Bab. 14
Suasana di dalam ruangan itu seketika menjadi hening tidak ada yang bersuara terkecuali alat monitor. Nadya masih berdiam diri menatap ke arah wanita yang kini masih berbaring lemah sedang berjuang antara hidup dan mati.“Tuan, apa dia adikmu?” Tanya Nadya dengan tatapan tidak percaya. Dia jatuh lunglai ke bawah lantai tubuhnya tidak bisa menopang seakan detak jantungnya terhenti saat itu juga.“Maafkan aku! Tuan, aku telah berburuk sangka kepada kalian.” Ucap Nadya dengan lemah menatap kosong.Bastian segera menghampirinya dia pun jongkok lalu menatap penuh pada diri Nadya. Pria itu tersenyum kecil menatap perlahan dia menarik dagu Nadya dengan lembut.“Tuan, saya salah besar ternyata dia adik perempuanmu. Tidak sepantasnya saya berburuk sangka kepada kalian.”“Saya sengaja tidak memberitahumu mengenai hal ini.”“Tuan, kakek dan mamah apa mereka mengetahui hal ini!”“Mereka sudah mengeluar