Istri Muda Sang Presdir

Istri Muda Sang Presdir

last updateLast Updated : 2023-03-19
By:  Adinasya MahilaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
95 ratings. 95 reviews
226Chapters
86.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Ayudara sengaja menjerumuskan diri menjadi istri ke dua Jiwa. Keputusan ini dilandasi sebuah kesalahan yang dilakukan pria itu kepadanya. Ayuda berniat balas dendam, dia tidak ingin dipandang sebelah mata, apa lagi hanya dijadikan istri pajangan di keluarga besar Jiwa. Namun, sebuah rencana licik dibuat Wangi yang merupakan istri pertama Jiwa. Wangi ingin membuat Ayuda mengandung anaknya dan Jiwa dengan cara diam-diam menanamkan benih ke rahim Ayuda. Akankah rencananya berhasil?

View More

Chapter 1

Bab 1 : Direnggut Paksa

“Siapa kalian? Apa yang mau kalian lakukan, Ha?”

Gadis dengan tubuh ramping dan mata cokelat itu meronta. Dia bahkan berusaha menggigit tangan salah satu pria yang menariknya masuk ke dalam mobil dan langsung membekap mulutnya. Ayudara baru saja keluar dari hotel tempatnya menginap dan hendak pergi membeli makanan, tapi tiba-tiba saja dua orang pria tak dikenal menariknya paksa.

“Diamlah Nona Arra!” titah salah satu pria itu. Setelahnya memberi kode ke temannya - yang langsung menyumpalkan kain ke dalam mulut gadis yang biasa dipanggil Ayuda itu.

Ayuda tidak bisa lagi bergerak, di dalam mobil van mewah berwarna hitam itu kaki dan tangannya diikat. Dia bahkan tidak bisa melihat dengan jelas kemana mobil itu membawanya pergi. Dua pria yang mengapitnya ini seolah tidak memberinya kesempatan untuk melihat ke luar mobil. Ayuda terus mengumpat, tapi suaranya tak terdengar jelas karena kain yang ada dimulutnya. Ia kebingungan, terlebih mereka memanggilnya Arra, meski dia bernama Ayudara tapi tidak pernah ada yang memanggilnya dengan nama Arra selama ini.

“Siapa orang-orang ini? apa mereka orang suruhan musuh papa?” gumam Ayuda di dalam hati. Dia terus saja memberontak hingga membenturkan kepalanya ke dada pria yang dia yakini sedang menculiknya ini. Namun, alhasil kepalanya sendiri yang pusing.

Ayuda menyadari bahwa mobil itu menjauh dari kota. Ia melihat clutch merah yang dia bawa saat pria-pria ini menyeretnya berada di bawah kaki. Ia berusaha mendekatkan clutch itu dengan kaki, tapi ketahuan dan langsung dilempar oleh pria  yang duduk di samping kanannya ke belakang kursi.

“Sialan! siapa kalian? Apa kalian tidak tahu siapa aku?” Ayudara mengumpat, tapi sayang yang didengar oleh para pria itu hanya seperti gumaman.

Satu jam kemudian, lagi-lagi Ayuda dipaksa turun dari dalam mobil, dia diangkat bak karung semen oleh salah satu pria itu, sesaat setelah memasuki sebuah rumah besar. Ayuda yakin tempat itu adalah rumah singgah atau villa. Pria itu menaiki anak tangga, sedangkan satu temannya membuka salah satu pintu kamar yang ada di lantai itu. Ayuda dibanting ke ranjang, sumpalan di mulutnya dilepas dan dia mulai memaki dengan kecepatan cahaya.

“Dasar brengsek, apa yang kalian lakukan? siapa kalian? Bajingan! Apa kalian pikir aku akan melepaskan kalian setelah ini?”

Ayuda melonggarkan tali yang baru saja lepas dari tangan, dia membuka cepat ikatan kakinya lalu menjambak rambut pria yang membopongnya tadi, pria yang juga melepaskan ikatan tangannya.

“Agh … agh … agh, apa Anda sudah gila? sialan! bukankah VIP bilang dia lemah dan penakut.” Pria itu berbicara pada temannya, berharap agar segera ditolong sebelum Ayuda membuat rambutnya tercabut sampai akar dan kulit kepala.

Ayuda tercengang, matanya menyipit lalu menatap nyalang. “VIP? Siapa VIP? Katakan siapa yang menyuruh kalian melakukan ini padaku!” teriaknya.

Dua pria itu hanya menatap tanpa mau menjawab, setelahnya bergegas keluar kamar dan mengunci Ayuda dari luar. Gadis itu menggedor-gedor pintu dan berteriak meminta untuk dibukakan. Namun, pria-pria tadi seolah menulikan pendengaran. Ayuda menoleh, dia memindai kamar itu lalu mendekat ke arah jendela, tapi sayangnya jendela itu ditralis besi.

“Apa yang terjadi? siapa yang berani menculikku?” Ayuda menyugar rambut frustrasi. Dia bahkan menghentakkan kaki karena kesal.

***

Ayuda masih berdiam diri di kamar, dia tidak tahu apa yang terjadi di luar sana, sesekali dia masih berusaha berteriak minta dilepaskan sambil menggedor pintu, tapi tetap saja tidak ada yang peduli. Perutnya bahkan kelaparan karena belum makan seharian ini.

“Apa ini alasan papa melarangku kembali?” gumam Ayuda. Ia hempaskan tubuhnya dan duduk di tepian ranjang sambil memijat kening, dia bahkan tak menyalakan lampu padahal hari sudah gelap. Hingga Ayuda samar mendengar suara dari luar kamar. Ia pun membeliakkan mata.

Ayuda berdiri, dia melihat seorang pria masuk. Pria itu mengunci pintu setelahnya menyalakan lampu kamar. Ayuda menunduk lalu merapatkan kelopak mata, peralihan gelap ke terang membuat matanya silau, dia sampai tidak melihat pria itu membuka botol lalu membuang tutupnya.

Pria itu mendekat, Ayuda mendengar dengan jelas derap langkah kaki. Namun, belum juga dia menoleh untuk menatap, pria itu sudah mencengkeram rahangnya dan mau tak mau Ayuda harus mendongak. Gadis itu kaget saat mendapati pria dengan wajah tegas tapi tampan menatapnya tajam. Pria itu memegang sebuah botol di tangan lalu menuangkan isi di dalamnya ke mulut Ayuda, tak hanya itu dia melepaskan cengkeraman di rahang dengan kasar, membuat Ayuda terduduk di tepian ranjang.

Ayuda reflek batuk-batuk, dia ketakutan berpikir cairan yang baru saja diberikan oleh pria itu adalah racun. Namun, dia kaget karena pria itu ikut menenggak cairan yang sama.

“Si-siapa kamu?” tanya Ayuda terbata, tubuhnya terasa lemas karena belum mendapat asupan makanan sejak siang.

Jiwa – pria itu tak berkata apa-apa, hanya nampak sibuk melepas jasnya lalu melempar ke sembarang arah. Ayuda pun menelan saliva, dia beringsut naik ke atas ranjang untuk menjauh, sedangkan Jiwa mulai melepas kancing kemeja, pria itu menunjukkan dada bidang dan lengannya yang kekar.

“Siapa kamu? Aku sama sekali tidak mengenalmu.” Ayuda memejamkan mata, dia menggigit bibir bawahnya merasakan sensasi aneh yang kini menggerayangi tubuh. “A-a-pa yang kamu berikan ke aku tadi?” tanyanya. Ayuda mulai menggesekkan pahanya dan menggeliat.

“Aku sudah membayar mahal, jadi kamu tidak bisa lari sampai kamu bisa memberi apa yang kami mau,” kata Jiwa dengan wajah memerah menahan birahi. Ia terus melucuti pakaiannya sampai tak tersisa sehelai pun yang melekat di badan.

“Mem-memberi? Ka-kami?” Ayuda terbata-bata. “A-a-apa maksudmu?” tanyanya.

Ayuda tak bisa meneruskan kalimatnya, Jiwa sudah naik ke atas ranjang bahkan membuka kemeja yang dikenakannya dengan kasar. Ayuda merasa aneh, dia tidak bisa menolak perlakuan Jiwa saat pria yang bahkan dia tidak tahu namanya itu melumat bibir. Ayuda memberontak, dia memukul dada Jiwa agar mau melepaskan, tapi entah kenapa ada dorongan yang tidak bisa Ayuda kendalikan dari dalam diri. Hingga pria itu tanpa aba-aba menarik penutup bagian bawah tubuhnya sampai ke betis.

Ayuda menjerit tertahan, dia bahkan menggigit bibir Jiwa. Pria itu menjauhkan wajah mereka lalu meremas kembali rahang Ayuda.

“Bajingan, apa yang kamu lakukan?” tanya Ayuda dengan wajah sendu, dadanya naik turun menahan rasa sakit bercampur nafsu. Cairan dalam botol yang Jiwa berikan padanya ternyata obat perangsang.

Jiwa tak menjawab, dia malah mendorong pingang  hingga Ayuda kembali tercekat. Gadis itu mencengkeram lengannya kuat-kuat.

-

-

Ayuda merintih di bawah kendali Jiwa, dia tidak lagi memberontak karena efek obat perangsang itu membuatnya juga ingin dipuaskan. Begitu juga dengan Jiwa yang terus saja menumbuk Ayuda hingga peluh nampak membasahi keningnya.

“Brengsek! Apa yang kamu lakukan, ha?” Ayuda ingin marah, tapi tubuhnya serasa ingin terus dipuaskan. Obat perangsang itu mengambil alih kesadarannya.

Jiwa tak peduli. Ia terus menekan, hingga Ayuda lagi-lagi harus meremas sprei ranjang. Jiwa baru berhenti saat ke tiga kalinya berhasil menyirami Ayuda. Pria itu berguling ke samping, sedangkan Ayuda hanya diam tak bergerak karena kehabisan tenaga, hingga kakinya yang masih tertekuk perlahan lemas dan menyentuh ranjang.

“Jangan berani-berani kabur! Aku sudah bilang, semuanya akan selesai dengan cepat jika kamu hamil. Kamu bisa pergi dan mendapat kebebasanmu lagi,” ucap jiwa.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(95)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
95 ratings · 95 reviews
Write a review
user avatar
Mariati Uti
baca ulang yg ke 3 kalinya, paling suka tokoh ayuda disini, keren, g gampang ditindas,... makasih Na,udh nyiptain tokoh keren
2025-01-28 00:35:17
0
user avatar
Reny Calista
bagus ceritanya buatan kak na...
2023-03-20 18:08:34
0
user avatar
Arisan Barokah Nitha
bagus.....
2023-03-12 08:52:59
0
user avatar
Dwi Azalia
ditungguin lanjutannya loh kak, udah kangen bgt....
2023-02-06 19:03:31
0
user avatar
ALYATUSANl
Love love love
2023-01-12 15:17:27
0
user avatar
dedooo
caritanya bagus dan menarik...........
2023-01-11 23:57:14
0
user avatar
Dwi Azalia
cerita poligami pertama yang menarik hatiku,, bagus
2023-01-10 17:40:42
0
user avatar
Desri Yanti
karya ini sangat bagus
2023-01-06 19:34:30
0
user avatar
JP
Mampir kak numpang promo ya ... REVENGE Pembalasan gadis yang teraniaya sampai hampir mati. Banyak misteri dan romance yang menyelimuti kisah ini. Semangat thor! Thanks ^-^
2023-01-03 23:43:03
0
user avatar
ALYATUSANl
Novelmu emng bagus"kak na......
2023-01-03 14:12:04
0
user avatar
Ra_eonni
kejar mb Yu mas Jiwa... peluk dia dg segenap rasa
2023-01-03 06:13:01
0
user avatar
alea nur septia
ditunggu kelanjutannya kak author seneng banget aku sama ceritanya
2023-01-01 10:51:04
0
user avatar
eddy hadarian
Semangat Jiwa buat cintanya
2022-12-27 21:28:34
0
user avatar
Woro Sediyaningsih
Selalu ada yang lain disetiap karyamu kak,bener bener kerennn,,buat yang baru baca wajib banget dibaca ini recomendedd bangett,,sukses selalu kak
2022-12-27 21:22:35
0
user avatar
Kenzien Yodha
cerita yang bagus
2022-12-27 07:58:39
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 7
226 Chapters
Bab 1 : Direnggut Paksa
“Siapa kalian? Apa yang mau kalian lakukan, Ha?”Gadis dengan tubuh ramping dan mata cokelat itu meronta. Dia bahkan berusaha menggigit tangan salah satu pria yang menariknya masuk ke dalam mobil dan langsung membekap mulutnya. Ayudara baru saja keluar dari hotel tempatnya menginap dan hendak pergi membeli makanan, tapi tiba-tiba saja dua orang pria tak dikenal menariknya paksa. “Diamlah Nona Arra!” titah salah satu pria itu. Setelahnya memberi kode ke temannya - yang langsung menyumpalkan kain ke dalam mulut gadis yang biasa dipanggil Ayuda itu.Ayuda tidak bisa lagi bergerak, di dalam mobil van mewah berwarna hitam itu kaki dan tangannya diikat. Dia bahkan tidak bisa melihat dengan jelas kemana mobil itu membawanya pergi. Dua pria yang mengapitnya ini seolah tidak memberinya kesempatan untuk melihat ke luar mobil. Ayuda terus mengumpat, tapi suaranya tak terdengar jelas karena kain yang ada dimulutnya. Ia kebingungan, terlebih mereka memanggilnya Arra, meski dia bernama Ayudara tap
last updateLast Updated : 2022-08-15
Read more
Bab 2 : Salah Sasaran
Setelah puas bergulat di atas ranjang, Jiwa dan Ayuda jatuh ke alam mimpi. Paginya Ayuda terjaga dengan kepala yang terasa berputar, dia melihat pria yang baru saja merenggut kehormatannya masih terbaring di sampingnya. Ayuda masih mencoba berpikir apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa pria ini menyebut kata bayaran, kabur dan juga hamil. Ayuda tak menyangka dia akan mengalami hal semacam ini di hidupnya, padahal dia datang ke Indonesia untuk melakukan pekerjaan di perusahaan papanya yang sedang mengalami krisis.Beberapa menit kemudian Jiwa nampak bangun, pria itu menatap dingin Ayuda yang duduk menekuk kaki di atas sofa.“Aku akan datang lagi untuk membawamu ke dokter, jadi jangan melakukan hal-hal yang akan merugikan dirimu sendiri,” ancam Jiwa. Dia bangkit dan memunguti pakaiannya yang berceceran. Pria itu mengenakannya kembali tanpa peduli dengan perasaan gadis yang dia renggut kehormatannya dengan paksa itu .Ayuda hanya diam dan masih mencerna semuanya, dia bahkan harus rela mera
last updateLast Updated : 2022-08-16
Read more
Bab 3 : Bukan Menjual Diri
Aldi memilih untuk menunggu di lobi. Namun, sudah hampir satu jam di sana nyatanya Ayuda tidak kembali juga ke hotel. Aldi mulai gelisah, dia pun menghubungi sekretaris Affandi untuk membantu berbicara ke pria itu, siapa tahu Ayuda bisa dihubungi oleh papanya.“Apa?”Aldi terperanjat saat sekretaris Affandi yang bernama Hari memberitahunya bahwa saat ini Affandi juga panik, setelah menelepon putrinya tapi tidak ada jawaban.“Apa mungkin dia diculik?” tanya Hari. “Bagaimana kalau lapor polisi?”“Diculik? Lapor polisi, ini belum ada satu kali dua puluh empat jam, tentu polisi belum mau menerima laporan, sebaiknya aku minta saja pihak hotel membukakan pintu kamarnya,” kata Aldi. Pria itu bergegas menuju meja front office lagi dan mengatakan bahwa ada kejanggalan yang terjadi.Awalnya pihak hotel menolak, Aldi bahkan harus berdebat dengan manager hotel. Hingga dia mengancam jika ternyata Ayuda pingsan atau mengalami keadaan darurat di dalam kamar, maka pihak hotel harus beranggungjawab.M
last updateLast Updated : 2022-08-19
Read more
Bab 4 : Visum
BRAKSatu suara disusul dengan bunyi keras membuat Ayuda yang baru saja memejamkan mata terbangun. Ia mendengar suara ribut lantas bangkit dari atas kasur. Ayuda mendekat, tapi tanpa sengaja kakinya menginjak sisa pecahan vas bunga, dia pun meringis dan kakinya nampak mengeluarkan darah.“Brengsek! berani-beraninya kalian menyekap putriku!”Mendengar suara itu, wajah kuyu Ayuda berubah. Ada binar harapan di matanya mendengar suara garang pria yang sangat memanjakannya. Dengan sisa tenaga, Ayuda menggedor pintu sambil berteriak.“Papa, apa itu Papa? Papa tolong!”Tak lama setelah dia berteriak, suara ribut-ribut itu terdengar semakin dekat, hingga Ayuda mundur ke belakang karena melihat bayangan beberapa orang dari celah bawah pintu. Air mata gadis itu berlinang membasahi pipi, tapi seketika dia hapus karena tidak ingin terlihat lemah di depan orang lain. Ya, begitulah Ayuda, tidak ingin menunjukkan sisi rapuhnya sebagai seorang wanita.“Ayuda!” teriak Affandi setelah pintu didobrak p
last updateLast Updated : 2022-08-22
Read more
Bab 5 : Rencana Ayuda
Ayuda diam di kamar hotelnya. Ia termenung mencoba mencerna apa yang terjadi. Gadis itu benar-benar syok saat Affandi berkata dia memang memiliki saudara kembar. Papanya itu belum menjelaskan alasan memisahkan dia dan saudari kembarnya, yang jelas Ayuda merasa sangat kecewa dan marah ke Affandi. “Harusnya semua ini tidak terjadi kepadaku,” sesal Ayuda. Ia menekuk kedua kaki lalu menggunakan lututnya sebagai bantalan kepala. “Tapi jika bukan aku pasti dia yang akan mengalami semua hal buruk ini.” Ayuda diambang bimbang. “Bagaimana dia menjalani hidup sampai bisa dijual ke pria sakit jiwa itu?” gumam Ayuda lagi. Dia terus memikirkan nasib saudarinya, berharap bisa bertemu segera. “Di mana dia sekarang? Apa dia sengaja melarikan diri?” Ayuda kembali bertanya-tanya ke dirinya sendiri, hingga dia lelah dan memilih untuk merebahkan tubuhnya ke ranjang. _ _ “Kalian benar-benar tidak becus,” bentak Affandi. “Andai saja kalian mencari orang yang bisa membersihkan rumah dengan baik, pasti
last updateLast Updated : 2022-08-24
Read more
Bab 6 : Halo, Tuan!
Sore itu seorang pria berkaos hitam lusuh nampak duduk di depan Jiwa dan Wangi di sebuah restoran mewah. Pria yang merupakan ayah tiri gadis bernama Arra itu bernama Bowo. Pria yang sudah menjual anak tirinya sendiri demi uang itu gemetaran, saat Wangi berkata bahwa putri tirinya berani memukul kepala Jiwa menggunakan vas bunga sampai terluka.Wangi ingat, awal perkenalan mereka sekitar tiga bulan yang lalu, di mana saat itu dirinya dibantu sang manager mencari gadis yang bisa dijadikan alat untuk mengandung dan melahirkan anaknya dan Jiwa, tapi ternyata rencana yang sudah Wangi susun tidak berjalan mulus. Banyaknya prosedur yang dilalui, hingga dokter yang enggan melakukan tindakan medis melawan hukum karena mereka ingin memakai ibu pengganti. Alhasil, Wangi harus memaksa Jiwa menyetubuhi Arra. Dan jika ada satu wanita gila di dunia ini yang rela membiarkan perbuatan itu terjadi, dia adalah Wangi – si ambisius.“Kamu tahu, setelah membuat suamiku terluka anakmu kabur dari villa. Oran
last updateLast Updated : 2022-08-25
Read more
Bab 7 : Membuat Keributan
Terang saja Jiwa heran dengan tingkah gadis yang dirasanya sangat berani ini. Ia hampir menepis tangan Ayuda tapi gadis itu lebih dulu menjauhkan tangannya.“Kamu tidak akan bisa menyentuhku lagi kecuali aku yang menginginkannya,” ucap Ayuda. Ia kini menatap Wangi yang kebingungan. Dengan senyuman miring, dia menjinjitkan kaki lalu berbisik ke telinga Jiwa, matanya masih menatap ke arah wangi. Alih-alih berbicara lirih, dia malah sengaja mengeraskan suara.“Aku datang ke sini untuk meminta pertanggungjawaban.” Ayuda tersenyum, dia membuat Wangi geram dan mendorong pundaknya menjauh.“Berani-beraninya kamu!” Wangi mengangkat tangan ingin menampar Ayuda tapi gadis itu lebih dulu mencekal dan bahkan mencengekeram erat tangannya.“Apa kalian tahu siapa aku? aku bukan gadis yang … ““Sudah jangan bertengkar!” Jiwa memotong ucapan Ayuda karena tahu sang mama sedang menguping pembicaraan itu. Ia memberi kode ke Wangi dan istrinya itu pun paham, sedangkan Ayuda lagi-lagi tersenyum sinis.“Kit
last updateLast Updated : 2022-08-27
Read more
Bab 8 : Menyebar Gosip
Ayuda menatap keluar jendela mobil, senyum seringai terbit di bibirnya yang berpulas lipstick berwarna merah menyala . Ia sudah bertekad mengacaukan hidup Jiwa. Bukan hanya karena perbuatan pria itu yang salah sasaran dan merenggut paksa kehormatannya, tapi juga karena Ramahadi yang merupakan saingan bisnis papanya. Sejak awal Affandi sudah memintanya untuk mengambil alih perusahaan yang ada di Indonesia, tapi Ayuda masih gila belajar dan bahkan berniat mengambil S3 di Inggris.Kepulangannya ke Indonesia sejatinya untuk membantu sang papa menangani masalah. Affa Company yang didirikan oleh Affandi berpuluh-puluh tahun lalu sedang dilanda krisis, karena gejolak ekonomi yang tidak menentu belakangan ini. Namun, nahas Ayuda malah harus mengalami kejadian yang tak pernah dia sangka di hidupnya.Ayuda masih terus menatap jendela, dia mengingat ucapan Affandi kemarin saat dirinya mencecar pria itu dengan banyak pertanyaan, terutama kenyataan bahwa dia terlahir kembar.“Kamu memang memiliki
last updateLast Updated : 2022-08-28
Read more
Bab 9 : Mau Dimadu
PLAKSatu tamparan mendarat di pipi Jiwa. Pria itu keluar saat mendengar suara berisik di depan kamarnya tadi, dia tak menyangka papanya sudah berdiri di depan pintu dan langsung melayangkan tangan. Jiwa menoleh sambil memegangi pipinya yang terasa panas.“Bagaimana bisa kamu memperkosa anak Affandi, apa kamu sudah gila? sudah Papa bilang jangan minum-minum dan pergi ke club! Kalau kamu ingin bebas dan tidak mau Papa atur pergi seperti yang adikmu lakukan!” amuk Ramahadi. Ia pikir sang putra sulung berada di bawah pengaruh minuman keras saat melakukan perbuatan itu.Jiwa tak bisa membantah, dia seolah tak berdaya jika berhadapan dengan sang papa. Bahkan selama ini dia selalu mengikuti aturan dan perintah Ramahadi bagai kerbau yang dicocok hidungnya.“Semua ini salah paham, Pa!” Wangi mencoba membela sang suami, tapi Ramahadi terlanjur tak percaya dengan bukti-bukti yang sudah ditunjukkan Affandi padanya.“Puluhan tahun Affandi menjadi musuhku di dunia bisnis, dan kini dia berani datan
last updateLast Updated : 2022-08-29
Read more
Bab 10 : Keberadaan Sang Kembaran
“Ka-kamu. Kamu siapa, Nak?” Asman, pria paruh baya itu bingung saat seorang gadis datang ke toko batiknya hanya dengan membawa baju yang melekat di badan, dan sebuah tas kecil di tangan. Pria itu memindai penampilan si gadis dari atas sampai bawah. “Benar kamu anaknya Firly?” tanya Asman. “Benar Pak, Mama bilang saat tidak ada lagi yang bisa menolong saya, saya bisa menemui Anda.” Gadis itu menunduk. Ia sudah kehabisan uang, bahkan harus rela bekerja menjadi tukang cuci piring di warteg agar bisa mendapat ongkos pergi ke Jogja. Tujuannya hanya satu, menemui pria yang merupakan saudara jauh ibunya ini. Asman mengangguk paham, dia lantas memersilahkan gadis itu masuk. Dulu saat keluarga Firly sedang di puncak kejayaan, wanita itu membantunya agar bisa bangkit dari usahanya yang bangkrut. Saat Asman ingin membalas budi, Firly berkata- “Akan aku minta balas budimu saat butuh bantuan. Tenang saja aku pasti akan menagihnya, jika bukan aku mungkin anakku.” Asman lagi-lagi memindai pena
last updateLast Updated : 2022-08-31
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status