Raga memilih meninggalkan Ayuda, berurusan dengan gadis itu nyatanya menjengkelkan juga. Ia tidak ingin berseteru. Diam-diam, Raga ingin fokus membantu bisnis Ramahadi. Berusaha untuk melindungi papanya agar Ayuda tidak dengan mudah menjatuhkan.
Ayuda tersenyum miring setelah semua orang dari keluarga Jiwa pergi, dia hendak memutar tumit menuju kamarnya saat Aldi sudah berdiri di belakangnya dan membuat gadis itu kaget.
“Aldi, bisa tidak kamu itu memberi kode jika ada di dekatku? Berpura-pura batuk atau hembuskan napasmu,” sewot Ayuda. Seperti biasa, Aldi hanya mengucapkan kata maaf lalu menyampaikan maksudnya.
“Nona apa malam ini Anda akan langsung pindah ke kediaman Tuan Ramahadi?” tanya Aldi dengan penuh sopan santun.
“Jangan panggil dia tuan! aku tidak mau kamu memanggilnya seperti itu, panggil saja dia RH, itu jauh lebih baik,” kata Ayuda. Ia menunggu sang asisten sekaligus pengawalnya itu mengangguk sebelum berucap lagi,” Tentu saja malam ini aku akan datang ke sana, kamu tahu