal Allerick pasti mengeluarkan suara entah kekesalan atau cerita singkat tentang sesuatu yang dia alami di sekolah.“Silahkan, Tuan.” Tony membukakan pintu mobil dengan heran.Allerick masih lemah, letih, lesu. Seperti anak yang mengidap anemia. Padahal ini masih perkara Karissa yang tidak mengaku kenal padanya di depan Lucas tadi. Allerick masih kesal.Begitu keduanya ada di dalam mobil, Tony menoleh ke belakang. “Tuan Deimos sakit?” tanyanya.Allerick menggeleng dengan posisi bersandar menatap jendela.“Tapi Anda nampak tidak baik-baik saja.”“Aku sedang patah hati jadi malas bicara.”Dahi Tony berkerut. “Anda jatuh cinta?”Allerick menghela napas tajam. “Diamlah, Uncle. Atau aku mengamuk di sini,” jawabnya masih lemas.Tony pasrah. Dia memakai sabuk pengaman dan mobil pun melaku meninggalkan gerba
Huling Na-update: 2025-06-17
Chapter: Bab 193 - Sergio Shiena“Ada yang sedang kamu sembunyikan?” tanya Karissa terus mengamati tirai putih itu.Shiena tertawa hambar sambil mengibaskan tangannya. “Sejak kapan aku menyembunyikan sesuatu darimu?”“Dulu kamu menyembunyikan identitas Allerick,” jawab Karissa dengan nada bercanda dan membuat Shiena jadi meringis.“Aku hanya mencari bros yang dibuatkan oleh Seraphina.” Shiena lalu pura-pura melihat ke sekitar bed beralih ke kolong mejanya.“Itu?” Karissa menunjuk ke bagian dada jas putih Shiena.“Oh, astagaaa!” Gadis itu menepuk jidatnya. “Sepertinya selalu gagal dalam percintaan membuatku jadi pikun begini.”Keduanya pun berbincang. Sampai tak terasa waktu berlalu. Shiena melihat ke jam di tangannya. “Karissa, bukannya sekarang harusnya kamu ada meeting dengan Pak Direktur ya?”Mata Karissa membulat. “Astaga! Saking emosinya sampai lupa tujuanku ke sini!” Dia buru-buru berdiri.“Antingmu?” Shiena baru sadar Karissa hanya memakai satu anting.“Oh ini. Nanti aku akan cerita lebih banyak lagi. Bye!” Ka
Huling Na-update: 2025-06-17
Chapter: Bab 192 - Aku Potong Timunnya“Pasien berikutnya.”Shiena mengangkat wajah dari berkas rekam medis di tangannya. Suara asisten perawat yang memanggil dari luar membuatnya refleks berdiri.Pintu terbuka.Sergio masuk dengan jas abu-abu rapi membuat Shiena membeku sejenak. Dia yakin Sergio datang karena maksud lain.Shiena menoleh ke asisten. “Eh, bisa tolong bantu periksa pasien rawat inap di kamar 306? Yang baru saja melakukan tindakan laparoskopi semalam? Sekalian pantau drain-nya.”“Baik, Dok.” Asisten itu keluar.Begitu pintu tertutup Sergio mendekati meja.Shiena mengamati lalu menaikkan satu alisnya. “Badanmu tidak seperti orang sakit.” Dia meletakkan pulpen di atas meja dan menghampiri tempat tidur periksa. “Tapi jika kamu kangen suasana rumah sakit, silakan berbaring.”Sergio melepas jasnya dengan tenang, meletakkannya rapi di kursi. “Pemeriksaan rutin. Siapa tahu ada luka lama yang belum sembuh.”“Luka hati?” sindir Shiena.Sergio naik ke ranjang periksa. Dia lalu memperlihatkan bekas sayatan yang sudah men
Huling Na-update: 2025-06-17
Chapter: Bab 191 - Memancing Harga Diri“Aku tidak merasakan bau tembakau dan alkohol,” bisik Karissa saat dia melepas ciumannya. Hanya sedetik, karena detik berikutnya dia menyeringai tipis dan kembali melumat bibi tebal suaminya.Dilempar pistolnya entah ke mana, tangannya bergerak meremas kemeja juga tengkuk Luciano.“Kamu bukan perawan yang belum pernah disentuh, kan, Tuan Wilbert?” ledek Karissa sebab pria itu belum membalas ciumannya.Merasa harga dirinya tersentil, mata Luciano menggelap. Dia membalikkan tubuh Karissa untuk didudukkan ke kursi penumpang. Sesaat mata mereka saling menatap barulah pria itu menyatukan bibir mereka dengan sedikit kasar.Ya, Karissa merasa menang. Dia melenguh kecil di saat ciuman itu begitu menggebu. Saling meluapkan rindu, saling berebut napas dan saling berebut kendali.Tangan Luciano tak tinggal diam. Saat tangan kirinya menahan posisi, tangan kanannya meremas pinggang Karissa dan naik ke atas.Hingga tiba-tiba gerakannya terhenti ketika dia nyaris merobek kain bagian dada. Mata Karis
Huling Na-update: 2025-06-16
Chapter: Bab 190 - Ciuman RinduKarissa tak berniat menengok Lucas. Matanya hanya tertuju pada sosok yang kini berdiri tegak, membelakanginya tapi perlahan berbalik.“Luciano.” Nama itu yang disebut dalam hati.Karissa membeku. Nafasnya tercekat. Jantungnya menggedor tanpa kendali. Rasanya tubuhnya ingin mendekat lalu memeluk, tapi kedua kakinya menolak. Bagaimana tidak, Luciano bahkan hanya diam di sana.Apa dia memang sudah tidak menginginkannya?“Kalian saling kenal?” tanya Lucas melihat keduanya bergantian, sebab dari tatapan itu rasanya beda.Luciano tidak menjawab. Dia hanya memalingkan wajahnya untuk memutus tatapan keduanya segera. Ini benar-benar tidak masuk dalam rencananya. Dia hanya ingin membuat Karissa tidak jadi pergi dengan Lucas. Siapa sangka wanita itu tibat-tiba muncul dan membuatnya kehilangan cara untuk menghilang.Sementara Karissa, dia tidak tau harus berkata apa. Ada begitu banyak kalimat yang ingin dia lontarkan detik ini juga setelah empat tahun mencari dan menunggu kedatangan pria ini."Di
Huling Na-update: 2025-06-15
Terjebak Pernikahan Penuh Derita
Allice Lovania tak menyangka kalau dia ditakdirkan sebagai istri kedua Arsenio Mahardika, CEO berwibawa, suami sahabatnya sendiri.
Namun, sebuah tragedi membuat Allice dituduh sudah membunuh istri pertama Arsen, tepat di malam pertama pernikahan dirinya.
"Rupanya kamu bukan hanya wanita penggoda, tapi juga pembunuh! Jadi, nikmati saja dunia gelapmu ini, Nyonya Mahardika!” Arsen menatap Allice dengan seringai penuh kebencian.
Sejak hari itu, Arsen menjadikan pernikahan mereka bagai neraka. Dia tak pernah memberikan cinta apalagi perhatian pada Allice sedikitpun, bahkan kerap menyakiti.
Allice kira, dia akan terbebas dari dendam Arsen setelah dia memberikan keturunan. Tapi tidak, Arsen masih saja mengikatnya begitu erat dan menyesakkan.
Akankah Allice bisa membuktikan jika dirinya bukanlah pembunuh? Atau kehadiran cinta dari anak mereka bisa mengalahkan dendam di hati Arsen?
Follow Instagram author @ute_glider
Basahin
Chapter: HAPPY ENDINGDrrttt ... Drrttt ... Drrttt ...Gerakan polesan brush berwarna pink di sela jari telunjuk juga jempol berkutek peach itu seketika terhenti.Atensi wanita cantik yang tengah duduk di kursi rias langsung beralih pada sebuah ponsel yang tergeletak di atas nakas."Siapa ya?" Tangan Nadya terulur, meraih benda pipih nan canggih tersebut.Begitu sepasang netra amber ini menyorot sebuah nama yang tertera di layar ponsel dalam genggamannya, detik itu juga Nadya membuka mulutnya lebar-lebar dengan raut terkejut."Wah serius ini Allice video call?!"Tanpa ba-bi-bu, Nadya segera menggeser icon hijau tersebut dan saat itu juga pandangannya disambut senyum juga lambaian tangan dari Allice di sebrang sana."Haii, Nad!" sapa Allice dengan wajah sumringahnya.Nadya tersenyum lebar lalu ikut melambaikan tangan. " Allice haloo!""Ih kangen banget aku sama Allice tau. Udah setahun lebih nggak ketemu kan kita?" tanyanya sambil mengingat-ingat kapan terakhir berjumpa.Tawa Allice meluncur renyah. "Iya ma
Huling Na-update: 2024-07-04
Chapter: Janji Suci"Kamu yakin ini rumahnya?"Oscar menoleh ke kiri, menatap wanita cantik dengan blouse dusty pink yang kini sebelah tangannya menggenggam stroller bayi berwarna senada."Iya bener kok ini tempatnya. Tunggu, biar aku yang tekan belnya," sahut Nadya yang setelahnya langsung mengulurkan tangan, menekan bel di dinding berwarna silver itu. Menunggu beberapa detik, barulah pintu terbuka. Menampilkan sosok wanita dengan rambut digelung indah yang muncul dengan raut terkejut."Nadya? Ini beneran kamu? Udah sehat?" pekik Allice begitu senang melihat Nadya di hadapannya setelah 2 bulan tanpa kabar.Terakhir Nadya ijin melalui pesan singkat kalau dirinya akan ke Italia untuk mengurus ini dan itu di kediaman Oscar sebelum melangsungkan pernikahan.Wanita muda berblouse dusty pink itu terkekeh geli. Dipeluknya tubuh Allice seperti seorang adik yang merindukan kakaknya."Surprise! Yes, it's me, Allice," timpal Nadya masih dengan tawa jahilnya sebab merasa berhasil membuat kejutan ini.Allice mengura
Huling Na-update: 2024-07-04
Chapter: Akhir Kisah Mereka"Kamu gila ya?! Kamu pikir nikah itu seperti anak kecil merengek minta dibelikan permen?" Nadya mendelik tajam, jelas saja ia melayangkan protes.Manusia mana yang tiba-tiba dengan asal mendesaknya menikah padahal belum juga ada pembicaraan khusus ke arah sana.Ya meskipun sudah ada Isabel di antara dirinya dan Oscar, tapi tetap saja butuh waktu juga persiapan untuk menuju ke jenjang pernikahan yang sebenarnya.Oscar melirik Lexa yang menyembulkan kepala di balik pintu kamarnya. Lalu, dilemparnya kode agar adiknya itu berhenti mengintip.Seolah tahu kakaknya butuh privasi, akhirnya Lexa menurut dan mundur dari sana. Memberi ruang pada dua orang dewasa di ruang tengah itu.Dirasa waktunya sudah tepat, Oscar segera mengalihkan atensi wanita di hadapannya ini. "Kamu lapar kan? Ke dapur sebentar yuk.""Mau aku buatkan makanan apa?" tawarnya dengan nada selembut mungkin. Enggan membuat Nadya merasa tak nyaman berada di dekatnya.Sebelah alis Nadya terangkat. Sedikit merasa aneh mengetahui
Huling Na-update: 2024-06-30
Chapter: Ayo, Menikah!"Loh, kalian sudah pulang?"Membuka pintu mansion megah tersebut, kelopak mata Imelda terbuka lebar juga mulutnya menganga saat mengetahui siapa yang datang.Bukan. Bukan karena Imelda tak suka, melainkan heran dan ekspetasinya sedikit meleset."Kenapa tidak kasih kabar dulu? Mama kan bisa jemput di bandara. Terus Nadya mana? Kok tidak bareng sama kalian?"Runtutan pertanyaan itu seketika membombardir Allice juga Arsen yang saling melempar pandang dan menahan senyum.Arsen menyahut enteng. "Anggap aja ini surprise, Ma. Lagi pula, Mama tidak senang aku dan Allice pulang lebih cepat?""Memangnya Mama tidak rindu pada Brian dan Anna?"Baru saja kedua nama bocah itu disebut, kakak beradik tersebut turun dari mobil ditemani suster mereka yang juga ikut saat terbang ke kota tempat tinggal Nadya kemarin."Omaa!" pekik Anna sambil berlari kencang ke pelukan Imelda.Untung saja, Imelda dengan sigap menangkap tubuh mungil cucunya yang selalu menggemaskan ini. "Ututuu ... Cucu Oma yang cantik."
Huling Na-update: 2024-06-30
Chapter: Mulai Membuka Hati LagiSuara tangisan bayi di dalam box khusus itu menggema di seluruh penjuru ruang bernuansa putih ini.Nadya yang semula nyaris memejamkan mata spontan terperanjat dan refleks mengalihkan pandangan ke arah sang putri kecil yang menangis keras."Cup cup cup, Sayang. Bunda di sini, Nak," ucap Nadya sambil tangannya terulur, menggoyangkan box tersebut dengan lembut, mencoba menenangkan bayinya.Namun ternyata, gerakan itu tak cukup untuk membuat putrinya diam dan kembali terlelap. Yang ada justru tangisnya kian menjadi-jadi.Hal tersebut jelas membuat Nadya kelimpungan dan panik. Jujur saja, tubuhnya masih belum bisa diajak kompromi hanya untuk turun dari ranjang lalu sekadar menggendong tubuh mungil itu."Aduh ... Aku mesti gimana?" gusar Nadya dengan tubuh lemas juga wajah pucatnya itu.Hati ibu mana yang tega membiarkan bayinya menangis. Nadya akhirnya memaksakan diri untuk mendudukkan badan yang rasanya tak karuan ini."Eh tunggu! Tetap di sana. Biar aku aja," cegah Oscar yang tiba-tiba
Huling Na-update: 2024-06-30
Chapter: Mengungkap SemuaSuara ketukan di balik pintu ruangan bernuansa putih pucat itu sampai ke telinga seorang wanita berambut panjang yang duduk bersandar di brankar dengan wajah datar.Nadya refleks menoleh. Atensinya beralih pada gadis berkaki jenjang yang kini mengenakan outfit casual dibalut dengan syal tipis yang melingkar di leher."Excuse me, apa aku boleh masuk?" izin gadis berbola mata biru cerah di ambang pintu tersebut.Meski sorot mata keduanya bertemu di satu titik yang sama, bibir Nadya tetap terkatup rapat. Ia tak menyahut. Membiarkan tamunya masuk dengan sendirinya.Dengan senyum ramah, gadis itu menghampiri brankar Nadya. "Maaf kalau aku menganggu waktu kamu berisitirahat, tapi izinkan aku memperkenalkan diri."Di sana sudah ada box bayi. Di mana bayi yang belum berumur 1 minggu itu tengah tertidur pulas setelah suster memacu ASI Nadya lalu bayi pun minum ASI untuk pertama kali. Pertama kali pula bayi itu kenyang dan tidur pulas di dalam box.Baiklah, jadi Lexa punya banyak waktu untuk bi
Huling Na-update: 2024-06-30