Chapter: TAMAT Satu bulan kemudian. Nadya meringis merasakan sakit yang amat di bagian perut buncitnya, mungkin sudah saatnya dia melahirkan. Dirinya membangunkan Bastian yang baru saja tertidur karena sejak siang tadi dia menemani Serly berobat ke rumah sakit. Hingga sekarang Bastian baru tertidur pulas, Nadya membangunkan suaminya untuk meminta bantuan karena perutnya sudah merasakan kontraksi yang luar biasa. “Sayang, perutku sakit tolong bawa aku ke rumah sakit.” Rintih Nadya. Ia terkejut karena cairan bening mulai merembes ke seluruh pakaian yang dia kenakan, Bastian dengan sigap langsung membuka kedua mata lalu melihat kondisi istrinya. Di sana Nadya tengah mengelus-elus perutnya sambil menangis karena kontraksi yang dia alami sangat luar biasa. “Kamu mau melahirkan?” Tanya Bastian. “Sepertinya sayang, karena memang sudsh waktunya aku melahirkan.” Ucap Nadya dengan suara terengah menahan rasa sakit. Tanpa menunggu w
Last Updated: 2025-10-21
Chapter: Bab. 205Laura malah cemberut dia tetap ingin duduk di kursi yang Nadya duduki membuat Arga jengkel dan kesal. Walau bagaimana pun Laura harus dia ajarkan tatakrama karena ia akan meninggalkannya cukup lama, Arga tidak mau Laura tidak tahu sopan santun apalagi kepada keluarga Nadya. “Laura pengen duduk di sana.” Rengek Laura menunjuk ke arah kursi yang Nadya duduki.Bi Ayu yang melihat dari arah dapur merasa jengkel atas sikap yang Laura perlihatkan, ia merasa anak itu sangat menyebalkan.“Sayang, kamu tidak boleh merebut hak orang lain apalagi kursi itu sudah tante Nadya duduki.” Arga menatap tajam ke arah Laura. “Sudah-sudah, hanya kursi, Laura kalau kamu pengen duduk di sini boleh sayang biar tante duduk di tempat lain.” Ucap Nadya merayu. “Pergilah.” Titah Laura membuat Arga terkejut atas apa yang anak itu lontarkan kepadanya.“Laura.”“Sudah, Arga. Namanya juga anak kecil, kamu tidak boleh bersikap keras, biar nanti aku yang urus.” Ucap Nadya.Nadya hanya bisa menggelengkan kepala ia m
Last Updated: 2025-10-20
Chapter: Bab. 204Arga datang malam-malam untuk menemui Bastian dan keluarganya dia ingin meminta maaf atas segala kesalahan yang telah ia perbuat. Malam ini Arga ingin menitipkan Laura kepada mereka karena dia yakin bahwa Bastian dan Nadya bersedia merawat putri kandungnya. Sampai dia benar-benar bisa menerima segalanya, Arga menahan rasa malu dan memutuskan untuk datang ke rumah mereka. “Arga, ada apa ini?” Tanya Nadya terlihat cemas. Arga membawa tas jinjing dan koper berisi pakaian Laura. “Maafkan, aku.” Ucapnya sambil menghampiri Nadya. Koper dan tas ia taruh kemudian Arga langsung mendekati Nadya dan bersujud dihadapannya. Nadya menggelengkan kepala dia tidak mengerti apa yang telah terjadi kepada pria itu, sampai-sampai Arga bersujud di kakinya.“Apa yang kamu lakukan, bangunlah.” Titah Nadya.“Apa yang kamu lakukan, Arga berhenti bersikap seperti itu.” Nadya mulai meninggikan suaranya karena Arga masih bersujud di kakinya.“Maafkan atas segala kesalahanku, aku tahu kalian pasti tidak akan mau
Last Updated: 2025-10-20
Chapter: Bab. 203Nadya segera menyusul suaminya di mana Bastian langsung melihat kondisi Serly yang tiba-tiba pingsan. Serly tergeletak di bawah lantai membuat Bastian sangat terkejut dan sedih sekali, padahal tadi pagi Serly baik-baik saja. ”Mamah, bangun, Mah.” Ucap Bastian. Tidak terasa air matanya mengalir begitu deras, hal yang Bastian takutkan akhirnya terjadi kepada Serly di mana kondisi sang Mamah sudah tidak terkendali. Penyakit yang di deritanya semakin parah membuatnya sangat takut kehilangan orang tuanya. Bastian segera menyiapkan mobil untuk membawa Serly ke rumah sakit. “Sayang, bagaimana kondisi Mamah?” Tanya Nadya menghampiri.“Kepalanya berdarah, sepertinya Mamah jatuh dan terbentur.” Ucap Bastian. “Ya ampun, Mamah.” Lirih Nadya. Serly tengah berbaring dengan kondisi sangat mengenaskan padahal Bastian sudah berusaha melindungi orang tuanya. Akan tetapi hal tidak terduga terjadi di mana Serly tidak sengaja terjatuh mengakibatkan dirinya jatuh pingsan.“Aku harus membawa Mamah ke r
Last Updated: 2025-10-19
Chapter: Bab. 202Nadya perlahan duduk di kursi lalu memandangi Jeni yang tengah berbaring lemah, dia masih ingin mengandung dan melahirkan. Walau pun penyakit yang dia derita sangat parah tapi Jeni tetap bersikeras untuk melahirkannya.“Nadya, maafkan aku.” Ucapnya dengan suara lemah. Kedua matanya tertutup rapat napasnya terengah. “Kenapa kamu masih mau mempertahankan kehamilanmu, Kak?” Tanya Nadya.Terdengar suara napas berat dari Jeni, dia meneteskan air mata kemudian mulai membuka kedua matanya. Kemudian ia langsung menoleh ke arah Nadya yang kini ada di sampingnya. “Aku tidak mau anakku April tidak memiliki adik, aku tidak mau dia kesepian. Jadi aku putuskan untuk tetap mempertahankan kehamilanku supaya dia memiliki adik kandung. Aku merasakan bagaimana hidup sendiri tidak punya kakak atau adik, itu sebabnya aku ingin mempertahankan kehamilanku. Tinggal menunggu satu bulan lagi aku akan melahirkan anak ini. Nadya, aku percaya kepadamy kau akan menyayangi anakku juga sama seperti anakmu, kan?” T
Last Updated: 2025-10-18
Chapter: Bab. 201Beberapa hari kemudian.Nadya mencari-cari ke mana perginya Jeni, sampai-sampai orang yang berada di rumahnya tidak memberitahu bahwa Jeni berada di rumah sakit. Bastian tidak mau terus-terusan seperti ini di mana dirinya membohongi istrinya tentang keadaan Jeni. Semua yang dia lakukan untuk kesehatan Nadya karena dia sedang mengandung. Hari ini Nadya tengah duduk termenung pikirannya sangat kacau padahal sebentar lagi dia akan melahirkan tinggal menunggu satu bulan lagi. Tapi Jeni pergi entah ke mana, dia juga tidak pamit membuatnya sangat mencemaskannya.“Sayang, aku mau bicara sesuatu kepadamu,” ucap Bastian mendekatinya. Nadya masih duduk menatap ke arah jendela hatinya sangat hancur karena beberapa setelah kejadian mereka tidak tegur sapa. Ia enggan mempertanyaan siapa yang membuat suaminya berubah. “Aku tahu kamu pasti marah kepadaku, aku juga tahu kamu menjauhiku. Aku khawatir tentang keadaanmu karena kamu sedang hamil besar.” Ucap Bastian ia duduk tepat di pinggir Nadya la
Last Updated: 2025-10-17
Chapter: Lepaskan saya Tuan “Saya pembantu di rumah ini, Nyonya.” Kinan menjawab. Ratna diam membisu dia hanya tahu bahwa pembantu putranya sudah tidak bekerja dan dia ingin melihat keadaan rumah ini dengan baik. Ratna menyelidik menatapnya darinujung kepala sampai ujung kaki. Ia mencoba mengetuk pintu untuk memastikan bahwa di kamar ini sudah tidak ada orang lain. Tapi setelah dibuka ia terkejut ada seorang wanita cantik di dalamnya membuat Ratna terheran-heran.“Kamu bekerja di rumah ini?” Tanya Ratna menatap penuh selidik.“Ya, Nyonya saya bekerja di rumah ini.” Jawab Kinan.Ratna menghela napas panjang dia mengerti kenapa Violla menyediakan banyak sekali makanan yang disukai olehnya. Sekarang semua terjawab bahwa yang memasak bukanlah menantunya melainkan orang lain.“Hmm.. kalau begitu lanjutkan aktivitasmu,” Ratna pamit ia langsung menutup pintu setelah ia pergi untuk istirahat. Sean diam-diam mengintip dari bilik pintu hatinya mulai lega karena orang tuanya tidak ter
Last Updated: 2025-11-07
Chapter: Terjebak dalam janji Akhirnya pekerjaan rumah sudah selesai walau pun sangat melelahkan, Kinan berhasil menyelesaikannya. Ia duduk sambil menggengam satu gelas kopi di tangannya sambil memikirkan nasib hidupnya bagaimana. Kinan harus tetap meneruskan Kuliahnya untuk masa depan karena dia sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi. Kebetulan bulan depan Kinan sudah mulai aktivitas Kuliah seperti biasa. Jam menunjukan pukul satu malam, Kinan menaruh kopi di atas meja setelah itu ia langsung menundukan wajahnya. “Kenapa hidupku seperti ini! Kenapa Mamah tidak menyukaiku. Sejak kecil dia tidak pernah menunjukan kasih sayangnya kepadaku.” Batin Kinan tidak terasa ia meneteskan air mata sambil terisak tangis.“Kau membutuhkan ini?” Suara dingin itu terdengar di daun telinga Kinan. Ia mulai mengadahkan wajahnya dan melihat Sean mengulurkan tangan memberikan satu kain berwarna putih untuknya.“Tuan, kau di sini? Kenapa bisa?” Tanya Kinan ia segera beranjak dari tempat duduknya kemudian menghadap ke arah Sean yang se
Last Updated: 2025-11-06
Chapter: Perasaan itu mulai timbulMalam telah tiba semua orang berkumpul di ruang makan menyambut kedatangan orang tua sean yaitu Nyonya Ratna. Sean sangat senang keadaan sang Mamah sudah mulai membaik walau pun mereka berjauhan tapi Sean selalu memberikan perhatian penuh kepadanya. Kinan tengah duduk termenung di dapur sambil menyenderkan tubuhnya pada dinding tembok. Keadaannya sangat kacau karena Violla menyuruhnya untuk tetap ada di sana sampai mereka selesai makan malam. Seharian ini Kinan belum memakan sesuatu dia tidak berani mengambil mengingat Sumita melarang keras kepadanya sebelum semua selesai makan Kinan tidak boleh memakan sesuatu. “Kenapa aku bernasib seperti ini! Andai Papah masih ada kemungkinan besar aku bisa bertahan hidup dengan keadaan baik-baik saja.” Ucap Kinan. Tidak terasa air mata mulai berjatuhan padahal sudah sekuat tenaga Kinan menahannya tapi kesedihannya mulai meluap sampai tidak bisa ia tahan lagi. “Mamah sangat senang kalian bisa bersama walau
Last Updated: 2025-11-05
Chapter: Rencana jahat Violla “Sayang, tapi dia orang lain, saya harap kamu bisa menerimanya dengan baik. Aku mau dia jadi pembantu di rumah ini, kebetulan kita sudah tidak punya pembantu.” Ucap Violla. Sean memincingkan kedua mata menatap heran kenarah Violla karena mereka sekarang tidak memiliki pembantu. Saat ini Sean harus bisa bersikap tenang walau pada akhirnya Kinan akan tetap selalu bersamanya. Hanya Kinan yang mengerti akan perasaannya membuat Sean sangat senang dia bisa mendengarkan segala curhatan dan kekurangannya. “Hmm… terserah kamu saja.” Sean segera pergi meninggalkan mereka ia langsung menaiki anak tangga untuk menenangkan hatinya. Tangan kekar itu memijit kening yang terasa sangat sakit, beberapa hari ini Sean merasa tidak enak hati entah mengapa yang jelas Sean akan selalu menjaga orang tuanya. “Sayang, Mamah akan segera berkunjung ke sini dua hari lagi dia akan datang.” Ucap Violla.Sean yang berjalan terlihat mengangguk tanpa menoleh ke arahnya, Kinan m
Last Updated: 2025-11-05
Chapter: Kinan Di Usir Kinan terdiam dia sangat terkejut Sumita menyuruhnya untuk segera pergi meninggalkan rumah ini, ia tidak bisa berkata-kata lagi. Hati dan pikirannya sangat sedih. Dia tidak tahu harus pergi ke mana, tapi dari pada dirinya membuat kesalahan akhirnya Kinan memutuskan untuk pergi menjauh. “Kenapa kamu masih diam saja!” Bentak Sumita menatap tajam ke arahnya.Sumita berpikir dia tidak boleh membiarkan siapapun mendekati Sean, apalagi melihat Kinan wanita yang berparas cantik bahkan dia mengakui pada dirinya sendiri bahwa Kinan lebih dari putrinya Violla.“Baik, Nyonya.” Sahut Kinan. Ia langsung membalikan tubuhnya meninggalkan Sumita yang sedang meradang, hatinya sangat sedih tapi dia harus meninggalkan rumah ini. Violla yang mendengar pertengkaran di lantai bawah sesegera mungkin untuk melihat kondisi orang tuanya karena sejak tadi Sumita marah-marah terus.“Ada apa ini?” Tanya Violla.“Sayang, kenapa suamimu memungut wanita luar
Last Updated: 2025-11-04
Chapter: Bentakan itu “Kau bercanda?” Sean bertanya dengan sorot mata tidak percaya karena baru saja tadi malam mereka melakukan hubungan. Sean berpikir Kinan hanya mencari alasan saja karena dia memang selalu menolak.“Untuk apa saya bercanda, Tuan.” Ucap Kinan dengan enteng dia menjawab. Kinan menyembunyikan kepanikannya ia takut Sean tidak mempercayainya karena bagi Kinan dia tidak mau melakukan hubungan dengannya walau pun dia sangat membutuhkan uang banyak. Kali ini dia harus bisa meloloskan diri agar tidak melayani Sean, baginya sudah cukup dia membantunya walau pun dia tidak akan mempunyai keturunan dari pria itu.Helaan napas panjang terdengar, Sean menundukan wajahnya dari raut wajahnya dia nampak kecewa kepada Kinan. Tapi apa boleh buat dia tidak bisa memaksa, mengingat kembali Kinan hanya asisten pribadinya bahkan dia tidak berhak memarahi Kinan hanya karena penolakan. Melakukan hubungan dengannya untuk yang kesekian kali membuat Sean selalu ketagihan.
Last Updated: 2025-11-04